Biografi Robert Oppenheimer, Fisikawan Sekaligus Pencipta Bom Atom

Biografi Robert Oppenheimer

Biografi Robert Oppenheimer, Fisikawan Sekaligus Pencipta Bom Atom – Berbicara mengenai bom atom pastinya tidak lepas dari peran seorang fisikawan terkemuka di dunia. Beliau adalah Robert Oppenheimer yang merupakan ahli fisika sekaligus orang yang berada di balik terciptanya bom atom yang maha dahsyat tersebut. Bahkan, karena ciptaannya tersebut dia dijuluki sebagai “father of the atomic bomb” atau ayah dari bom atom.

Kehidupan Pribadi Robert Oppenheimer

Pria yang memiliki nama lengkap Julius Robert Oppenheimer ini lahir New York, Amerika Serikat pada 22 April 1904. Beliau merupakan anak lelaki dari seorang imigran Jerman beragama Yahudi yang pindah ke Amerika Serikat. Oppenheimer lahir dari keluarga yang cukup berada karena usaha ayahnya yang bergerak di bidang tekstil dan ibunya yang seorang pelukis.

Masa kecilnya dihabiskan selayaknya anak-anak seusianya pada umumnya. Namun, memasuki sekolah menengah atas dia mulai menunjukkan ketertarikan terhadap ilmu fisika. Hal inilah yang membuatnya masuk ke Universitas Harvard dengan mengambil studi fisika. Di masa inilah dia kian tertarik dengan mekanisme termodinamika yang sempat menjadi salah satu materi kuliah terfavoritnya. Perkuliahannya di Universitas Harvard tergolong lancar sehingga dia bisa lulus di tahun 1925.

Menempuh Pendidikan di Eropa dan Menjadi Seorang Fisikawan

Di tahun 1924 dia berkesempatan untuk belajar di Universitas Cambridge. Di masa ini dia kian mendalami ilmu fisika yang menjadi kegemarannya. Dia dikenal teman-temannya sebagai seorang maniak fisika yang suka merusak diri sendiri. Hal ini tergambar dari kisah teman-temannya yang menyebut dia sebagai seorang perokok berat sewaktu menempuh studi di Cambridge.

Selang beberapa tahun, tepatnya di tahun 1926 dia memutuskan pindah ke Universitas Gottingen di Jerman. Kampus ini dikenal sebagai pusat studi fisika terbaik di dunia kala itu. Dia juga berkesempatan dibimbing oleh ahli fisika terkemuka, yakni Max Born. Di masa ini pula dia kian menggeluti dunia fisika dan mengenal beberapa ahli fisika lainnya sebagai rekan studi.

Selepas lulus dari Universitas Gottingen, dia dikenal sebagai salah satu fisikawan muda yang cukup menarik pihak banyak kalangan saat itu. dia seringkali diundang menjadi pembicara maupun pengajar di beberapa kampus di dunia. Tidak jarang pula dia juga berperan dalam beberapa proyek yang berhubungan dengan dunia fisika. Dia juga tercatat sebagai seorang pengajar di Universitas Berkeley di Amerika Serikat. Di masa ini pula dia mulai didiagnosis terkenal tuberculosis (TBC) ringan.

Bergabung dalam Proyek Manhattan dan Menciptakan Bom Atom

Dikarenakan kecerdasannya di bidang fisika, Oppenheimer kemudian turut bergabung ke dalam sebuah proyek yang didanai oleh pemerintah Amerika Serikat. Proyek ini dikenal dengan nama Manhattan Project atau Proyek Manhattan. Proyek yang dimulai pada dekade 1940-an ini mengumpulkan berbagai ahli dari berbagai bidang untuk membuat sebuah bom yang dapat digunakan untuk kepentingan militer.

Oppenheimer dan beberapa ilmuwan lainnya bekerja di sebuah laboratorium militer di Los Alamos. Di tempat inilah tim ilmuwan tersebut berhasil membuat sebuah bom atom yang kemudian di uji coba di daerah New Mexico. Uji bom ini dikenal dengan nama Trinity test dan sukses dilakukan pada 16 Juli 1945 atau beberapa bulan menjelang berakhirnya perang dunia ke-2.

Meskipun sukses menciptakan sebuah bom yang menjadi senjata yang mengakhiri perang dunia ke-2, Robert Oppenheimer menyesali dirinya ikut campur ke dalam penciptaan salah satu senjata paling merusak yang pernah ada tersebut. Terlebih lagi bom atom yang menghancurkan kota Hiroshima dan Nagasaki di Jepang berawal dari uji coba yang dia dan timnya lakukan kala itu. 

Hal inilah yang membuat dia kemudian menyarankan untuk menggunakan teknologi reaksi fusi atom tersebut untuk kepentingan perdamaian. Akan tetapi, pihak pemerintah Amerika Serikat menyayangkan keputusannya tersebut dan berakibat dia dilepas dari jabatannya sebagai penasihat di bidang militer semasa perang dunia ke-2.

Akhir Hayat Robert Oppenheimer

Setelah berakhirnya perang dunia ke-2, Oppenheimer tetap aktif di bidang fisika dan masih tercatat pernah menjadi ketua Komisi Energi Atom Amerika Serikat. Di tahun 1954, Oppenheimer membeli sebuah pulau di Kepulauan U.S Virgin Island. Selama beberapa tahun hingga dekade 1960-an dia juga sempat beberapa kali memberikan pidato dan kuliah umum di beberapa tempat. Oppenheimer kemudian didiagnosa terkena kanker tenggorokan di tahun 1965. Hal ini membuat kondisi fisiknya kian menurun dan berujung mengalami koma pada tanggal 15 Februari 1967. Oppenheimer kemudian menghembuskan nafas terakhirnya pada 18 Februari 1967 di New Jersey, Amerika Serikat. Robert Oppenheimer kemudian dikremasi dan abu jenazah dilarung ke laut.

Editor: Widya Kartikasari

Bagikan di:

Artikel dari Penulis