Begini Penulisan Huruf Kapital yang Benar

Penulisan Huruf Kapital

Begini Penulisan Huruf Kapital yang Benar – Selain diperlukan untuk penulisan judul, kapitalisasi atau penggunaan huruf kapital juga banyak digunakan di berbagai konteks penulisan. Selain kerap disepelekan, penggunaan atau cara penulisannya kadang juga keliru. Hal ini disebabkan karena ketidaktahuan dan jarangnya pengaplikasian berbagai aturan penulisan huruf kapital yang benar. Untuk memperbaiki kualitas tulisan, akan lebih baik jika kita memahami cara menulis huruf kapital yang benar. Berikut penjelasan mengenai huruf kapital.

Penulisan Huruf Kapital yang Benar

1. Huruf pertama awal kalimat

Contoh:

  • Dia sedang berkebun.
  • Aku membersihkan kamar setiap hari.
  • Jangan buang sampah sembarangan!
  • Siapa yang mengambil uang itu?

Namun, penulisan nama merek yang diawali huruf kecil tidak dapat diubah karena merupakan identitas.

Contoh:

iPhone terbaru saja rilis di pasaran.

2. Huruf pertama unsur nama diri, termasuk julukan

Contoh:

  • Presiden pertama Indonesia adalah Soekarno.
  • Lagu itu diciptakan oleh W. R. Supratman.
  • Tokoh berperawakan kecil itu dijuluki Jenderal Kancil.
  • Kini, ia disebut sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.

Selain itu, julukan kota atau negara juga ditulis dengan huruf kapital.

Contoh:

  • Perusahaan itu baru membuka cabang di Kota Hujan. 
  • Tol pertama di Kota Serambi Mekah telah rampung dibangun. 
  • Dia mulai menetap di Negeri Paman Sam sejak tahun 2012.
  • Akibat resesi seks, banyak sekolah di Negeri Sakura tutup.

Ingat! 

Nama diri (proper name) adalah kata benda yang mengacu pada satu entitas tertentu, sedangkan nama jenis (common name) adalah kata benda yang menunjukkan jenis umum benda atau konsep. 

Secara sederhana, nama diri adalah semua yang ada namanya, termasuk nama orang, nama tempat, nama partai, nama lembaga, nama acara, dll. Berbagai nama diri ini ditulis dengan huruf kapital, tetapi tidak boleh ditulis dengan huruf miring.

Nama jenis yaitu semua kata benda yang ada di dalam kamus. Dan nama jenis tidak ditulis dengan huruf kapital. Berikut beberapa yang termasuk nama jenis dan bukan nama diri:

– jeruk bali (Citrus maxima)

– kacang bogor (Voandzeia subterranea)

– petai cina (Leucaena glauca)

– gula jawa, gula pasir, gula tebu, gula aren, gula anggur

– kunci inggris, kunci tolak, dan kunci ring

Pemahaman tentang nama diri dan nama jenis diperlukan untuk mengetahui kapan perlu menerapkan kapitalisasi pada suatu kata. Nama diri diawali dengan huruf kapital untuk menunjukkan keunikannya, sedangkan nama jenis tidak diawali dengan huruf kapital.

Beberapa kata dapat berperan sebagai nama diri dan jenis tergantung konteks penggunaannya, misalnya Minggu dan Bumi.

Contoh:

Bu Puan membagikan kaos pada hari Minggu yang lalu.

Pak Prabowo telah mendaftarkan diri dua minggu lalu.

3. Huruf pertama nama merek

Nama merek harus selalu diawali dengan huruf kapital. Untuk nama merek dalam bahasa asing, penulisannya tidak perlu ditulis dengan huruf miring.

Contoh:

Anak kos pasti tidak asing dengan Indomie.

Dia sudah mengirim data yang saya minta melalui WhatsApp.

Toko itu belum menjual Macbook terbaru.

Saya perlu menginstal Microsof Office terbaru.

Untuk nama merek yang diawali dengan huruf kecil sebagai identitas, penulisannya tidak perlu diawali huruf kapital.

Contoh:

Apple meluncurkan iOs terbaru.

Aku berniat membeli iPhone terbaru.

4. Huruf pertama nama geografi

Nama geografi yang diawali huruf kapital adalah unsur geografi yang diikuti dengan nama diri. 

Contoh:

Pulau

Sungai Gunung

Bukit

Selat

Jalan

Kecamatan

Kelurahan

Provinsi

Kota, dsb.

Contoh kapitalisasi pada unsur geografi yang diikuti nama diri:

Gunung Penanggungan, Bukit Watu Jengger, Gunung Semeru

Danau Toba

Dataran Tinggi Dieng, Pegunungan Alpen

Jalan Malioboro, Gang Mawar, Jalan Tol Cipali

Pulau Jawa, Pulau Kalimantan

Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur

Desa Lalangon, Kecamatan Manding, Kelurahan Kepanjin

Sungai Bengawan Solo, Sungai Brantas, Sungai Hulu, Sungai Progo

Tanjung Harapan, Teluk Jakarta, Selat Sunda

Terusan Suez, Pantai Lombang

Ingat!

Kata-kata seperti pulau, sungai danau, bukit, teluk, selat, dan laut ditulis dengan huruf kapital jika menjadi bagian nama geografi. Jangan terkecoh dengan bagian yang menerangkan unsur nama geografi. Penulisan bagian ini tidak ditulis kapital.

Contoh:

pinggir Kota Jakarta

pesisir Sungai Kapuas

lereng Gunung Merapi

muara Sungai Brantas

hulu Sungai Nil

zona litoral Laut Jawa

wilayah Kecamatan Tebet

area Provinsi Sumatera Barat

Pada penulisan nama geografi, perhatikan juga apakah nama tersebut termasuk nama jenis atau tidak. Semua nama geografi yang menjadi bagian nama jenis ditulis dengan huruf kecil. Kategori nama jenis yang mengandung nama geografi dapat terbagi menjadi dua, yaitu:

– nama jenis yang tergolong ke dalam ilmu biologi

– nama jenis yang tidak tergolong ke dalam ilmu biologi

Dalam ilmu biologi, nama jenis memiliki nama Latin. Jadi, nama tanaman atau hewan yang memiliki nama Latin termasuk nama jenis. Oleh karena itu, nama jenis tersebut ditulis dengan huruf kecil semua walaupun mengandung nama geografi. Dan sama seperti pembahasan sebelumnya, penulisan nama jenis tidak diawali dengan huruf kapital. 

Contoh:

– jeruk bali (Citrus maxima)

– kacang bogor (Voandzeia subterranea)

– terung bali (Solanum cyphopersicium)

– beruang kutub (Ursus maritimus)

– gajah sumatra (Elephas maximus sumatranus)

– badak jawa (Rhinoceros sondaicus)

Ingat!

Nama jenis, baik yang termasuk dalam ilmu biologi atau tidak, dapat disejajarkan dengan jenis yang lain dalam kelompoknya. Untuk nama jenis yang tidak termasuk ilmu biologi dapat diketahui dengan menyejajarkannya dengan jenis yang lain dalam kelompoknya. Penulisannya pun tidak diawali dengan huruf kapital. 

Contoh:

Berbagai jenis tahu, seperti tahu kediri, tahu sumedang, tahu bacem, tahu kupat, tahu campur.

Jenis gula, seperti gula jawa, gula putih, gula halus, gula tetes.

Berbagai jenis kacang, seperti kacang bogor, kacang buncis, kacang mede.

Jenis jeruk, seperti jeruk malang, jeruk mandarin, jeruk nipis, jeruk limau.

Sebaliknya, ada pula nama yang dapat disejajarkan dengan nama geografi dan tidak dapat disejajarkan dengan dengan jenis lain. Penulisannya harus diawali dengan huruf kapital. Berikut contoh nama geografi yang tidak menjadi nama jenis dan nama geografi yang menjadi bagian nama jenis.

Nama GeografiNama Jenis
batik Solo
batik Pekalongan
batik Madura
soto Lamongan
soto Betawi
soto Sumenep
batik tulis
batik cap
batik sablon
soto ayam
soto daging
soto babat

5. Unsur nama jabatan dan pangkat + nama

Contoh:  

Presiden RI Joko Widodo

Panglima TNI Hadi Tjahjanto

Ratu Elizabeth II

CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin

VP of Corporate Communications Tokopedia Nuraini Razak

6. Huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan

Contoh:

Bapak, Pak (+ nama)

Ibu, Bu (+nama)

Pa, Ma

Kek, Nek

Om, Tante (+ nama)

Bang, Non (+ nama)

Mas, Mbak (+ nama)

Kak, Dik (+ nama)

Saudara

Contoh penggunaan kata di atas sebagai berikut.

“Kapan orang itu sampai, Pak?”

“Kita berangkat sekarang, Pak Budi?” tanya Burhan. 

Lelaki itu bertanya, “Siapa itu, Bu?”

Lelaki itu bertanya, “Siapa itu, Bu Uswa?”

“Silakan dudu, Nak!” kata perempuan itu.

“Halo, Non, sudah sampai di mana?”

“Halo, Non Dina, sudah sampai di mana?”

“Dia sudah bertemu dengan orang yang Om maksud.”

“Apakah Saudara sudah menemui orang yang saya maksud?”

Ingat!

Bergantung pada konteks pemakaian, istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan sehingga penulisannya tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contoh:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kta.

Semua kakak dan adik saya sudah berkeluarga.

Mereka semua saudara saya.

Selain itu, penulisan kata ganti Anda juga diawali dengan huruf kapital.

Contoh:

Sudahkah Anda salat?

Siapa nama Anda?

7. Huruf pertama kalimat dalam petikan langsung

Contoh:

Paman bertanya, “Kapan mereka datang?”

Lelaki itu meyakinkan rekannya, “Kita pasti akan untung besar,Bung!”

“Mereka kalah di pertandingan itu,” katanya.

“Sial,” umpatnya, “aku lupa membawa dompet.”

Untuk contoh terkahir, penulisan huruf pertama memang tidak diawali huruf kapital. Jika ada dua kalimat petikan, huruf awal pada kalimat pertama menggunakan huruf kapital. Sedangkan pada kalimat selanjutnya menggunakan huruf kecil kecuali nama orang dan kata sapaan.

Namun, perhatikan juga tanda baca antara dua petikan tersebut. Jika sebelum kutipan langsung kedua terdapat tanda titik, tentu huruf pertama kalimat petikan kedua harus ditulis kapital. Contohnya seperti berikut.

“Sial,” umpatnya. “Aku lupa membawa dompet.”

Jika setelah kata umpatnya diikuti tanda titik, si penulis berarti menunjukkan bahwa petikan “Sial” adalah satu kalimat utuh. Kemudian dilanjutkan dengan perkataan “Aku lupa membawa dompet.”

Jika petikan kedua diawali dengan kata sapaan, penulisannya harus diawali dengan huruf kapital.

Contoh:

“Sial,” umpatnya, “Bapak sudah datang!”

8. Huruf pertama setiap kata nama agama dan kitab suci

Contoh:

Islam

Al-Quran

Kristen

Alkitab

Hindu

Weda

Allah

Tuhan

9. Gelar kehormatan/keturunan/keagamaan/akademik + nama

Contoh:

Sultan Hasanuddin

Haji Agus Salim

Imam Hambali

Nabi Ibrahim

Raden Ajeng Kartini

Doktor Mohammad Hatta

Agus Suprapto, Sarjana Pendidikan

10. Huruf pertama unsur nama gelar yang dipakai sebagai sapaan

Contoh:

Selamat datang, Yang Mulia.

Terima kasih, Kiai.

Selamat pagi, Dokter.

Selamat pagi, Prof.

Mohon izin, Komandan.

11. Nama bangsa, suku, negara, dan bahasa

Contoh:

bangsa Indonesia

suku Dani

bahasa Inggris

negara Amerika Serikat

Dalam beberapa kasus, penggunaan huruf kapital juga bergantung pada konteks penggunaannya.

Contoh:

Semua orang dari berbagai suku berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dalam pertemuan itu.

Pak Sunarto memberikan pelajaran Bahasa Indonesia di kelas itu. 

Kedua contoh di atas memiliki huruf kapital yang berbeda dalam kata yang sama karena memiliki perbedaan konteks satu sama lain. Kalimat pertama ditulis dengan “bahasa Indonesia” untuk menunjukkan bahasa yang digunakan orang Indonesia. Sedangkan kalimat kedua ditulis dengan “Bahasa Indonesia”  untuk menunjukkan nama mata pelajaran.

Hal ini berlaku juga pada perbedaan kata yang berperan sebagai ilmu dan mata pelajaran.

Sebagai ilmuSebagai nama mata pelajaran
Saya mempelajari fisika selama enam tahuSetiap Kamis, kami belajar Fisika di sekolah.
Dia berbicara bahasa inggris dengan lancarMinggu depan kami akan menghadapi ujian Bahasa Inggris
Peristiwa yang terjadi pada masa lampau disebut sejarahSaya sangat menyukai pelajaran Sejarah
Zoologi adalah cabang ilmu biologiAda guru Biologi baru di sekolah

Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar kata turunan tidak ditulis dengan huruf kapital. Contoh:

pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

kejawa-jawaan

12. Nama tahun, bulan, hari, dan hari besar atau hari raya

Contoh:

hari Jumat

hari Natal

tahun Hijriah

bulan Agustus

bulan Ramadan

hari Waisak

hari Idulfitri

13. Unsur nama peristiwa sejarah

Contoh:

Konferensi Asia Afrika

Perang Dunia 

Perang Dunia Ke-2

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Perjanjian Linggarjati

Agresi Militer Belanda II

Bila peristiwa itu tidak dipakai sebagai nama, huruf pertama tidak menggunakan huruf kapital. 

Contoh:

Soekarno tidak memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

Dari pemaparan panjang di atas, bisa kita simpulkan bahwa huruf kapital dipakai di awal kata sebuah kalimat, awal kalimat dalam petikan langsung, serta penulisan nama. Untuk huruf kapital pada nama, yang perlu selalu kita pahami adalah perbedaan nama diri dan nama jenis. Ketika kita sudah memahami perbedaan keduanya, pastilah kita akan bisa menentukan kapan huruf kapital diperlukan dalam penulisan nama. Seperti nama bangsa, suku, bahasa, gelar kehormatan, keturunan, keagamaan, profesi, jabatan, dan akademik yang mengikuti nama orang, serta nama agama, kitab suci, hingga sebutan Tuhan.

Bagikan di:

Artikel dari Penulis