Tak Apa bila Kita Saling Membenci – Membenci adalah hal paling addictive menurut saya, karena terkadang sebelum menyukai seseorang, kita malah membencinya dahulu. Dari kata benci, timbul rasa suka. Maka dari itu, ayo membenci, barangkali kamu dapat orang yang kamu sukai.
#Ayo membenci
Membenci juga harus karena sebab, jangan membenci karena tanpa sebab. Orang yang harus kita benci adalah
- Ketika kita suka seseorang, tapi tak mendapatkan feedback
- Cinta sendiri
- Gak dikasih nomor wa
- Gak dikasih username ig
- Gak ditanya “kamu udah makan, belum?”
- Gak diucapin “selamat malam”
- Gak diucapin “morning baby”
Nah, apakah kalian pernah ngerasain itu? Kasihan. Turut berduka cita atas rasa cinta yang buat 1 orang, tapi gak dibalas dengan rasa yang sama.
Mungkin belum dapat yang pas aja, nih. Tapi capek juga sih kalo kek gitu. Kalau capek, ya udah. Itu namanya konsekuensi saat menyukai seseorang, tapi tak mendapatkan feedback, dan pasti akan melekat dengan kata sakit hati.
Baca juga: Menunggu Angkutan setelah Kegiatan Latihan Pramuka adalah Hal yang Menyebalkan
“Jangan pernah berhenti menceritakan kecantikan wanitamu ke orang lain walaupun itu tak nyata kau miliki!“
“Mencintai seseorang seperti bermain judi. Jika kau berani taruhan besar, berarti kau akan tau apa yang akan datang ke padamu”
Adakalanya ketika kita berani mengambil keputusan untuk membeli buku yang cover-nya bagus, tapi cerita tak semenarik apa yang kita inginkan. Saat membelinya dari toko buku, kamu lari dari toko buku itu dengan cepat untuk pulang ke rumah karena ingin sekali membacanya.
Saat sampai di rumah, kamu membuka plastik buku itu dengan pelan-pelan, tapi kau tak mendapatkan apa yang kau inginkan atau yang tampak di media sosial. Yang ternyata buku itu adalah buku bajakan.
Tapi kamu jangan salahkan penulis atau penerbitnya, maupun penjual buku tersebut. Karena itu mengajarkanmu, tak semua yang indah dari cover-nya itu bagus, bisa jadi dalamnya jelek.
“Bisa jadi.“
Karena semua di hidup ini adalah pembelajaran, kamu bernapas aja harus belajar, bicara aja harus belajar, mau makan aja harus diajari sama ibu kamu. Jadi jangan anggap semua ini keseriusan. Adakalanya hidup perlu bercanda. Sama halnya mencintai seseorang. Jangan terlalu serius, kamu harus ada bercandanya. Jadi, ketika dia pergi, kamu tak menangis, tapi tertawa. Entah di hatimu tertawa atau tidak, aku tidak tau. Pada intinya, jangan serius-serius amat. Pake perasaan boleh, pake kasih sayang boleh, pake cinta jangan. Karena kamu nanti akan menangis tersendak-sendak ketika dia pergi.
Semua ini hanya kebercandaan aja, jangan membenci orang karena 7 hal di atas, mungkin aja orang itu tak peka atau tak sayang sama kamu. Semua cuma butuh waktu yang pas aja untuk bahagia, kan?
Semoga kalian bahagia
Aamiin….
Editor: Widya Kartikasari
Designer: Design by Ghani