Biografi Nol van der Vin, Pemain Sepak Bola Keturunan Belanda Pertama Indonesia – Geliat sepakbola nasional dalam beberapa tahun terakhir sedang naik-naiknya. Hal ini karena pihak federasi yang tengah gencar-gencarnya mencari pemain-pemain keturunan guna diproses atau dinaturalisasi untuk membela tim nasional Indonesia. Bagi sebagian pengamat sepak bola nasional, geliat naturalisasi pemain keturunan ini cukup gencar dilakukan dalam kurun 15 tahun terakhir.
Akan tetapi, ternyata penggunaan pemain keturunan dalam skuad tim nasional Indonesia sudah dilakukan sejak lebih dari 50 tahun lalu. Salah satu pemain keturunan asing asal Eropa pertama yang membela timnas Indonesia adalah Nol van der Vin.
Biografi Nol van der Vin
Kehidupan Pribadi Nol van der Vin
Pesepak bola Nol van der Vin memiliki nama lengkap Arnold Wouter van der Vin. Ia merupakan pesepak bola keturunan Belanda yang lahir di Semarang saat Indonesia masih di bawah koloni Belanda. Sayangnya, tidak diketahui secara pasti kapan tepatnya ia lahir. Namun, dari beberapa literasi, Nol van der Vin lahir di kota Semarang yang kini masuk ke dalam provinsi Jawa tengah.
Tidak diketahui pula rekam jejak Nol van der Vin semasa kecil. Kemungkinan besar dia hidup di keluarga Belanda yang menjadi pejabat, perwira militer, atau pengusaha di Hindia-Belanda. Hal inilah yang kemungkinan besar menjadi penunjang karirnya dalam dunia sepak bola di Hindia-Belanda kala itu. Maklum, klub sepakbola di Hindia-Belanda saat masa kolonial masih tergolong cukup elit dan tidak semua orang bisa bergabung di dalamnya.
Berkarir di Sepak Bola Hindia-Belanda
Nol van der Vin diyakini sempat membela beragam klub semi-profesional dan profesional semasa aktif bermain sepak bola. Pemain yang memiliki tinggi 194 cm ini berposisi sebagai kiper. Posturnya yang cukup tinggi inilah yang membuatnya dianggap menjadi salah satu kiper yang cukup baik di masa itu.
Tercatat, ia membela klub Excelsior Surabaya sebagai klub pertamanya di periode 1939-1946. Setelah Indonesia merdeka, Nol van der Vin tidak mengikuti arus eksodus masyarakat Belanda pada umumnya saat dekade 1945-1950an. Dia tetap tinggal di Indonesia dan melanjutkan karirnya sebagai pesepak bola. Dia juga tercatat membela klub lokal asal Jakarta, Union Makes Strength dari tahun 1946-1948. Namun, karirnya mencapai puncak saat membela klub Persija Jakarta di periode 1948-1954. Bersama klub asal ibukota tersebut, Nol van der Vin mencatatkan 102 penampilan.
Penampilannya sebagai kiper utama klub Persija Jakarta membuatnya direkrut oleh klub asal Belanda, Fortuna ’54 di tahun 1954. Semusim bersama klub asal Belanda tersebut, Nol van der Vin sukses mengemas 45 penampilan sebelum memutuskan kembali ke Indonesia pada tahun 1955. Klub Indonesia terakhir yang dibelanya adalah PSMS Medan di periode 1955-1956 sebelum memutuskan untuk pindah ke British Malaya (Malaysia) dan bergabung dengan klub Penang FA dari musim 1956-1961 sebelum memutuskan untuk pensiun.
Memilih Membela Timnas Indonesia
Nol van der Vin yang lahir di Hindia-Belanda membuat langkah mengejutkan ketika memilih membela timnas Indonesia daripada tanah leluhurnya, Belanda. Hal ini kemungkinan karena ia lahir dan besar di Hindia-Belanda yang merupakan cikal bakal Indonesia. Ia kemudian masuk ke dalam skuad timnas Indonesia di tahun 1952. Laga debut resminya adalah ketika menjamu klub asal Hongkong, South China AA di Lapangan Ikada pada 27 Juli 1957.
Bersama timnas Indonesia, Nol van der Vin sukses mencatatkan 15 penampilan termasuk dalam laga tidak resmi yang tidak dicatat federasi Internasional. Namun, sayangnya karirnya di timnas Indonesia harus terhenti di pertengahan tahun 50-an karena kebijakan anti Belanda yang dicanangkan oleh Presiden Soekarno kala itu. Hal itu membuatnya sekaligus memutuskan kembali ke Belanda. Namun, ada beberapa sumber literasi yang menyatakan dia tidak tergabung ke dalam skuad Asian Games 1954 karena tengah berlibur di Belanda.
Salah satu catatan prestasi yang diketahui sempat diraih oleh Nol van der Vin adalah mampu membawa tim sepakbola Sumatera Utara meraih medali emas PON edisi ke-4 di Makassar pada tahun 1957 silam. Itulah rekam jejak Nol van der Vin, kiper keturunan Belanda, yang memilih membela timnas Indonesia sebagai tanah kelahirannya.
Editor: Widya Kartikasari