Writer’s Block Saat Skripsi, Wajarkah? – Skripsi merupakan topik pembahasan yang kerap dihindari oleh mahasiswa semester akhir. Pertanyaan, “kapan wisuda?” mendadak menjadi pertanyaan rumit, membuat kepala pusing, dan perut melilit.
Ah, boro-boro wisuda, skripsi aja belum kelar.
“Bagaimana cara menyelesaikan skripsi dengan segera?” akan menjadi tanda tanya yang terus terbayang di kepala setiap hari. Apalagi jika kamu sudah menyandang status mahasiswa tua. Duh, pelik!
Ada banyak rintangan yang menghadang ketika kamu hendak menyelesaikan skripsi. Mulai dari dosen pembimbing yang sulit dihubungi, pekerjaan paruh waktu yang membutuhkan konsentrasi ekstrak, kerumitan mencari dan menyusun data, revisian yang tidak kunjung selesai, dan yang terakhir, rasa malas yang bisa saja bermetamorfosis menjadi sindrom writer’s block.
Writer’s block merupakan istilah yang ditemukan oleh Edmund Bergler. Istilah ini merujuk pada keadaan penulis yang merasa buntu atau kesulitan dalam menulis.
Writer’s block akan lebih berisiko dari sekadar rasa malas jika dibiarkan. Menurut Poff, orang yang merasakan writer’s block bukan berarti tidak memiliki keinginan untuk menulis, tetapi karena ia merasa gagal dalam menghasilkan suatu teks.
Tanda-Tanda Writer’s Block di Tengah Skripsi-an
Daripada bingung dan uring-uringan tidak jelas, ada baiknya kamu memahami tanda-tanda writer’s block selama menyusun skripsi. Gunanya agar kamu bisa mengidentifikasi gejala yang membuat kamu tidak tergugah untuk merampungkan skripsi dengan segera.
1. Mengalami Kelelahan Otak (Brain Fog)
Istilah ini dikenal sebagai kabut otak. Kondisi di mana kamu kesulitan berkonsentrasi, berpikir jernih, dan kreatif. Produksi kata yang terproses dalam otak menjadi terhambat. Padahal, mungkin saja kamu sudah memiliki data penelitian lengkap. Namun, saat hendak menyusun, pikiran malah menjadi buyar seketika.
2. Sering Stress
Rasa-rasanya stres dalam kehidupan mahasiswa sangat sulit dipisahkan. Jika kamu tidak memiliki kesiapan dan strategi yang matang, stres akan berlipat ganda ketika berhadapan dengan skripsi. Rasa stres berlebihan akan membuat kamu menolak produktif dan beresiko mengalami burnout.
3. Takut Salah dan Cemas Berlebihan
Rasa takut salah adalah hal yang wajar ketika kita sedang menyusun sebuah karya. Namun, rasa takut salah yang tidak normal biasanya akan disertai kecemasan berlebihan. Apalagi jika dosen pembimbing terlalu banyak memberi revisian.
4. Kesulitan Fokus
Memiliki banyak aktivitas sampingan selama skripsian membuat kamu mudah kehilangan fokus. Bukan berarti kamu hanya boleh fokus pada skripsi, tapi pengerjaan skripsi sendiri sebenarnya cukup banyak menyita waktu dan pikiran. Kehilangan fokus juga membuat kamu kesulitan dalam mencari inspirasi dan meningkatkan mood.
Kebuntuan dalam menulis memang merepotkan. Tapi tidak perlu khawatir dan galau. Setelah memahami tanda-tanda writer’s block, ada beragam tips yang bisa lakukan agar kembali lancar melanjutkan skripsi.
Tips Jitu Menghadapi Writer’s Block
1. Membuat Outline
Sebelum terjun dalam dunia perskripsian, ada baiknya kamu membuat outline. Menyusun kerangka berpikir sangat memudahkan kamu dalam menentukan garis besar penelitian, mengumpulkan dan mencacah data, serta memberi arahan yang jelas pada plot skripsimu.
2. Banyak Membaca Buku
Tips yang satu ini bersifat wajib. Kebuntuan menulis bisa terjadi karena kamu tidak mendapat banyak informasi. Luangkan waktu dalam sehari untuk membaca buku, tidak perlu yang berkaitan dengan tema skripsi jika kamu bosan. Sesekali coba jelajahi buku-buku lain di rak perpustakaan kampus untuk sekedar me-refresh otak.
3. Hindari Hal-Hal yang Mendistraksi
Mulailah dengan mengatur fokus dengan membuat list terkait skripsi yang wajib kamu selesaikan. Hindari hal-hal yang menguras konsentrasi secara berlebihan.
Misalnya, kalau kamu sedang putus cinta, cobalah untuk memberi pembuktian pada si dia bahwa kamu akan berhasil. Langkah awalnya dengan segera menyelesaikan skripsi.
4. Tetapkan Deadline Bagi Diri Sendiri
Membuat deadline sangat manjur apalagi jika kamu tidak ingin dikejar pertanyaan kapan lulus. Deadline juga secara tidak langsung akan memotivasi kamu untuk segera merampungkan skripsi sesuai tenggat waktu.
Upayakan deadline yang disusun tidak membuat kamu terburu-buru. Jangan sampai setelah merasakan writer’s block, kamu juga kena semprot oleh dosen pembimbing karena mengerjakannya dengan tergesa-gesa.
5. Istirahat Sejenak dan Cari Kegiatan Lain
Jika semua tips sudah dilakukan tapi belum berhasil, artinya kamu sangat membutuhkan istirahat. Jangan melakukan kegiatan apapun yang berkaitan dengan tulis-menulis terlebih dahulu.
Berikan waktu pada dirimu untuk sejenak mengistirahatkan tubuh dan otak. Cari kegiatan positif versimu yang bisa mengalihkan pikiran.
Kamu masih kebingungan dan tetap berniat menunda? Ingat, skripsi adalah bagian perjalanan dari belajar.
Belajar sejatinya merupakan proses panjang dari kesalahan dan berkompromi dengan rasa lelah. Jadi, satu-satunya rumus ampuh menyelesaikan skripsi adalah buka skripsimu dan kerjakan sekarang juga!
Editor: Widya Kartikasari