Ikan Pindang? Yang Benar Adalah Ikan Layang – Sebelum saya membahas ikan-ikan yang sebenarnya bukan ikan pindang, tetapi ikan layang, ijinkan saya bercerita saat saya mulai menolak istilah ikan pindang yang pastinya itu saat menjadi mahasiswa di salah satu Universitas Negeri di Surabaya (Buang “di” nanti jadi nama kampus saya).
Sejak SMA, saya sudah sering mendengar istilah ikan pindang disematkan kepada spesies ikan layang ini. Tapi namanya masih siswa ya biarlah mungkin perbedaan daerah saja, karena selama ini memang banyak istilah-istilah yang berbeda di setiap daerah padahal maksudnya sama.
Berbeda dengan saat menjadi mahasiswa yang katanya disuruh kritis menanggapi isu dan segala hal yang ada di sekitar. Entah kenapa kekritisan saya kok lari ke ikan pindang hahaha.
Semakin sering teman-teman saya saat ke warung bilang, “lauknya ikan pindang” bikin saya semakin gemes. Akhirnya saya memutuskan untuk browsing dengan kata kunci “ikan layang”. Dan booommm muncullah penjelasan terkait nama latin dari spesies ikan layang tersebut, bahkan saya cocokkan benar-benar wujudnya untuk meyakinkan saya bahwa saya dan daerah saya ini yang benar.
Lalu setelah itu saya browsing juga dengan kata kunci “pindang” tanpa ikan, karena saya sudah sangat yakin bahwa pindang adalah istilah untuk cara memasak seperti yang ada di daerah saya. Dan booommm sekali lagi saya benar.
Berangkat dengan membawa bukti referensi layaknya seorang mahasiswa saat presentasi di depan kelas kemudian ada yang bertanya dan menjawab dengan gagahnya, “menurut referensi saya yang saya baca di….”, saya dengan berani menyalahi dan memberi edukasi ke teman-teman mahasiswa lain terutama teman sekontrakan.
“Kalian itu salah, bukan ikan pindang tapi ikan layang yang benar”.
Begitulah kiranya kalimat saya saat bergaya mengedukasi teman-teman mahasiswa terkait penggunaan istilah ikan pindang.
Seperti dongeng ya? Percayalah saya benar-benar melakukan ini, memang seabsurd dan segabut itu saya saat mahasiswa hahaha.
Baiklah, cerita kita sudahi sampai di sini. Sekarang mari kita bahas apa itu ikan layang dan apa itu pindang.
Ikan Layang
Menurut Wikipedia (Gak usah sok keras bilang Wikipedia gak valid, ada referensinya juga di dalamnya kalau mau baca), layang adalah nama sejenis ikan yang termasuk genus Decapterus, famili Carangidae.
Ikan-ikan berukuran kecil hingga sedang ini merupakan ikan konsumsi yang cukup penting, dipasarkan dalam keadaan segar atau diolah sebagai ikan pindang, ikan asin, dan lain-lain.
Kalau mau lengkap mulai dari kingdom sampai spesies, mari saya tunjukkan.
- Kingdom: Animalia;
- Filum: Chordata;
- Kelas: Actinopterygii;
- Ordo: Perciformes;
- Famili: Carangidae;
- Genus: Decapterus;
Sedangkan untuk spesiesnya sendiri ada 12 macam yang diakui oleh ilmu pengetahuan.
- Decapterus akaadsi (T. Abe, 1958)
- Decapterus koheru (Hector, 1875) (Koheru)
- Decapterus kurroides (Bleeker, 1855) (Layang anggur)
- Decapterus macarellus (G. Cuvier, 1833) (Layang biru)
- Decapterus macrosoma (Bleeker, 1851) (Layang deles)
- Decapterus maruadsi (Temminck & Schlegel, 1843) (Layang jepang)
- Decapterus muroadsi (Temminck & Schlegel, 1844)
- Decapterus punctatus (G. Cuvier, 1829)
- Decapterus russelli (Rüppell, 1830) (Layang benggol)
- Decapterus scombrinus (Valenciennes, 1846) (Layang meksiko)
- Decapterus smithvanizi (Seishi Kimura, Katahira & Kuriiwa, 2013)
- Decapterus tabl (Berry, 1968) (Layang ekor merah)
Pindang
Pindang merupakan hasil olahan ikan dengan cara kombinasi perebusan (pemasakan) dan penggaraman. Produk yang dihasilkan merupakan produk awetan ikan dengan kadar garam rendah.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pindang memiliki pengertian, “ikan yang digarami dan dibumbui kemudian diasapi atau direbus sampai kering agar dapat tahan lama”.
Lebih lengkapnya bisa kalian baca sendiri ya, ada banyak metode dari pindang sendiri menurut daerah masing-masing.
Semua Ikan Bisa Jadi Ikan Pindang
Nah, berdasarkan penjelasan di atas kita akhirnya tahu bahwa pindang adalah cara masak. Sehingga kalau kalian menyebut ikan pindang, ya semua ikan bisa jadi ikan pindang, bahkan daging ayam dan sapi juga bisa. Jadi sekali lagi, saya mengajak pada rekan-rekan sekalian yang membaca tulisan saya ini untuk membenahi kesalahan kita selama ini.
Mari berhijrah dari penggunaan istilah “ikan layang” yang dinisbatkan pada salah satu spesies saja, menjadi menggeneralisirnya. Seperti halnya istilah “ikan goreng” atau “ikan panggang” yang bisa menempel di ikan apapun, mulai sekarang “ikan pindang” bukan hak kepemilikan ikan layang sendiri.
Sekian khutbah dari saya, terima kasih.