Tiga Nilai Kepemimpinan yang Bisa Dipetik dari Sosok Hokage – Para penggemar serial Naruto atau Boruto pasti tahu benar siapa itu Hokage. Bagi yang belum tahu, Hokage merupakan gelar bagi pemimpin tertinggi di sebuah desa ninja fiktif yang bernama Konohagakure.
Sepanjang serial Naruto berjalan hingga lanjut ke Boruto, tercatat sudah ada tujuh Hokage yang pernah atau sedang memimpin desa. Untuk sekarang, Naruto Uzumaki menjadi sosok yang dipercaya untuk mengemban amanah sebagai Hokage.
Selain hebat dalam urusan pertarungan, para Hokage juga memiliki kemampuan memimpin yang cakap. Berkat hal tersebut, tidak mengherankan apabila Konoha sukses menjadi desa ninja terdepan di antara desa-desa ninja lainnya. Berdasarkan rekam jejak para Hokage sepanjang sejarah, setidaknya ada tiga nilai kepemimpinan yang bisa dipetik dari mereka yaitu:
1. Rela Berkorban
Di dalam serial Naruto, para Hokage yang memimpin memiliki rasa tanggung jawab yang begitu besar terhadap Konoha. Ketika ada bahaya mendekati Konoha, mereka siap mempertaruhkan segalanya. Termasuk nyawa sekalipun.
Setidaknya, sudah ada yang dua Hokage yang mati demi melindungi Konoha. Ada Minato yang tewas saat menghadapi Kyuubi serta Hiruzen yang gugur saat melawan Orochimaru. Tanpa pengorbanan kedua pemimpin tersebut, sudah pasti desa Konoha akan jatuh ke tangan musuh.
Baca juga: Rekam Jejak Politikus yang Penuh Ironi
Di samping itu, ada juga sosok Hokage kelima (Tsunade) yang berani berkorban sebanyak dua kali. Pengorbanan pertama adalah saat menghadapi Pain (ketua Akatsuki) yang menyerang Konoha. Serta pengorbanan kedua terjadi di Perang Dunia Shinobi keempat, di mana ia beserta lima Kage dari desa ninja lainnya melawan Madara Uchiha yang luar biasa kuatnya tersebut.
Sifat semacam ini tentu harus dimiliki oleh seorang pemimpin maupun pejabat. Biar bagaimanapun, mereka dipilih untuk mengayomi dan melindungi rakyatnya. Bukan untuk memberi keuntungan apalagi memperkaya diri sendiri dan golongan.
2. Adil
Adil adalah sifat yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Dia harus bisa mengambil keputusan berdasarkan hukum maupun norma yang berlaku. Tidak boleh dia menetapkan keputusan hanya berdasarkan keinginannya atau kepentingan golongan tertentu saja.
Salah satu contoh keadilan di dalam diri seorang Hokage dapat dilihat dari sosok Naruto. Sewaktu ujian Chunin dilaksanakan, sang Hokage ketujuh tersebut berani mendiskualifikasi anaknya sendiri (Boruto) yang ketahuan berbuat curang. Boruto sendiri dikeluarkan dari ujian karena memakai teknologi ninja buatan Katasuke. Sungguh bapak sekaligus pemimpin yang tegas.
3. Sederhana
Meskipun memiliki jabatan tinggi, para Hokage nyatanya tetap hidup di dalam kesederhanaan. Sepanjang saya melihat serial Naruto (termasuk Boruto), para Hokage pada umumnya tak begitu memiliki gaya hidup yang eksklusif. Mereka tetap mau membaur dengan masyarakat secara langsung.
Kesederhanaan tersebut dapat dilihat dengan jelas pada sosok Naruto Uzumaki. Meskipun memiliki jabatan sebagai Hokage serta memiliki ayah mertua yang berasal dari klan elit Hyuga, nyatanya Naruto tidak mau memanfaatkan privilese tersebut. Dia beserta keluarga kecilnya memilih untuk tinggal di rumah yang bisa dikatakan tidak terlalu mewah.
Di samping itu, Naruto sendiri tidak tergoda untuk melakukan korupsi. Meskipun tidak ada lembaga sejenis KPK yang mengawasi, suami dari Hinata tersebut tidak pernah punya niatan untuk mengembat uang rakyat. Naruto tetap mengayomi dan melayani rakyat Konoha dengan sepenuh hati.
Gambaran tersebut bisa menjadi tamparan bagi pemimpin atau pejabat yang suka bermewah-mewahan. Sebenarnya tidak masalah jika mereka memiliki harta yang melimpah ruah. Hanya saja, jangan sampai harta tersebut didapat dari jalan yang tidak baik. Entah itu dari jalur korupsi atau semacamnya.
Demikian tiga nilai kepemimpinan atau teladan yang bisa diambil dari sosok Hokage. Walaupun Hokage sejatinya hanya karakter utopis, tidak ada salahnya untuk mengambil atau meniru hal-hal baik dari sosok seperti mereka.
Editor: Firmansah Surya Khoir