5 Jenis Barang yang Disimpan Petani di Gubuk

5 Jenis Barang yang Disimpan Petani

5 Jenis Barang yang Disimpan Petani di Gubuk – Di desa saya, setiap 1 hektar sawah mempunyai nama, diantaranya sawah jeruk, sawah karang sari, sawah jati, sawah wira, dan lain sebagainya. Selain itu, setiap satu hektar sawah juga memiliki sebuah gubuk, atau rumah kecil yang terletak di sawah untuk petani beristirahat.

Bangunan gubuk ini begitu sederhana, hanya berukuran 2×2 meter, atapnya terbuat dari daun oman (jerami) padi, dindingnya terbuat dari kayu, ada juga yang tidak memakai dinding, hanya ditopang pilar kayu. Selain digunakan untuk istirahat, para petani juga menggunakan untuk menyimpan barang. Lalu barang apa saja sih yang disimpan petani di gubuk? Berikut ini 5 jenis barang yang disimpan petani di dalam gubuk.

1. Jarit

Barang yang sering disimpan petani di gubuk ada jarit. Jarit adalah sebutan untuk baju yang tidak terpakai, dan dimanfaatkan oleh para petani untuk bekerja di sawah, seperti saat matun (menyiangi padi), labuhan (membajak sawah), menanam padi, dan panen padi.

Baca juga: Model Rekrutmen yang Sebaiknya Dihindari oleh Fresh Graduate

Berdasarkan pengamatan saya di desa, para petani di desa saya selalu memakai pakaian bersih ketika berangkat ke sawah. Kemudian, ketika sampai di sawah mereka akan berganti pakaian dengan jarit yang mereka simpan di gubuk. Setelah selesai beraktivitas, mereka kembali memakai pakaian bersih, dan jarit disimpan kembali di gubuk.

2. Perkakas Sawah

Berikutnya barang yang disimpan petani di gubuk adalah perkakas sawah. Kakek saya ketika labuhan atau panen padi, ia akan menyimpan perkakas sawah di gubuk. Rekan sesama petani yang lain juga melakukan hal serupa.

Sementara, kalau di luar waktu tersebut, kakek saya menyimpan perkakas berupa arit di gubuk.  Hal tersebut dilakukan untuk berjaga-jaga karena di sekitar gubuknya sering berkeliaran ular.

3. Lampu Penerangan

Selanjutnya barang yang disimpan petani di gubuk adalah lampu penerangan. Karena tidak ada akses listrik di gubuk, para petani menggunakan lampu penerangan sebagai cahaya penerangan di malam hari. 

Jadi, saluran irigasi di desa saya mengalir hanya di malam hari. Karena harus berebut, para petani biasanya akan tidur di gubuk. Sebagai penerangan untuk para petani di malam hari, lampu penerangan ini disimpan di gubuk.

Sebelum teknologi canggih seperti sekarang, para petani akan menggunakan lampu petromak sebagai penerangan di gubuk, atau menggunakan senter baterai ABC. Kalau sekarang para petani sudah menggunakan lampu senter yang tinggal di-charger ketika dayanya habis.

4. Kantong

Barang yang disimpan para petani di gubuk selanjutnya ada kantong. Nah, yang dimaksud kantong di sini adalah karung. Masyarakat desa saya menyebut karung itu dengan nama kantong. Sebelum panen tiba, para petani di desa saya akan menyimpan kantong di gubuk mereka. Ketika panen, gabah akan dimasukkan ke dalam kantong.

Para petani di desa saya begitu pintar dalam memanfaatkan barang, salah satunya menggunakan kembali kantong pupuk urea. Kantong wadah pupuk urea yang sudah tidak digunakan dibersihkan terlebih dulu sebelum akhirnya disimpan di gubuk. Jika saatnya panen tiba, akan beralih fungsi menjadi wadah gabah.

5. Alat Pancing

Kemudian barang terakhir yang biasanya disimpan para petani di gubuk adalah alat pancing. Sawah bukan hanya sekedar lahan untuk menanam padi, tetapi di dalamnya terdapat berbagai jenis ikan, seperti belut, wader, licing, dan beles.

Untuk menangkap ikan tersebut para petani di desa saya menggunakan alat pancing sederhana yang hanya ada 4 komponen, yaitu walesan, senar, kail, dan timbal. Mereka juga menjadikan sangku (besek) yang biasa digunakan sebagai wadah berkat beralih untuk menangkap ikan.

Itulah 5 jenis barang yang disimpan petani di gubuk.

Editor: Widya Kartikasari
Illustrator: Made Mirah

Bagikan di:

Artikel dari Penulis