Menilik Kevalidan Situs Global Firepower (GFP) dalam Acuan Kekuatan Militer Dunia

Kekuatan Militer Dunia

Menilik Kevalidan Situs Global Firepower (GFP) dalam Acuan Kekuatan Militer Dunia – Kekuatan militer tentunya merupakan sebuah tolak ukur yang cukup berpengaruh dalam hegemoni dunia, khususnya dalam memberikan efek gertakan atau penggentar bagi negara lain. Tentunya dengan memiliki kekuatan militer yang cukup memadai dapat membuat negara atau pihak asing yang ingin berkonflik dengan sebuah negara menjadi berpikir ulang mengenai langkah tersebut. Selain itu, di era modern ini dengan memiliki kekuatan militer yang kuat dianggap dapat memiliki pengaruh yang cukup besar dalam dunia perpolitikan internasional.

Berbicara mengenai kekuatan militer tentunya banyak sekali paparan kekuatan militer dari berbagai versi yang tentunya memiliki tolak ukurnya masing-masing. Salah satu situs penyedia layanan informasi mengenai kekuatan militer dunia adalah Global Firepower (GFP). Situs yang memiliki domain www.globalfirepower.com tersebut memang seringkali dijadikan acuan dalam mengukur kekuatan militer sebuah negara. Bahkan, tidak jarang pula menjadi referensi dalam sebuah penelitian atau jurnal ilmiah.

Namun, beberapa orang khususnya dari kalangan pengamat militer sangat meragukan kevalidan dari peringkat kekuatan militer internasional dari situs tersebut. Hal ini karena situs tersebut dianggap sangat kurang relevan jika dijadikan acuan utama dalam kacamata kekuatan militer sebuah negara. Tentunya hal ini menjadi pro dan kontra tersendiri dalam masyarakat awam yang kurang begitu paham tentang dunia militer.

Situs Global Firepower Hanya Memaparkan Peringkat Kekuatan Militer Dunia Berdasarkan Kuantitas

Bagi beberapa kalangan yang kontra dengan paparan peringkat yang disajikan situs tersebut memiliki alasan yang cukup bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini dikarenakan situs GFP lebih menitikberatkan kuantitas daripada kualitas. Lebih menitikberatkan kekuatan militer suatu negara berdasarkan jumlah pesawat, tank dan alat-alat tempur lainnya daripada kualitas persenjataan tersebut.

Baca juga: Biografi Manfred “Red Baron” von Richthofen, Pilot Muda yang Menjadi Momok Sekutu pada Perang Dunia I

Kita dapat ambil contoh dari peringkat negara Indonesia yang menurut situs Global Firepower berada di urutan ke-15 dari 142 negara. Jika dilihat dari kacamata awam tentunya hal ini cukup membanggakan karena kita ternyata masuk dalam 20 besar kekuatan militer dunia. Namun, jika ditelisik lebih mendalam hal ini sangat aneh karena kekuatan militer kita berada di atas Australia atau bahkan Jerman. Padahal beberapa alutsista yang kita miliki diproduksi di sana. Indonesia yang memiliki skor 0.2251 unggul dari Jerman yang memiliki skor 0.2322 di peringkat ke-16.

Namun, jika dilihat lebih rinci hal ini dikarenakan jumlah alutsista kita secara kuantitas memang lebih besar daripada Jerman. Kita ambil contoh dari jumlah tank yang kita miliki berjumlah 314 buah, sedangkan Jerman hanya 266 unit saja. Tentu sepintas kita unggul, akan tetapi jika dilihat kualitasnya yang kekuatan armada tank kita hanya didominasi oleh tank-tank ringan (light tank) seperti AMX-13 dan PT-76 yang berasal dari masa awal perang dingin jelas tidak sebanding dengan kekuatan armada tank Jerman yang seluruhnya diperkuat oleh Main Battle Tank atau tank tempur utama Leopard 1 dan 2 yang tentunya lebih kuat dan canggih.

Hal ini tentunya dapat memberikan gambaran secara singkat situs tersebut memang hanya memaparkan peringkat kekuatan militer berdasarkan kuantitas semata. Bahkan, hal tersebut senada dengan slogan yang terdapat dalam situs tersebut yakni “Strength in Number” yang memiliki arti harfiah kekuatan dalam angka.

Apakah Situs Tersebut Tidak Dapat Dijadikan Acuan Referensi ?

Berbicara mengenai kevalidan data yang tersaji dalam situs tersebut tentunya masih banyak menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat. Bahkan, hal ini juga masih menjadi perdebatan dalam kalangan militer akibat imbas statemen dari Kementrian Pertahanan Republik Indonesia yang menjadikan situs Global Firepower sebagai acuan utama dalam penentuan kebijakan militer dan pertahanan.

Lantas apakah data yang dipaparkan dalam situs tersebut tidak valid? Sebenarnya data-data tersebut cukup valid jika yang dilihat adalah dari segi kuantitas semacam jumlah personil militer, anggaran belanja militer, dan kekuatan pemasukan sebuah negara. Namun, jika yang dilihat atau yang diperlukan tolak ukur kekuatan berdasarkan kualitas sumber daya baik Sumber Daya Alam (SDA) ataupun Sumber Daya Manusia (SDM) dan yang paling penting kualitas alutsista sebuah negara tentunya masih banyak referensi dan sumber-sumber rujukan berdasarkan penelitian yang lebih valid untuk dijadikan acuan.

Editor: Firmansah Surya Khoir
Illustrator: Salman Al Farisi

Bagikan di:

Artikel dari Penulis