Pengalaman Saya saat Mencari Informasi Tentang Kuliah, Mulai dari Omongan Tetangga, Kerabat, hingga Internet – Menjadi mahasiswa adalah impian banyak orang. Terlebih lagi anggapan bahwa gelar sarjana dapat dengan mudah mendapatkan pekerjaan, meskipun pada kenyataannya belum tentu juga.
Sebelum menentukan mau kuliah di mana, pastikan terlebih dahulu mencari tahu seluk-beluk yang berkaitan dengan kuliah. Mencari informasi berkaitan dengan kuliah meliputi jalur masuknya apa saja, besaran uang kuliah, biaya hidup kuliah, dan lain-lain.
Nah, dengan adanya internet. Informasi tentang kuliah dapat dengan mudahnya diakses. Akan tetapi banyak juga yang mencari tahu informasi tentang kuliah bukan dari internet, melainkan dari tetangga, teman, atau kerabat.
Kedua orang tua saya juga ikut sibuk mencari informasi tentang kuliah, tetapi bukan dari internet. Melainkan dari tetangga yang anaknya kuliah, teman yang anaknya kuliah, dan kerabat yang anaknya kuliah. Sementara saya mencari informasi tentang kuliah dari internet.
Baca juga: 5 Kesalahan dalam Menentukan Jurusan Kuliah
Awalnya saya hendak melarang mereka untuk melakukan hal itu. Tetapi setelah saya pikir-pikir, tidak ada yang salah dengan apa yang dilakukan oleh kedua orang tua saya. Ya sesuatu yang wajarlah, sebagai bentuk kepedulian mereka terhadap anaknya. Jadi saya mengurungkan niat untuk melarangnya.
Kemudian ibu bertanya kepada salah seorang tetangga yang anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Jawaban dari tetangga tersebut sungguh mencengangkan. Tetangga tersebut mengatakan bahwa biaya kuliah anaknya 15 juta per semester, belum lagi biaya hidup, dan harus membeli laptop.
Tidak puas dengan jawaban tersebut, membuat ibu bertanya kepada tetangga yang juga anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Jawabannya pun juga sama dengan tetangga yang pertama. Sebuah jawaban yang justru membuat takut, ditambah lagi disertai dengan pandangan sebelah mata.
Lalu ibu bertanya hal serupa kepada tetangganya yang lain, yang juga anaknya kuliah di salah satu perguruan tinggi negeri di Semarang. Lagi-lagi ibu mendapatkan jawaban serupa. Hal tersebut tentu saja membuat ibu dilingkupi kekhawatiran. “Tadi ibu sudah bertanya ke tetangga, nah bayar uang kuliah per semester sampai puluhan juta. Kalau seperti itu ibu merasa berat.” Saya pun memberi tahu kepada ibu bahwa biaya kuliah itu namanya Uang Kuliah Tunggal (UKT), dibayarkan per semester, dan disesuaikan dengan pendapatan orang tua.
Baca juga: 3 Kota Pilihan yang Cocok untuk Merantau Kuliah
Ibu semakin yakin manakala bertemu dengan kerabat yang merupakan seorang dosen di salah satu kampus negeri di Jakarta. Ia menjelaskan dengan sangat rinci sekali, mulai dari jalur masuknya ada apa saja, pilihan program studi, nominal uang kuliah tunggal. Sebuah jawaban yang sangat memuaskan. Setelah mendapatkan informasi yang valid tersebut ibu berucap “Ibu setuju kamu kuliah, dan Insya Allah ibu mampu untuk membiayai.”
Ibu semakin mantap lagi, ketika bertanya kepada tetangga yang kuliah di salah satu kampus negeri di Jakarta. Ia juga menceritakan dengan sangat detail sekali.
Sementara ayah bertanya kepada salah satu kerabat yang anaknya kuliah di salah satu kampus negeri di Jakarta. Jawaban yang didapatkan lebih parah lagi, katanya uang kuliah tunggalnya sampai 50 juta. Kalau kuliah di kedokteran mungkin wajar uang kuliah tunggalnya sebesar itu, tetapi anak kerabat ayah bukan kuliah di jurusan kedokteran.
Gara-gara jawaban tersebut membuat ayah ribut dengan saya, dan ibu. Tetapi untungnya keributan tersebut tidak sampai membuat saya tidak jadi kuliah. Selain berterima kasih kepada Allah yang Maha Kuasa, tentu saja saya juga harus berterima kasih kepada ibu saya. Ia selalu memberikan dukungan kepada saya baik secara moril, maupun materil.
Setelah saya kuliah, ibu sering mendapatkan pertanyaan dari para orang tua yang sedang mencari tahu informasi berkaitan dengan dunia perkuliahan. Dengan senang hati ibu memberi tahu dengan sedetail-detailnya, serta sejujur-jujurnya.
Baca juga: 4 Tips Buat Kamu Mahasiswa Rantau dengan Dompet yang Tipis
Ibu juga mengatakan kepada mereka “Banyak orang yang menakut-nakuti tentang kuliah, utamanya berkaitan dengan biaya. Informasi tersebut hendaknya jangan ditelan mentah-mentah. Pesan saya jangan takut yang penting yakin, usaha, dan tawakal. Kalau niatnya baik pasti ada jalan.”
Berdasarkan apa yang saya alami, maka saya menyarankan apabila mau mencari informasi tentang kuliah lebih baik dari internet. Tetapi ingat harus di website yang terpercaya, seperti website resmi kampus.
Editor: Firmansah Surya Khoir
Illustrator: Salman Al Farisi