4 Tips untuk Mahasiswa Agar Cepat Rampung Skripsi – Lazimnya mahasiswa akhir harus segera merampungkan skripsi sebagai syarat untuk menyelesaikan jenjang S1. Ya, tugas akhir ini harus dikerjakan agar segera hengkang dari dunia perkampusan. Syukur-syukur bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya. Paling tidak sudah punya road mapping untuk rute perjalanan berikutnya. Aseeekk. Jangan sampai bingung ya.
Bagi kalangan yang belum benar-benar akrab dengan kegiatan tulis-menulis, tentu akan mendapatkan kesusahan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini. Pasalnya, tugas akhir ini murni semuanya berupa tulisan. Mulai dari sampul, kata pengantar, bab paling awal, hingga bab akhir nyaris berisi abjad semua.
Jadi kalau kamu sama sekali tidak pernah berurusan dengan kegiatan menulis, maka pasti akan menemukan kesusahan dalam pengerjaannya. Ingat! Sama sekali ya. Kalau pernah melakukannya berarti bukan “sama sekali”. Setidaknya sudah terbiasa atau bahkan sering membuat caption pada postingan media sosial. Hal itu sudah cukup menjadi bekal untuk mengerjakan skripsi itu.
Dalam tahap pengerjaannya, tugas akhir ini akan memakan banyak hal. Mulai dari pikiran, tenaga, biaya, sambat, unek-unek, dan semuanya. Apakah ada lagi? Kalau iya silahkan ditambah ya. Sungguh akan menguras semua itu.
Mulai dari tahap pengajuan judul calon skripsi misalnya. Si penulis akan dihadapkan dengan banyak pertimbangan dan kebimbangan. Ketika dalam hati si penulis sudah mantap dengan pilihannya. Benar-benar yakin dengan tema yang didapat melalui berbagai proses. Jangan harap ia akan nyaman untuk lanjut ke tahap berikutnya.
Seorang dosen biasanya akan menganjurkan penulis untuk membaca karya penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Paling tidak melalui ini si penulis sudah punya gambaran akan penelitian yang akan dikerjakan. Sehingga bila diajukan pertanyaan, ia sudah punya jawaban bahwa penelitian yang akan dilakukannya belum pernah ada yang mengangkatnya. Sekalipun ada kemiripan maka ia bisa membeberkan sisi-sisi perbedaannya.
Melalui bacaan tersebut si penulis akan dihadapkan dengan kegelisahan yang mengganggu. Mulai dari bisikan pikiran “Kok rasanya judul saya enggak keren”, “Kalau saya mengangkat tema yang itu, bukan yang ini, kayaknya akan lebih menarik”, “Nanti gimana kalau skripsi saya ini dibaca adik junior, padahal saya sendiri yang menulis kurang suka”, dan sejumlah bisikan-bisikan lainnya di dalam kepala. Padahal tahap pengajuan judul skripsi sudah di-acc oleh dosen. Atau bahkan sudah melangsungkan seminar proposal yang artinya ia tinggal melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu pengerjaan skripsi.
Bisikan semacam ini akan sangat mengganggu. Tetapi dalam hati kadang malah sepakat dengan bisikan itu.
Bila tidak merealisasikan masukan (dari dalam diri) tersebut rasanya akan ada yang kurang. Sebaliknya, membiarkan bisikan itu begitu saja yang terjadi adalah kecamuk dalam diri sendiri. Jadi benar-benar sempurnalah bisikan itu membuat sebuah kegelisahan.
Berikut sedikit tips bagi yang dilanda kegelisahan dalam pengerjaan tugas akhir:
1. Mantapkan niat
Memantapkan niat untuk segera menyelesaikan skripsi merupakan intinya inti. Namanya hidup, dihadapkan terhadap pilihan-pilihan merupakan sesuatu yang wajar. Apalagi dalam kasus kebingungan antara mengangkat tema ini, tema itu, atau tema yang lain. Yang paling penting mantapkan niat bahwa ini harus dikerjakan saat ini juga. Bulatkan tekad!
2. Terima masukan asal jangan masukkan ke hati
Bila ada yang memberikan saran, masukan, atau apapun itu silahkan diterima. Bahkan bila yang memberi masukan tersebut adalah diri sendiri. Sebab pada prinsipnya, masukan itu ada sebagai bentuk kepedulian dan tentu demi perbaikan. Asal jangan dibawa ke hati yang nantinya membuat kamu baper (bawa perasaan). Ingat, kamu tidak harus seperti orang lain. Kamu adalah dirimu yang mempunyai keterbatasan dan kelemahan.
3. Ingat umur
Ini yang paling penting. Ingat, hidup hanya sekali. Kalau memang bisa memberikan yang terbaik sebagai bentuk sumbangsih penelitian, boleh-boleh saja. Bila ternyata kamu hanya mampu selangkah, jangan memaksa lima langkah. Semakin lama menimbang, menimang, bingung, resah, galau dan seterusnya, itu semua akan memakan jatah umurmu. Padahal kamu harus segera ke pelaminan bukan?
4. Tugas akhir hanyalah tugas akhir
Mau mengerjakannya dengan sesempurna apapun, tugas akhir hanyalah tugas akhir. Sebagus apapun dan seakurat apapun hasil akhirnya, perpustakaan tetap akan menjadi tempat bertapanya. Apalagi seperti kasus yang beredar beberapa tempo hari itu. Sejumlah tumpukan skripsi malah dibakar untuk mengurangi populasi tumpukan. Astaga. Padahal pengerjaannya harus jungkir-balik, nangis, dan memakan banyak hal. Naudzubillah.
Dengan 4 tips ini saya yakin akan manjur untuk mengatasi kebingunganmu. Apalagi tips nomor 3 yang harus dipegang kuat-kuat sebagai prinsip ya guys. Kamu harus melanjutkan perjalanan menuju rute selanjutnya. Yok bisa.