Penulisan Judul dalam Kalimat: Huruf Miring atau Tanda Petik – Salah satu perubahan yang signifikan dalam EYD Edisi V dari PUEBI yaitu penulisan judul film dalam kalimat. Aturan penulisan judul film yang sebelumnya diapit dengan tanda petik, dalam EYD V judul film dalam kalimat ditulis dengan huruf miring. Aturan penulisan judul film ini selaras dengan aturan umum dalam tiga pedoman gaya (style guide) terpopuler dalam bahasa Inggris, yaitu APA (American Psychological Association), CMS (Chicago Manual of Style), dan MLA (Modern Language Association).
Huruf miring dan tanda petik umumnya digunakan untuk membedakan suatu judul karya dengan teks lainnya dalam suatu kalimat. Misalnya, dalam kalimat, “Saya sangat suka membaca Khotbah di Atas Bukit.” Judul buku dalam kalimat tersebut tidak terlalu jelas, beberapa orang mungkin bahkan tidak menyadari adanya judul buku.
Baca juga: Perbedaan Topik, Tema, dan Judul
Dalam ketiga pedoman tersebut, penulisan judul karya panjang (koleksi) menggunakan huruf miring dan penulisan judul karya pendek (bagian) menggunakan tanda petik. Untuk memudahkan, berikut pembagian antara penulisan judul dengan huruf miring dan tanda petik.
Penulisan Judul dengan Huruf Miring
Jika suatu judul karya dapat dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, seperti novel menjadi bab atau album menjadi lagu, gunakan huruf miring. Judul karya yang ditulis dengan huruf miring, yaitu:
Buku | Saya baru saja menyelesaikan Filosofi Teras |
Antologi | Saya sedang membaca Selamat Menunaikan Ibadah Puisi |
Kumpulan Cerpen | Perempuan Patah Hati yang Kembali Menemukan Cinta Melalui Mimpi berisi 17 cerita pendek |
Surat Kabar | Berita itu diterbitkan oleh Jawa Pos |
Majalah | Biografi Soekarno juga diterbitkan oleh TEMPO |
Jurnal Ilmiah | Kemendikbud menyarankan Indonesian Scientific Journal Database sebagai salah satu sumber referensi |
Album Lagu | Yura Yunita merilis Tutur Batin hari ini |
Acara televisi, seperti sinetron atau series | Saya tidak sempat menonton Ikatan Cinta tadi malam |
Siniar atau podcast | Saya kerap mendengarkan PORD atau Podcast Raditya Dika sembari menyetir |
Film | Dilan 1990 banyak menarik perhatian penonton |
Lakon | Dalang itu akan membawakan Petruk Dadi Ratu nanti malam |
Kartun dan komik | Doraemon tayang setiap hari Minggu pagi |
Lukisan, patung, dan barang koleksi lain | Kenapa Mona Lisa sangat terkenal? |
Simfoni dan opera | Tiket Simfoni Raya Indonesia sudah habis terjual |
Permainan video | Kakakku masih saja memainkan Counter-Strike |
Pesawat udara, pesawat luar angkasa, dan kapal | KRI Dewa Ruci adalah kapal pelatihan bagi taruna/kadet Akademi Angkatan Laut |
Baca juga: Cara Penulisan Daftar Pustaka dengan APA Style
Penulisan Judul dengan Tanda Petik
Jika suatu judul karya tidak bisa dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil, gunakan tanda petik. Judul karya yang ditulis dengan diapit tanda petik, yaitu:
- Bab dalam buku (“The Boy Who Lived” dalam Harry Potter and The Sorcerer’s Stone)
- Puisi, sajak, dsb (Joko Pinurbo membawakan “Kamus Kecil” pada pagelaran itu)
- Cerita pendek (“Firasat” dalam Recto Verso)
- Lagu atau single (“Dunia Tipu-Tipu” dari album Tutur Batin)
- Episode dari acara televisi (“Keajaiban yang Dinanti, Mas Al Kembali” dari Ikatan Cinta)
- Episode dari siniar (“Belajar Saham untuk Orang Bodoh” dari PORD)
- Berita (“Badan Bahasa Luncurkan EYD Edisi V” dari Kompas)
- Artikel (“5 Tips Agar Tidak Mudah Terjebak Investasi Bodong” dari Kapito.id)
- Pidato (“Djangan Sekali-kali Meninggalkan Sedjarah” oleh Soekarno)
- Babak atau adegan film dan lakon
- Karya akhir (skripsi, tesis, atau disertasi)
- Makalah ilmiah

Selain aturan umum dengan huruf miring dan tanda petik, ada pula judul yang tidak ditulis dengan huruf miring dan juga tidak diapit dengan tanda petik. Judul itu cukup memakai kapitalisasi judul untuk membedakannya dengan bagian lain dari kalimat. Berikut daftar jenis judul atau nama yang umumnya ditulis biasa tanpa huruf miring dan tanpa tanda petik.
- Dokumen hukum dan politik (Undang-Undang Dasar 1945)
- Kitab suci (Al-Qur’an)
- Produk atau aplikasi (Google Chrome)
- Bangunan (Monumen Nasional)
- Penghargaan (Kusala Sastra Khatulistiwa)
Baca juga: Penulisan Kata Depan yang Tepat dan Contohnya
Aturan di atas mungkin akan terasa membingungkan. Untuk memudahkan, tanyakan pada diri Anda apakah judul karya tersebut merupakan bagian dari kumpulan karya yang lebih besar atau berdiri sendiri. Jika judul tersebut termasuk dalam kumpulan karya yang lebih besar, gunakan tanda petik. Jika judul tersebut merupakan badan karya yang berdiri sendiri, harus dicetak miring. Aturan yang konsisten ini akan memudahkan kita dalam memahami pola aturan penulisan judul. Memperbanyak latihan akan mempermudah kita dalam mempraktikkan penggunaan huruf miring dan tanda petik dalam judul. Practice makes perfect!
Editor SEO: Daliana Fehabutar