Biografi Jan Hilgers, Penerbang Indo-Belanda Pertama Kebanggaan Hindia-Belanda – Perkembangan dunia penerbangan tentunya selalu melahirkan beragam tokoh yang memberikan catatan bersejarah tersendiri dari masa ke masa. Di Indonesia, penerbangan tercatat telah dilakukan sejak zaman kolonial. Pada awal abad ke-20, kegiatan penerbangan dengan pesawat mulai booming di negara yang pada saat itu masih bernama Hindia-Belanda. Tidak heran banyak pihak yang tentunya sangat tertarik dengan teknologi pesawat yang terbilang baru saat itu.
Di masa ini pula telah mencetak beragam sejarah tersendiri dalam perjalanan panjang penerbangan di Indonesia, atau yang dahulunya masih dikenal dengan nama Hindia-Belanda. Salah satu tokoh yang menjadi pionir penerbangan di Hindia-Belanda adalah Jan Hilgers.
Biografi Jan Hilgers
Kehidupan Pribadi
Jan Hilgers atau yang memiliki nama lengkap Johan Willem Emile Louise Hilgers lahir di Probolinggo, Jawa timur pada tanggal 19 Desember 1886 yang pada saat itu masih menjadi wilayah Hindia-Belanda. Dia merupakan keluarga campuran bumiputera dan Belanda atau yang lebih dikenal dengan sebutan Indo-Belanda (Indie’s). Pada usia 11 tahun dia dikirim ke Amsterdam, Belanda untuk menempuh pendidikan teknik hingga tahun 1908. Semasa menempuh pendidikan dia terkenal memiliki hobi mempelajari dunia aermodeling dan aviasi. Setelah lulus, kemudian dua tahun berselang dia bekerja di sebuah perusahaan yakni Verwey & Lugard yang merupakan salah satu perusahaan penerbangan pertama di Belanda.
Baca juga: Biografi Nurtanio Pringgoadisuryo, Bapak Dirgantara Indonesia
Dikarenakan pada masa tersebut penerbangan menggunakan pesawat semakin populer, hal ini mendorong adanya persaingan antara perusahaan penerbangan di Belanda. Oleh karena itu, Jan Hilgers kemudian dikirim ke Perancis untuk belajar menerbangkan pesawat. Akan tetapi, meskipun dia belum mendapatkan brevet atau lisensi penerbangan, Hilgers diminta untuk segera pulang ke Belanda oleh perusahaan tempatnya bekerja untuk menerbangakan pesawat demi kebutuhan publikasi.
Terbang Perdana di Langit Belanda dan Hindia-Belanda
Jan Hilgers sukses menerbangkan pesawatnya yakni jenis Bleriot XI pada tanggal 29 Juli 1910. Dia melakukan demonstrasi penerbangannya di langit Kota Ede, Belanda. Meskipun hanya terbang secara sederhana karena dia belum terlalu mahir menerbangkan pesawat, namun hal ini menjadi kesuksesan tersendiri baginya dalam dunia penerbangan. Jan Hilgers kemudian baru mendapatkan lisensi sebagai pilot pada tanggal 12 Agustus 1912 dari Eerste Nederlandse Vliegvereniging (ENV), yakni organisasi penerbangan Belanda pertama.
Baca juga: Biografi Leo Wattimena, Penerbang Mustang Terhebat dalam Sejarah AURI
Dia kemudian pergi ke Jerman untuk bekerja di perusahaan Fokker, yakni perusahaan penerbangan yang terkemuka di Jerman saat itu. Dia menjadi pilot uji coba sebelum kemudian pergi ke Russia selama beberapa bulan untuk mendemonstrasikan penerbangan pesawat Fokker. Hilgers kemudian memutuskan pulang ke Hindia-Belanda pada bulan desember 1912 untuk turut mendemonstrasikan penerbangannya. Di negeri kelahirannya ini dia membawa serta 2 unit pesawat Fokker untuk uji terbang.
Pesawatnya sendiri tiba dan dirakit pada awal tahun 1913 di Kota Surabaya. Hilgers kemudian melakukan penerbangan pertamanya di Hindia-Belanda pada tanggal 18 Februari 1913. Akan tetapi, dalam penerbangan pertamanya ini tidak berjalan lancar, pesawatnya mengalami kesalahan teknis sehingga harus jatuh di area hutan bambu di Surabaya. Beruntungnya dia selamat dari kecelakaan tersebut serta memberikan rekor baru selain orang Indo-Belanda pertama yang terbang di langit Hindia-Belanda, juga sebagai orang pertama yang mencatatkan kecelakaan pesawat pertama di Hindia-Belanda. Dia pun tidak tetap melanjutkan demonstrasi penerbangannya beberapa waktu kemudian di beberapa tempat seperti Batavia, Semarang, dan Bandung meski tidak selalu berjalan mulus.
Menjadi Legenda Penerbangan di Hindia-Belanda dan Akhir Hayat
Jan Hilgers kemudian menikahi seorang keturunan Belanda yakni Anna Sophia Biljenburgh pada bulan September 1913. Kemudian dia memutuskan untuk menetap di Hindia-Belanda. Kemudian dia menjalin kontak dengan perwira militer Hindia-Belanda yakni Hein Ter Poorten. Dia kemudian menghabiskan sisa hidupnya sebagai instruktur dan teknisi pesawat di KNIL (Koninklijke Nederlandsche-Indische Leger) sebelum dia ditahan oleh pihak Jepang pada saat masa pendudukan Jepang di Hindia-Belanda. Hilgers menghembuskan nafasnya di kamp tahanan Jepang di Ngawi pada 21 Juli 1945.Jan Hilgers tercatat membukukan catatan terbang sekitar 3.000 kali dan sekitar 20 diantaranya dia mengalami kecelakaan. Namun, sayangnya Namanya di Indonesia seakan terlupakan. Berbeda dengan di Belanda yang namanya diabadikan sebagai nama jalan di kota Ede, Belanda pada tahun 1970, jalan tersebut dikenal dengan nama Jan Hilgersweg. Pada tahun 1955 namanya juga tersemat dalam sebuah tugu peringatan. Dia juga mendapatkan julukan sebagai The First Flying Dutchman atas jasanya dalam dunia penerbangan di Belanda dan Hindia-Belanda.
Demikianlah biografi sang penerbang pertama Indo-Belanda, Jan Hilgers.
Editor: Firmansah Surya Khoir
Illustrator: Salman Al Farisi