Biografi William Shakespeare, Penulis Asal Inggris Paling Terkenal Sepanjang Sejarah – William Shakespeare merupakan tokoh klasik yang merangkap tiga peranan sekaligus, yakni penulis, penyair, hingga dramawan. Meski telah hampir melewati 5 abad, ketenaran Shakespeare tak lekang oleh waktu. Bisa dikatakan Shakespeare merupakan penulis yang paling terkenal sepanjang sejarah manusia. Karyanya masih sering dibaca dan masih sering dipentaskan dalam berbagai penampilan teater di seluruh dunia. Bahkan, nama Shakespeare termasuk ke dalam buku The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History yang ditulis oleh Michael H. Hart.
Kehidupan Awal
Shakespeare lahir pada tahun 1564 di Stratford-upon-Avon, Inggris. Tanggal pasti kelahirannya tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, diyakini Shakespeare lahir sekitar April 1564. Hal ini disebabkan karena adanya catatan baptisan pada tanggal 26 April 1564 di Paroki Tritunggal Mahakudus.
Ayahnya, John Shakespeare merupakan seorang borjuis dan juga seorang anggota dewan yang memiliki tanggung jawab setara dengan walikota. Sedangkan ibunya, Mary Arden merupakan anak dari petani pemilik tanah.
Pada 1582, William Shakespeare menikahi Anne Hathaway yang lebih tua 8 tahun darinya. Melalui pernikahannya ini, Shakespeare memiliki tiga anak. Setelah satu tahun pernikahan, anak perempuan pertamanya lahir dengan nama Susanna Hall. Dua tahun berikutnya, Anne melahirkan sepasang anak kembar yang diberi nama Hamnet Shakespeare dan Judith Quiney. Sayangnya, satu-satunya anak laki-laki Shakepeare yang bernama Hamnet meninggal pada usia 11 tahun.
Baca juga: Biografi Matt Haig, Penulis Asal Inggris yang Punya Julukan “The King of Emphathy”
Puncak Karir
Pada periode waktu antara 1585 – 1592 kehidupan Shakespeare tidak dapat diketahui secara pasti. Namun, diyakini pada masa sekitar akhir tahun 1580-an, Shakespeare pernah mengunjungi London selama empat hari. Kemudian, pada 1592, Shakepeare diketahui telah menekuni karir sebagai seorang penulis di London.
Pada 1594, Shakespeare juga memulai petualangannya di dunia teater. Shakespeare bergabung dengan perusahaan acting Richard Burbage yang dikenal dengan nama The Men of Lord Chamberlain (yang kemudian diganti nama menjadi The King’s Men). Awalnya, peran Shakepeare adalah penulis naskah utama yang kemudian berkembang menjadi seorang aktor.
Pada 1597, diketahui Shakespeare telah menduduki puncak kesuksesannya. Hal ini terbukti dengan kepemilikan sahamnya di Teater Globe, kepemilikan rumah besar di kampung halamannya, serta memperoleh kesepakatan dari berbagai real estate di Stratford-upon-Avon.
Kehidupan Akhir
Sebelum waktu kematiannya, Shakespeare memutuskan untuk pensiun dan kembali ke kampung halamannya untuk menghabiskan tahun-tahun terakhirnya di Stratford-upon-Avon.
William Shakespeare kemudian meninggal pada 23 April 1616 ketika ia berusia 52 tahun. Penyebab kematiannya tidak diketahui secara pasti, namun ada beberapa anggapan yang menyatakan kematian Shakespeare disebabkan karena demam mendadak atau tipus.
Shakespeare dimakamkan di Paroki Tritunggal Mahakudus, tempatnya memperoleh penahbisan. Di dalam batu nisan makamnya terdapat pesan, “Terpujilah orang yang menghormati batu-batu ini dan terkutuklah dia yang mengambil tulang-tulangku.”
Karya dan Pengaruh
Total karya Shakespeare setidaknya mencapai 37 naskah drama dan 154 soneta. Tema karya yang diangkat oleh Shakepeare sangat beragam, dimulai dari komedi, tragedi, sejarah, hingga romansa. Hingga saat ini karya-karyanya tersebut masih dipelajari dan dipentaskan dalam pertunjukan teater di berbagai dunia.
Kualitas karya Shakespeare memang melampaui penulis sezamannya. Salah satu kelebihan Shakespeare dibanding penulis lainnya adalah kemampuannya dalam menciptakan karakter. Setiap karakter yang dibuat oleh Shakespeare memiliki motivasi dan pola perilaku yang kompleks khas manusia, berbeda dengan beragam karya yang memiliki karakter dengan hanya arketip sederhana.
Selain itu, pengaruh bacaan asing dan langka dari berbagai penulis Perancis, Italia, dan Spanyol yang sering dibaca oleh Shakespeare juga memberikan sentuhan yang berbeda bagi karya-karyanya. Karya-karyanya dinilai eksotis untuk orang Inggris pada masa itu.
Tidak hanya dapat dipelajari dan dipentaskan, karya-karya Shakespeare juga menyumbang warisan berupa kata dan frasa bagi kamus Inggris modern. Bahkan, beragam kata dan frasa tersebut sering dipakai dalam keseharian oleh banyak orang yang bisa jadi tidak pernah melihat atau membaca karyanya. Misalnya saja, dalam naskah drama Romeo and Juliet, tokoh pangeran mengatakan “Mercy but murders, pardoning those that kill,” ungkapan yang memiliki makna filosofis yang mendalam.
Referensi:
https://id.thpanorama.com/articles/biografas/william-shakespeare-biografa-gneros-y-estilo.html
https://www.biografiku.com/biografi-william-shakespeare.
https://www.greelane.com/id/sastra/literatur/biography-of-shakespeare-2985097/
Illustrator: Natasha Evelyne Samuel