Biografi Charles Darwin, Sang Bapak Evolusi – Charles Darwin adalah ahli biologi, ekologi, dan geologi asal Inggris. Ia terkenal akan teori evolusi yang dimuat dalam bukunya yang berjudul On the Origin of Species. Pemikiran Darwin berbunyi bahwa setiap organisme yang ada berasal dari nenek moyang yang sama. Pemikiran ini memicu kontroversi dari berbagai kalangan masyarakat, khususnya para agamawan dan pemegang otoritas gereja. Saat itu, pandangan agama meyakini adanya perbedaan antara manusia yang memiliki akal dengan hewan yang tidak memiliki akal.
Kehidupan awal
Pada 12 Februari 1809, Charles Robert Darwin dilahirkan di Shrewbury, Shropshire, Inggris sebagai anak kelima dari enam bersaudara. Ia lahir dari pasangan Robert Darwin, seorang dokter kaya dan Susannah Wedgwood, putri dari industrial tembikar Unitarian Josiah Wedgwood. Dengan demikian, Darwin lahir dalam lingkungan keluarga yang sangat berkecukupan.
Tidak hanya mapan secara finansial, latar belakang keluarga Darwin juga dibekali dengan pemikiran maju serta pendidikan tinggi. Kedua kakeknya, Erasmus Darwin dan Josiah Wedgwood adalah penentang perbudakan yang tersohor.
Bahkan kakeknya, Erasmus Darwin sudah terlebih dahulu mengusulkan konsep evolusi dan nenek moyang bersama. Untuk itu, Erasmus sangat memberikan pengaruh kepada Darwin. Pemikiran Erasmus mengenai perubahan spesies dari waktu ke waktu sering dibagikan kepada para cucunya. Pemikiran-pemikiran Erasmus tersebut dituliskan ke dalam banyak buku, salah satunya adalah Zoonomia (1794).
Awal transformasi
Pada musim panas tahun 1825, Darwin bertugas sebagai dokter magang untuk membantu ayahnya merawat orang-orang miskin di Shropshire. Setelahnya, ia menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Edinburgh. Namun, ia merasa tidak nyaman dengan praktik bedah sehingga meninggalkan studinya tersebut.
Baca juga: Biografi Stephen Hawking, Ilmuwan yang Berhasil Mengungkap Misteri Black Hole
Pada 1828, ayah Darwin secara diam-diam mendaftarkan Darwin untuk melanjutkan studi ke Christ’s College, Universitas Cambridge sebagai persiapan menjadi pendeta. Selama menempuh pendidikan di sana, Darwin mempelajari botani konservatif di bawah bimbingan Pendeta John Steven Henslow. Tiga tahun setelahnya, Darwin berhasil menempati posisi 10 dalam gelar Bachelor of Arts.
Setelah menamatkan pendidikannya tersebut, Pendeta Henslow menyarankan agar Darwin tidak langsung menjadi pendeta. Pendeta Henslow merekomendasikan Darwin menjadi pedamping Kapten Robert FitzRoy yang akan melakukan ekspedisi menjelajahi garis pantai Amerika Selatan dengan Kapal HMS Beagle. Pendeta Henslow melihat momen ini akan memberikan kesempatan berharga bagi pengembangan karir naturalis Darwin.
Selama pelayarannya tersebut, Darwin menyelidiki ragam penampilan geologis, fosil, organisme hidup, dan beraneka ragam manusia (baik pribumi ataupun kolonial). Khususnya, ia menemukan adanya perbedaan spesies dari beberapa hewan, seperti mockingbird, kura-kura, dan burung finch untuk setiap pulau di Kepulauan Galapagos. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan spesies tergantung pada masing-masing pulau yang dihuni spesies tersebut. Penyelidikan Darwin ini juga dipengaruhi oleh buku Charles Lyell, Principles of Geology yang ia baca selama pelayaran. Buku tersebut menjelaskan penampilan geologis merupakan akibat dari proses bertahap dalam periode yang panjang.
Pemikiran ini mendorong Darwin untuk menolak dan menentang isu perbudakan dan perlakuan kurang manusiawi dari para kolonial ke kaum pribumi. Bagi Darwin, tidak ada pembenaran untuk mendiskriminasi orang lain berdasarkan konsep ras.
Kumpulan temuan dan pemikiran Darwin tersebut ia catat secara terperinci. Kemampuannya menuliskan catatan yang lengkap dan deksriptif menunjang pengembangan penyelidikannya mengenai konsep evolusi di kemudian hari. Tidak hanya itu, catatan Darwin tersebut juga berperan dalam memberikan pemahaman sosial politik mengenai daerah-daerah yang telah dikunjunginya.
Munculnya Teori Evolusi
Sepulangnya Darwin dari ekspedisi Kapal HMS Beagle pada 2 Oktober 1836, ia telah terkenal di kalangan imuwan. Hal ini disebabkan karena Pendeta Henslow telah memberikan akses contoh-contoh fosil dan salinan catatan Darwin kepada para naturalis terpilih.
Masa depan Darwin yang menjanjikan sebagai seorang ilmuwan ini mendapat dukungan dari ayahnya. Ayahnya memberikan Darwin sejumlah uang tabungan dari dana pribadinya. Darwin kemudian memulai karirnya dengan mencari naturalis terbaik di London untuk melakukann penelitian terkait koleksi tulang fosil miliknya. Akhirnya, Charles Lyell dengan semangat memperkenalkan Darwin dengan Richard Owen, seorang ahli anatomi yang sedang tersohor saat itu.
Setelah Richard Owen berhasil menyelesaikan penelitiannya, ia mengejutkan dunia pengetahuan dengan mengungkapkan bahwa sebagian besar koleksi tulang fosil Darwin berasal dari tikus-tikus dan binatang merayap raksasa yang telah musnah. Charles Lyell kemudian menyelidiki lebih lanjut penelitian ini dan menemukan bahwa spesies yang telah punah tersebut memiliki keterkaitan dengan spesies yang ada di tempat yang sama sekarang. Hal ini semakin mendongkrak ketenaran Darwin.
Setelahnya, Darwin berspekulasi tentang transmutasi dengan mengembangkan hipotesis bahwa setiap spesies kura-kura yang berbeda-beda di setiap pulau di Kepulauan Galapagos berasal dari satu spesies nenek moyang kura-kura yang sama. Spesies tersebut menjadi berbeda karena hidup dengan cara yang berbeda di pulau yang berlainan.
Sayangnya, karir Darwin tidak berjalan mulus begitu saja. Sejak 1837, Darwin menderita penyakit dengan gejala sakit perut, muntah-muntah, jantung berdebar, bisul parah, gemetar, dan lain sebagainya. Penyakit ini muncul khususnya ketika ia sedang berada dalam kondisi tertekan, seperti menghadiri pertemuan ataupun ketika menghadapi pertikaian mengenai teorinya.
Penyebab penyakit Darwin tidak dapat diketahui selama masa hidupnya. Spekulasi terbaru menyebutkan bahwa kemungkinan Darwin mengidap penyakit Chagas karena gigitan serangga selama ia berada di Amerika Selatan. Spekulasi lainnya yang mungkin adalah masalah psiko-biologis ataupun penyakit Meniere.
Meskipun mengalami sakit, Darwin masih terus melanjutkan penelitiannya terkait teori evolusi yang menyatakan bahwa semua spesies saling berhubungan dan berasal dari spesies nenek moyang yang sama. Namun, ia masih tidak bisa memahami mekanisme proses evolusi tersebut terjadi. Sampai akhirnya, ia secara kebetulan membaca tulisan Thomas Malthus yang menyatakan bahwa populasi manusia berkembang lebih cepat dibanding produksi makanan sehingga menyebabkan manusia saling bersaing untuk memperebutkan makanan. Pemikiran Malthus ini digunakan Darwin untuk menunjang teori seleksi alam miliknya.
Baca juga: Biografi Steve Jobs, Pendiri Apple Inc.
Kemudian, Darwin menuliskan pemikirannya mengenai teori evolusi. Darwin memilih untuk tidak menerbitkan tulisannya tersebut. Alasannya karena pemikiran Darwin sangat tidak sesuai dengan pemikiran umum, khususnya para agamawan di masa itu yang meyakini bahwa manusia dan hewan adalah organisme yang berbeda: manusia agung dan berakal sedangkan hewan tidak. Hingga Darwin memperoleh dorongan dari Alfred Russel Wallace yang memiliki pemikiran serupa, Darwin berani untuk menerbitkan buku tersebut. Buku tersebut terbit dengan judul On the Origin of Species pada 1859. Meski mengundang kontroversi (bahkan hingga sekarang), buku tersebut laku keras pada masa itu.
Pemikiran Darwin memberikan sumbangsih besar bagi pemahaman kita mengenai konsep evolusi modern. Konsep evolusi modern sendiri merupakan gabungan antara hukum seleksi ilmiah Darwin dengan hukum keturunan milik Gregor Mendel.
Kematian
Charles Darwin meninggal di Inggris pada 19 April 1882. Sebab kematiannya masih tidak diketahui secara pasti. Namun, penelitian terbaru daru Sidney Cohen, direktur riset di Jefferson Medical College di Philladelphia memaparkan analisis kematian Darwin disebabkan karena penyakit Chagas, infeksi Heliobacter plyori, dan cyclic vomiting syndrome.
Referensi:
https://www.zenius.net/blog/charles-darwin-teori-evolusi-seleksi-alam
https://www.biografiku.com/biografi-charles-darwin-penemu-teori-evolusi/
https://nationalgeographic.grid.id/read/132021542/mengakhiri-polemik-misteri-kematian-charles-darwin
https://www.britannica.com/biography/Charles-Darwin
Illustrator: Natasha Evelyne Samuel