Panduan Mengobrol dengan Bapak-Bapak – Para pembaca pasti sering bingung pastinya ketika disuruh oleh orang tua, dalam hal ini Ayah, untuk mewakili dalam acara rutinan. Seperti acara Jumaahan di desa saya. Dinamakan demikian karena rutin diadakan di Malam Jumat. Kegiatan tersebut dilakukan secara bergilir dari satu rumah ke rumah yang lainnya. Selain acara rutinan, ada juga walimahan yang biasa diadakan di hari-hari tertentu.
Karena Ayah saya merantau, otomatis ia jarang sekali hadir di acara Jumaahan, begitu juga ketika ada undangan acara walimahan. Oleh karena itu, Ibu sering kali menyuruh saya untuk menggantikan Ayah dalam acara-acara tersebut.
Untuk acara Jumaahan, saya sering menolak untuk hadir dengan alasan malu, padahal alasan sebenarnya adalah karena saya sering kali dicuekin oleh bapak-bapak yang hadir. Sama halnya ketika ada undangan walimahan, Ibu juga kerap meminta saya untuk menggantikan Ayah. Lalu, saya akan berdalih bahwa dalam undangan tersebut tertera nama Ayah sebagai orang yang diundang, bukan saya. Kalau yang tertera di undangan adalah nama saya, tentu saya akan hadir
Hingga suatu ketika, tibalah undangan walimahan lagi yang ternyata dalam undangan tersebut tertera nama saya. Saya pun tidak bisa menolaknya dan mau tidak mau menghadiri acara walimahan tersebut. Semenjak itu, nama saya selalu tertera di setiap undangan walimahan, bukan nama Ayah saya.
Tentu banyak dari pembaca yang juga ingin membaur dengan masyarakat yang salah satu caranya adalah dengan menghadiri acara yang diadakan di sekitar tempat tinggal, namun kerap dicuekin, terutama oleh bapak-bapak. Berikut adalah panduan yang terbukti efektif agar bisa ikut berbaur dengan obrolan bapak-bapak berdasarkan pengalaman saya.
1. Ikut Obrolan Gosip
Ternyata bukan hanya ibu-ibu saja yang hobi gosip, tetapi juga para bapak. Oleh karena itu, untuk bisa turut dalam obrolan bapak-bapak, kita juga harus update. Kemudian, pancing bapak-bapak untuk menceritakan gosip tersebut lebih lanjut. Mereka akan dengan senang hati akan menceritakannya secara tajam, setajam silet.
Biasanya, bapak-bapak akan bergosip sebelum acara berlangsung dan setelah acara selesai. Intinya, jangan sekali-kali memulai terlebih dahulu obrolan gosip dengan bapak-bapak jika kalian bukan bapak-bapak, bisa-bisa dicuekin. Kalian cukup menjadi pendengar yang baik, dan ikut nimbrung.
2. Mengobrol Perihal Olahraga
Umumnya, bapak-bapak senang dengan yang namanya olahraga. Mulai dari sepak bola, bhttps://kapito.id/wp-content/uploads/2021/10/A.17_compressed-2-1.jpgton, bola basket, dan lain sebagainya. Kalau bapak-bapak di lingkungan sekitar tempat saya tinggal lebih senang mengobrol perihal olahraga seperti bhttps://kapito.id/wp-content/uploads/2021/10/A.17_compressed-2-1.jpgton dan sepak bola. Untung saja saya update kedua cabang olahraga tersebut, jadi kalau bapak-bapak tengah mengobrol soal bhttps://kapito.id/wp-content/uploads/2021/10/A.17_compressed-2-1.jpgton dan sepak bola, saya enggak dicuekin.
3. Cerita Pengalaman Horor
Cara yang ketiga yang dapat dilakukan agar tidak dicuekin ketika mengobrol dengan bapak-bapak adalah dengan cerita pengalaman horor. Bapak-bapak itu pasti akan antusias. Jika kalian bercerita horor kepada bapak-bapak, maka mereka akan ikut terhanyut dalam cerita tersebut. Kemudian bapak-bapak akan menceritakan pengalaman horor mereka juga.
4. Mengobrol Soal Politik
Bapak-bapak biasanya juga update perihal berita di televisi. Kalau kalian mengobrol perihal tokoh politik dengan bapak-bapak pasti seru. Akan tetapi, harus hati-hati jika mengobrol tentang hal ini, takutnya nanti ada yang membawa handy talkie. Seru loh mengobrol tentang alasan kenapa salah satu tokoh politik yang terus ditunjuk oleh Pak Jokowi untuk menyelesaikan permasalahan. Ada yang berargumen bahwa tokoh politik tersebut memang ahli di beberapa bidang, ada juga yang mengatakan tokoh politik tersebut mirip Danzo Sang Hokage Bayangan. Saya menduga bapak-bapak yang mengatakan itu adalah penonton Naruto.
Itulah empat panduan mengobrol dengan bapak-bapak.