Biografi Jeff Bezos, Orang Terkaya Dunia di Tahun 2021 – Jeff Bezos adalah pendiri sekaligus chairman e-commerce Amazon, pemilik The Washinton Post, serta pendiri perusahaan eksplorasi luar angkasa Blue Origin. Berdasarkan Forbes The World’s Billionaires List 2021, Jeff Bezos menempati posisi orang terkaya nomor satu di dunia.
Kehidupan awal
Jeffrey Preston Bezos lahir pada 12 Januari 1964 di Albuquerque, New Mexico, Amerika Serikat. Jeff lahir dari pernikahan dini kedua orang tuanya, yakni Ted Jorgensen dan Jacklyn Gise. Sayangnya, pernikahan kedua orang tuanya kandas ketika Jeff masih bayi.
Jeff kemudian hidup bersama dengan ibunya, Jacklyn yang saat itu masih menempuh pendidikan di sekolah. Tidak hanya bersekolah, Jacklyn juga masih harus bekerja agar bisa menghidupi dirinya dan Jeff kecil. Perjuangan ibunya ini mempengaruhi hidup Jeff Bezos. Ibunya menjadi salah satu orang paling berjasa bagi dirinya sekaligus sosok pendorong bagi Jeff Bezos untuk selalu mementingkan pendidikan. Setelah 4 tahun berselang, ibu Jeff menikah lagi dengan Miguel Bezos, soerang imigran asal Kuba. Diketahui nama belakang Jeff diperoleh dari nama ayah tirinya ini.
Pada usia 29 tahun, Jeff menikah seorang novelis Amerika, MacKenzie Scott. Pernikahan mereka dikarunai 3 putra dan 1 putri. Sayangnya, pernikahan mereka hanya berselang 26 tahun dan harus menghadapi perceraian pada tahun 2019.
Pendidikan dan bakat
Sejak kecil, Jeff Bezos memiliki ketertarikan pada dunia mekanik dan teknologi. Saat kecil, ia pernah membongkar kasurnya serta mengutak-atik kincir angin dan traktor milik kakeknya. Hal ini disebabkan karena Jeff sering memperhatikan kakeknya melakukan berbagai pekerjaan di peternakan. Untuk itu, kakek Jeff adalah orang yang berjasa baginya selain ibunya.
Baca juga: Biografi William Shakespeare, Penulis Asal Inggris Paling Terkenal Sepanjang Sejarah
Di bidang akademis, Jeff menunjukkan bakatnya ketika ia berhasil memperoleh anugrah Silver Knight Award dan Beasiswa Merit Nasional saat ia mengikuti pelatihan sains di University of Florida. Jeff juga berhasil lulus dari Princeton University jurusan Computer Science and Electrical Engineering dengan predikat Summa Cum Laude. Berkat prestasi yang disandangnya selepas menempuh pendidikan tingginya ini, Jeff Bezos memperoleh penghargaan akademik bergengsi, yakni Phi Beta Kappa (PBK) dan Tau Bea Pi.
Perjalanan karir
Saat masih berusia 16 tahun, Jeff sudah masuk dalam dunia kerja sebagai juru masak di McDonald. Pengalaman kerjanya ini memberikan Jeff pelajaran dalam menjalankan usaha, yakni dengan memberikan pelayanan yang terbaik bagi pelanggan.
Setelah lulus kuliah dengan berbagai prestasi, Jeff memperoleh banyak tawaran pekerjaan dari berbagai perusahaan besar, seperti Intel, Bell Labs, dan Andersen Consulting dengan mudah. Namun, Jeff tidak menerima berbagai tawaran tersebut dan justru mencoba peruntungan dengan memilih bergabung ke dalam sebuah bisnis start-up, Fitel.
Selanjutnya, Jeff berpindah ke industri perbankan, Banker Trust dengan posisi Product Manager selama 2 tahun. 4 tahun berikutnya, Jeff bekerja di D. E. Shaw & Co. Pada perusahaan tersebut, Jeff berhasil menduduki posisi Senior Vice President. Namun, ia kembali mencoba peruntungan dengan memutuskan berhenti dari D. E. Shaw & Co dan mendirikan Amazon.
Puncak karir: Amazon
Jeff Bezos mendirikan Amazon pada 16 Juli 1995 setelah beta situs Amazon diuji coba kepada 300 temannya. Nama Amazon sendiri terinspirasi dari Sungai Amazon di Brazil, Amerika Selatan. Jeff Bezos memulai modal Amazon dari dana pensiun orang tuanya sebesar US$300.000. Saat itu, kantor Amazon masih sebatas garasi rumah Jeff Bezos sendiri.
Sebelum menjadi e-commerce raksasa seperti sekarang, Amazon merupakan situs jual beli buku secara online. Ide pembuatan Amazon lahir setelah Jeff menemukan bahwa tidak ada penerbit buku yang melakukan penawaran lewat email. Hambatannya karena katalog buku yang lengkap membutuhkan biaya yang tidak murah serta membutuhkan ribuan halaman jika ditawarkan melalui email. Padahal menurut Jeff, penawaran melalui internet akan menarik perhatian konsumen lebih luas. Berangkat dari masalah ini, lahirlah ide situs jual beli buku online Amazon.
Amazon menemui keberhasilan dalam waktu singkat. Dalam kurun waktu 1 bulan dan tanpa promosi pers, Amazon berhasil menjual buku di seluruh Amerika Serikat dan 45 negara lainnya. Bahkan dalam bulan berikutnya, penjualan Amazon berhasil menyentuh $20.000 tiap minggunya. Pencapaian ini melampaui ekspektasi Jeff beserta timnya.
Pada tahun 1998, Amazon merambah produk retail lain, seperti CD, video, pakaian, barang elektronik, mainan, dan lain sebagainya melalui kemitraan ritel besar. Citra Amazon pun berubah, dari yang sebelumnya hanya situs jual beli buku online menjadi sebuah layanan jasa e-commerce.
Tidak berhenti, Amazon juga terus meluncurkan berbagai inovasi. Pada 2006, Amazon merilis layanan video on demand dengan nama Amazon Unbox yang kemudian berganti nama menjadi Amazon Instant Video. Pada 2007, Amazon juga membuat gebrakan baru dengan merilis Kindle, perangkat baca buku digital yang memungkinkan pengguna untuk membeli, mengunduh, dan membaca e-book dari Amazon.
Sektor bisnis lain
Di tengah kesuksesan Amazon, Jeff Bezos memilih untuk mengundurkan diri. Alasannya adalah karena ia ingin mendirikan jasa penerbangan luar angkasa, Blue Origin. Pergi ke luar angkasa merupakan mimpi yang Jeff miliki bersama kakeknya sejak dulu. Untuk itu, Jeff Bezos memiliki ambisi yang kuat untuk Blue Origin yang terlihat dari upaya Jeff yang tidak segan-segan mengeluarkan dana besar untuk Blue Origin.
Selain itu, Jeff Bezos juga diketahui mengakusisi The Washington Post pada 2013 dan Whole Foods pada 2017. Jeff juga memiliki usaha ekspedisi bernama Bezos Expeditions. Bahkan, Jeff juga terlibat dalam berbagai investasi di berbagai sektor usaha kesehatan, seperti Unity Biotechnology, Grail, Juno Therapeutics, dan ZocDoc.
Kontroversi
Puncak kesuksesan Jeff Bezos tidak lepas dari kontroversi. Amazon dikabarkan menekan para buruh bak perbudakan. Pegawai Amazon bekerja sangat lama dengan upah yang minim. Bahkan, mereka juga dipaksa melakukan pekerjaan dengan ketelitian tinggi. Hal ini direspons oleh Amazon dengan menaikkan upah minimum menjadi $15 per jam pada akhir 2018. Namun, Amazon masih memperoleh kritik dari para pekerjanya selama Prime Day pada Juli 2019.
Referensi:
https://www.akseleran.co.id/blog/jeff-bezos/
https://www.biography.com/business-figure/jeff-bezos
https://www.biografiku.com/biografi-jeff-bezos-pendiri-amazon-com/
https://gim-bi.com/biografi-jeff-bezos/#Pengakuan_Yang_Diterima_Jeff_Bezos
Illustrator: Umi Kulzum Pratiwi Nora Putri