3 Cara Mengatasi Stres Akibat Tumpukan Tugas – Sebagai mahasiswa, tugas sudah tidak asing lagi di telinga kita. Setiap masuk kelas, kita akan dihadapkan pada tugas, tugas, dan tugas. Nikmatkah itu? Oh, jelas tidak. Bahkan ada yang sampai stres dengan adanya tugas yang menumpuk-numpuk. Dan akhirnya mencari problem solving supaya tidak sampai stres. Biasanya, kebanyakan hal yang dilakukan adalah having-fun, seperti traveling dan sebagainya.
Pada dasarnya, tidak ada masalah kok dengan having-fun yang dilakukan, tetapi seringkali dengan semakin banyak tugas yang ada, justru semakin sering having-fun yang dilakukan. Hal ini tentu saja dapat menambah permasalahan yang ada. Selain itu, tidak memiliki manajemen waktu kapan harus nugas dan kapan harus having-fun semakin melengkapi permasalahan yang ada, hingga akhirnya ia akan tersadar bahwa tugasnya belum juga terselesaikan.
Lalu, bagaimana seharusnya mengatur waktu yang baik supaya tugas-tugas yang ada selesai dan tidak menjadikan having-fun sekadar pelarian dari stres yang tak tertolong akibat tumpukan tugas yang ada?
#1. Membuat to do list sebagai bentuk penghargaan terhadap waktu
Setiap tugas memiliki deadline-nya (batas waktu pengumpulan) masing-masing. Jika tidak segera dikerjakan, deadline pengumpulan tugas semakin dekat dan bisa jadi tugas tidak terselesaikan tepat waktu. Sebaliknya, melihat bertumpuknya tugas-tugas tadi, tidak mungkin kita menyelesaikan tugas-tugas tadi dalam waktu yang bersamaan. Jadi, kita perlu membuat to do list untuk tugas-tugas yang ada. Jangan sampai malas membuatnya karena bisa jadi kita lupa tugas-tugas kita karena banyaknya hal yang kita pikirkan dan kerjakan selain itu.
Dari to do list yang dibuat, kita akan lebih menghargai proses dan waktu. Setiap tugas yang kita kerjakan tentu di dalamnya mengandung suatu proses yang akan terlihat nantinya pada kualitas hasil pengerjaan tugas. Andaikata tugas yang dikerjakan dengan terburu-buru, sudah dapat dipastikan kualitas hasil tugas tersebut tidak akan jauh dari hasil yang amburadul, jika tidak dapat dikatakan mengecewakan.
#2. Memulai mengerjakan satu persatu
Alih-alih mengerjakan tugas dalam semalam, rasa kantuk justru mulai menyerang dan akhirnya tugas belum juga kelar karena tidak tahu apa yang harus dikerjakan. Sungguh tidak terbayangkan jika sampai demikian. Tugas yang direncanakan selesai dalam semalam akhirnya tumbang karena rasa kantuk yang tak tertahankan. Tentu kita tidak ingin hal yang demikian. Untuk menghindari hal tersebut, kita harus memulai mengerjakannya sedikit demi sedikit.
Baca juga: Banyak Mahasiswa Mager, Joki Skripsi Makin Seger!
Mungkin akan terasa agak menjengkelkan karena tidak langsung jadi secepat membuat mi instan. Akan tetapi, kembali lagi bahwa menghargai proses tidak akan membuat kita kecewa dengan hasil yang kita terima. Meskipun kurang memuaskan, kita telah banyak belajar. Selain itu, stres juga akan semakin berkurang bahkan hilang karena tugas yang ada akan terselesaikan satu per satu. Meskipun lambat yang penting selamat. Bukankah begitu yang diinginkan?
#3. Menghilangkan paradigma bahwa menunda itu mengasyikkan
Menunda itu sangat mengasyikkan apalagi bagi mahasiswa yang stres karena beban tumpukan tugas yang tak kunjung berkurang. Lha gimana mau berkurang, dalilnya saja “nantilah masih banyak waktu kok, santai saja.” Dalil tersebut ternyata hanya menjadi solusi sementara bagi stres tadi. Ibarat mengonsumsi narkoba yang membuat seseorang itu melayang-layang pikirannya, seolah-olah masalahnya sudah selesai semua, padahal tidak sama sekali.
Akhirnya, menghilangkan pikiran-pikiran seperti di atas sangat diperlukan. Karena jika tetap dipelihara akan menambah parah keadaan. Jadi, jangan malas membagi waktu antara nugas dan having-fun. Sekali malas, tugas tak akan berkurang dan stres justru semakin berkembang. Tanpa kita sadari, ketika malas, waktu yang terpakai akan sia-sia dan tidak memberikan apa-apa.
Dalam sehari, kita diberi waktu yang sama yaitu 24 jam. Dengan waktu yang sama, tinggal kita saja yang menentukan kapan harus nugas dan kapan harus having-fun. Jika kita tidak paham makna penting dari waktu, mungkin kita perlu bertanya kepada penumpang kereta api yang terlambat semenit. Si penumpang akan merasa kecewa pasti sekaligus rugi. Andaikata kereta api tadi menunggu si penumpang, bisa jadi para penumpang di dalamnya justru akan telat di tempat tujuannya dan semua jadi terbengkalai.
Begitu juga dengan mengerjakan tugas, jika tugas kita selalu kita tunda dalam pengerjaannya, maka akan berakibat fatal ke depannya. Baik dari segi waktu maupun ilmu. Ilmu yang seharusnya didapat pada waktu itu akan datang terlambat akibat menunda dalam pengerjaan tugas. Dalam hal ini, sangat relevan sekali suatu pepatah yang mengatakan bahwa suatu hal yang besar berawal dari hal yang kecil.
Jadi, kesimpulannya jangan suka menunda dalam mengerjakan tugas. Karena konsekuensinya jelas. Jika tidak selesai, banyak hal yang akan membuat kita repot. Sekian, itu saja dari saya dan semoga bermanfaat!
Editor: Widya Kartikasari
Illustrator: Umi Kulzum Pratiwi Nora Putri