Yuk Kenali Macam-Macam Penggunaan Tanda Baca Pengapit! – Bahasa Indonesia merupakan salah satu bahasa yang memiliki ribuan ragam kata. Sebagai warga negara Indonesia, tentunya memiliki kewajiban untuk mempelajari bahasa ini. Dalam mempelajari Bahasa Indonesia, kalian harus memperhatikan betul apa itu kaidah kebahasaan.
Kaidah bahasa menjadi aspek yang perlu diperhatikan, walaupun seringkali masih banyak ditemukan oknum yang menyepelekan kaidah bahasa. Hal ini dibuktikan dengan jamak ditemukannya kesalahan berbahasa pada percakapan sehari-hari maupun informasi di media publik. Oleh karena itu, kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan benar perlu digaungkan.
Yap, betul! Kesadaran berbahasa di negara kita masih tergolong rendah, pun tingkat literasi baca yang juga demikian. Maka, menjadi kewajiban bersama untuk saling menjaga dan memberikan edukasi yang masif agar permasalahan ini dapat dientaskan.
Salah satu kaidah bahasa Indonesia yang cukup jarang dibahas, serta perlu menjadi perhatian lebih adalah pembahasan kaidah penulisan tanda baca pengapit. Seperti apa itu tanda baca pengapit? Apa saja macam-macamnya? Lalu, bagaimana contoh penerapannya? Yuk, mari kita bahas!
Definisi, Macam-Macam & Contoh Penerapan Tanda Baca Pengapit
Dalam Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) ada 15 ragam tanda baca yang masing-masing dikelompokkan sesuai dengan fungsinya. Berdasarkan fungsinya, dari 15 ragam tanda baca tersebut dibagi menjadi 5 jenis, yakni: tanda baca penutup, tanda baca penjeda, tanda baca pembatas, tanda baca penyingkat, dan tanda baca pengapit.
Tanda baca pengapit berarti tanda baca yang mengapit satuan baca. Seperti halnya huruf, kata, maupun kalimat. Karena fungsi dan sifat utamanya untuk mengapit, ragam tanda baca ini selalu ditulis berpasangan. Salah satu contohnya yakni tanda baca kurung buka dan tanda baca kurung tutup.
Baca juga: Begini Penulisan Huruf Kapital yang Benar
Tanda baca pengapit memiliki 4 macam pengelompokan, yakni: tanda baca petik (“…”), tanda baca petik tunggal (‘…’), tanda baca kurung ((…)), dan tanda baca kurung siku ([…]). Satu hal yang tak boleh terlewatkan saat menggunakan tanda baca pengapit, yakni penggunaan spasi sebelum tanda baca pengapit pembuka dan spasi setelah tanda baca pengapit penutup.
Mari simak pembahasan lebih rinci terkait macam-macam tanda baca pengapit beserta contoh penerapannya.
Tanda Baca Petik (“…”)
Tanda baca petik atau petikan sering disebut juga sebagai kutipan. Tanda petik dapat ditemukan pada naskah drama, puisi, maupun berita. Tanda baca petik ada dua jenis, petikan langsung dan tidak langsung. Berikut penjelasan rincinya.
1. Petikan Langsung
Tanda petik ini digunakan untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari naskah, pembicaraan, atau bahan tertulis lain. Berikut contohnya.
- “Kerja, kerja kerja!” ucap Presiden Jokowi.
- “Jangan sekali-kali melupakan sejarah!” kata Bung Karno.
- Menurut pengakuan Sudirman selaku saksi mata di tempat kejadian, “Pencuri itu kabur menggunakan sepeda motor ke arah utara”.
2. Petikan Tidak Langsung
Tanda petik tidak langsung dibagi menjadi dua fungsi, tanda petik untuk mengapit judul dan tanda petik untuk mengapit istilah khusus.
#Petikan Mengapit Judul
Fungsi tanda petik ini untuk mengapit judul buku, puisi, naskah, artikel, film, atau bab dalam buku yang digunakan dalam kalimat. Berikut contohnya.
- Puisi “Yang Fana Adalah Waktu” adalah puisi karya Sapardi Djoko Damono.
- Kelas VII SMP Kartika mementaskan naskah drama “Si Cantik dan Si Buruk Rupa”.
- Ceramah sholat jum’at di Masjid Istiqlal berjudul “Hikmah Melaksanakan Puasa Bulan Ramadhan Secara Penuh”.
Baca juga: Penulisan Judul dalam Kalimat: Huruf Miring atau Tanda Petik
#Petikan Mengapit Istilah Khusus
Fungsi tanda petik ini dipakai untuk mengapit istilah yang mempunyai makna khusus atau istilah ilmiah yang jarang diketahui oleh khalayak umum. Berikut contohnya.
- Seorang wartawan yang bijak dan independen tentu tidak boleh menerima titipan “amplop”.
- Fenomena naiknya suhu bumi akibat perubahan komposisi atmosfer disebut “efek rumah kaca”.
- “Oryza Sativa” adalah nama latin dari tanaman budidaya padi.
Tanda Baca Petik Tunggal (‘…’)
Tanda petik tunggal memiliki fungsi yang berbeda dengan tanda petik ganda (pembahasan sebelumnya). Penggunaan tanda petik tunggal sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) dibagi menjadi dua jenis, tanda petik tunggal untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain dan tanda petik tunggal untuk mengapit makna atau padanan kata. Berikut penjelasan rincinya.
1. Petik Tunggal Mengapit Petikan yang Terdapat dalam Petikan Lain
Sesuai dengan namanya, petik tunggal jenis ini berfungsi untuk mengapit kutipan yang terdapat dalam kutipan lain. Adapun contohnya sebagai berikut.
- “Tadi sekelompok polisi datang mendekat, tak lama kemudian terdengar bunyi suara ‘dor! dor!’, saya dan rekan mahasiswa berhamburan lari ke rumah warga,” ucap Syafiq, salah satu mahasiswa Universitas Indonesia yang sedang mengikuti demo tolak subsidi BBM naik.
- “Kamu sudah nonton ‘Pengabdi Setan 2: Communion’? Ituloh film terbaru karya Joko Anwar,” tanya Adil kepadaku.
- “Kau dengar suara ‘krik-krik’ tadi?” tanyanya.
2. Petik Tunggal Mengapit Makna atau Padanan
Petik tunggal jenis ini berfungsi untuk mengapit makna, terjemahan dari suatu kata atau ungkapan. Adapun contohnya sebagai berikut.
- Besar kepala ‘sombong’.
- Tangan panjang ‘suka mencuri’.
- Tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’.
Tanda Baca Kurung ((…))
Penggunaan tanda baca kurung terdapat 3 jenis, yakni: tanda kurung sebagai penjelasan, tanda kurung sebagai tambahan keterangan, dan tanda kurung menandakan suatu kata. Adapun penjelasan rincinya sebagai berikut.
1. Tanda Kurung sebagai Penjelasan
Tanda kurung jenis ini berfungsi memberikan penjelasan yang bukan bagian utama dari suatu kalimat. Adapun contohnya sebagai berikut.
- Bu Devi (istri korban) menjelaskan kronologi terjadinya kecelakaan yang menimpa suaminya.
- Keterangan itu (lihat tabel 7) merupakan penjelasan proses fotosintesis.
2. Tanda Kurung sebagai Tambahan Keterangan
Fungsi tanda kurung ini untuk memberikan keterangan tambahan dalam suatu kalimat. Adapun contohnya sebagai berikut.
- Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menyelenggarakan lomba orasi mahasiswa tingkat nasional.
- Situs resmi WHO (World Health Organization) mengumumkan adanya virus terbaru.
3. Tanda Kurung Menandakan Satu Kata
Fungsi tanda kurung ini untuk menandakan suatu kata yang bisa dihapus tanpa mengubah makna suatu kalimat.
- Dia berangkat bekerja dengan (bus) Transjakarta.
- Sandi membeli (air) Aqua di toko swalayan.
Tanda Kurung Siku ([…])
Penggunaan tanda kurung siku ini terdapat dua jenis, yakni tanda kurung siku dalam dan tanda kurung siku untuk koreksi atau tambahan. Berikut penjelasan rincinya.
1. Tanda Kurung Siku Dalam
Fungsi tanda kurung siku ini sebagai keterangan kalimat penjelas yang terdapat dalam tanda kurung.
- Fungsi utama gigi (fungsi tersebut telah dijelaskan di BAB III [lihat halaman 50]) adalah untuk menghancurkan makanan.
2. Tanda Kurung Siku untuk Koreksi
Fungsi tanda kurung ini untuk memberikan koreksi atau tambahan atas kesalahan dalam naskah asli yang dibuat orang lain.
- Pemanfaatan kedelai [dalam] pembuatan tempe.
- Sikapnya tidak sesuai [dengan] harapan.
Demikian penjelasan tentang penggunaan tanda baca pengapit, semoga bermanfaat dan dapat meningkatkan kualitas kepenulisan kalian ya…