Biografi Isaac Newton, Fisikawan Penemu Hukum Gaya Gravitasi – Dari sekian banyak tokoh fisikawan yang berperan penting dalam perkembangan teknologi dan ilmu saintifik di dunia, nama Isaac Newton menjadi salah satu nama yang tentunya menjadi salah satu tokoh fisikawan, astronomi dan filsuf yang cukup dikenal di dunia. Beliau bisa dibilang salah satu tokoh fisikawan terkenal yang menjadi salah satu peletak dasar hukum gaya gravitasi sekaligus mekanika klasik. Melalui artikel ini, mari kita bahas biografi lengkap dari seorang Sir Isaac Newton.
Profil Singkat Isaac Newton
Nama | Isaac Newton |
Tempat Lahir | Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris |
Tanggal Lahir | 4 Januari 1643 |
Pendidikan | – Sekolah dasar (Nama Tidak Diketahui – The King’s School (Sekolah setara Menengah) – Trinity College Universitas Cambridge |
Ayah | Isaac Newton Sr. |
Ibu | Hannah Ayscough |
Keluarga | Margery Ayscough (Nenek) |
Profesi | – Petani – Fisikawan – Ahli Matematika – Akademisi – Ahli Astronomi – Filsuf – Pengajar – Anggota Parlemen Inggris – Pengawas Keuangan |
Agama | Kristen Orthodoks (Sebagian Menyebut Dirinya Protestan) |
Biografi Sir Isaac Newton
Latar Belakang Kehidupan dan Masa Kecil
Isaac Newton lahir pada tanggal 4 Januari 1643 di sebuah wilayah bernama Woolsthorpe, Lincolnshire, Inggris. Wilayah tersebut termasuk dalam sebuah hamlet atau semacam desa di Inggris. Pada saat Isaac Newton lahir, Inggris masih menganut kalender Julian (Kalender sebelum penerapan Masehi). Hal inilah yang membuat Isaac Newton memiliki tanggal lahir lain yang diyakini, yakni pada 25 Desember 1642.
Baca juga: Biografi Stephen Hawking, Ilmuwan yang Berhasil Mengungkap Misteri Black Hole
Isaac Newton lahir dari seorang pasangan petani yang juga memiliki nama yang sama dengannya, yakni Isaac Newton Sr. dan ibunya Hannah Ayscough. Namun, dirinya tak pernah bertemu dengan ayahnya karena ayahnya meninggal sekitar tiga bulan sebelum Isaac Newton lahir. Isaac Newton diketahui lahir secara prematur dan harus mendapatkan perawatan intensif kala itu.
Dirinya mengalami masa kecil yang terbilang berat. Saat usianya memasuki umur sekitar 3 tahun, ibunya menikah lagi dan memilih meninggalkan dirinya dengan neneknya, yakni Margery Ayscough. Tumbuh tanpa kasih sayang orang tua membuat Isaac Newton saat kecil memiliki rasa yang kurang begitu berempati dan disinyalir cukup membenci ibunya dan ayah tirinya. Hal inilah yang membuatnya kemudian diketahui tidak terlalu berhubungan baik dengan ibunya tersebut.
Memasuki usia sekitar 6-10 tahun, dirinya kemudian bersekolah di sekolah dasar daerah saat tinggal bersama neneknya. Lalu, memasuki usia sekitar 12 tahun, dirinya kemudian melanjutkan pendidikannya ke sekolah menengah yang dikenal dengan nama The King’s School yang terletak di Grantham. Namun, dirinya diketahui sempat putus sekolah pada saat bersekolah di tempat tersebut.
Alasan putus sekolahnya Isaac Newton dikarenakan keluarganya saat itu lebih menginginkan dirinya untuk mengelola lahan dan melanjutkan pekerjaannya sebagai petani. Dengan berat hati kemudian dirinya akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri dari sekolah tersebut.
Akan tetapi, nasib baik sepertinya menghampiri Isaac Newton. Kepala sekolah The King’s School menganggap dirinya menjadi salah satu siswa berbakat di sekolah tersebut. Oleh karena itu, dirinya kemudian diminta untuk kembali bersekolah hingga pendidikan dasarnya selesai. Pada akhirnya dirinya kembali ke sekolah tersebut dan sukses menamatkan pendidikan dasarnya pada usia 18 tahun.
Pada tahun 1661, Isaac Newton kemudian mendaftar dan diterima berkuliah di Trinity College, Cambridge University. Dirinya selama berkuliah di sana menjadi seorang “Sizar”, yakni julukan yang diberikan kepada mahasiswa yang berkuliah sembari bekerja. Hal itu dilakukannya tentunya untuk memenuhi kebutuhan hidup dirinya dan keluarganya.
Pada saat berkuliah di Cambridge, dirinya mempelajari banyak teori dari para filsuf semacam Aristoteles dan Rene Descartes. Dirinya juga mempelajari banyak teori astronomi dari beberapa tokoh astronom yang populer pada masa itu seperti Copernicus, Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Hal inilah yang membuat dirinya cukup menggemari dunia filsafat, fisika, matematika dan juga astronomi.
Baca juga: Biografi Charles Darwin, Sang Bapak Evolusi
Isaac Newton bisa dibilang sebagai salah satu mahasiswa berbakat di Cambridge saat itu. Dirinya pada tahun 1665 mengemukakan teorema binomial umum dan juga mulai mengembangkan teori matematika yang kelak berkembang menjadi kalkulus. Isaac Newton kemudian lulus dari Trinity College di tahun 1665 dan kemudian menjadi tenaga pengajar di kampusnya tersebut pada tahun 1667.
Menjadi Tenaga Pengajar dan Dikenal sebagai Akademisi Berbakat
Isaac Newton yang mengajar di Trinity College yang notabene merupakan mantan kampusnya dikenal sebagai salah satu tenaga pengajar yang memiliki kemampuan akademisi yang luar biasa. Hal ini terlihat dalam pemahamannya dalam dunia matematika yang kemudian dikembangkan menjadi hukum kalkulus. Newton juga cukup memahami teknik dan teori optika secara luas.
Dirinya pernah mengemukakan bahwa kaca prisma bisa membagi-bagikan cahaya putih ke dalam berbagai spektrum warna secara alami. Lalu, dirinya juga mengemukakan bahwa perpaduan lensa-lensa spektrum dan prisma dapat membuat spektrum warna tersebut kembali menjadi cahaya berwarna putih. Selain itu, dirinya juga sempat mengemukakan beberapa teori lainnya mengenai dunia optik. Beberapa penelitiannya tentang dunia optik dipublikasikan dalam Hypothesis of Light yang terbit pada tahun 1675.
Namun, Isaac Newton lebih dikenal sebagai orang yang mulai merumuskan hukum gaya gravitasi secara umum. Di tahun 1679, teorinya mengenai orbital planet-planet di sistem tata surya juga menjadi salah satu acuan dalam dunia fisika modern hingga hari ini. Isaac Newton juga mengemukakan teorinya yang dikenal dengan nama “Heliosentrisme”. Teori ini meyakini bahwa matahari tidak berputar mengelilingi bumi seperti yang diyakini sebelumnya, Namun, bumi dan planet-planet lainnya yang justru berputar mengelilingi matahari.
Karir Parlemen Isaac Newton
Selain sebagai seorang akademisi, Isaac Newton juga dikenal sebagai salah satu anggota parlemen Inggris yang mewakili pihak Universitas Cambridge tempatnya belajar dan mengajar. Tercatat, dirinya pernah masuk parlemen pada tahun 1689-1690 dan pada tahun 1701. Namun, karirnya di parlemen Inggris dianggap tidak terlalu mentereng dan kurang begitu berpengaruh.
Dirinya juga sempat menjabat sebagai pengawas Percetakan Uang Logam Kerajaan atau yang dikenal dengan nama Royal Mint. Di masa inilah Newton pernah mengusulkan kebijakan yang pemindahan mata uang standar Inggris yang sebelumnya Poundsterling menjadi menggunakan standar uang perak ataupun emas. Hal ini sempat membuatnya mengalami banyak protes dan pro-kontra dari banyak pihak.
Sebagai seorang pengawas percetakan keuangan kerajaan, Isaac Newton dikenal sebagai orang yang cukup serius dan sangat berpegang teguh pada tugasnya. Dirinya dikenal tidak akan segan-segan memberikan hukuman kepada pihak manapun di dalam parlemen dan lembaga keuangan yang diketahui melakukan tindak pidana, khususnya korupsi. Isaac Newton dikenal memegang jabatan keuangan tersebut selama beberapa dekade. Dirinya juga kemudian dianugerahi gelar kebangsawanan “Sir” atau ksatria oleh kerajaan Inggris kala itu.
Akhir Hayat Isaac Newton
Isaac Newton dikenal sebagai salah satu tokoh dunia yang tidak pernah menikah selama hayat hidupnya. Namun, dirinya sempat beberapa kali dirumorkan menjalin hubungan dengan beberapa wanita dan ada yang disebutkan pernah mencapai tahap pertunangan. Semasa tua, Isaac Newton banyak menghabiskan kehidupannya di Cranbury Park, dekat Winchester, Inggris. Dirinya disana tinggal bersama beberapa keluarganya semasa hari tuanya.
Isaac Newton diketahui meninggal pada 31 Maret 1727 saat berusia 84 tahun. Dirinya kemudian dimakamkan di The Collegiate Church of St Peter, Westminster atau yang lebih dikenal dengan nama Westminster Abbey di London, Inggris.
Beberapa Karya yang Dibuat oleh Isaac Newton
- Method of Fluxions (1671)
- De Motu Corporum (1684)
- Philosophiae Naturalis Principia Mathematica (1687)
- Opticks (1704)
- Reports as Master of the Mint (1701-1725)
- Arithmetica Universalis (1707)
- An Historical Account of Two Notable Corruptions of Scripture (1754)
Demikianlah profil singkat serta biografi lengkap dari seorang Sir Isaac Newton, seorang ahli matematika, fisika, kimia, teologi, bahkan juga banyak yang menyebutkan seorang filsuf.