Iklim Digitalisasi Perpustakaan dan Pentingnya Pustakawan untuk Menguasainya – Pengelola perpustakaan tentu memiliki beberapa tips dan trik yang harus dipersiapkan sebelum menjadi seorang mengelola perpustakaan. Penasaran seperti apa? Cuzz langsung baca, ya.
Sebelum masuk ke pembahasan inti, berikut sekilas penjelasan tentang eksistensi pengelola perpustakaan di era milenium seperti saat ini.
Eksistenti Pengelola Perpustakaan
Keadaan perpustakaan, khususnya perpustakaan sekolah di Indonesia, sangat beragam. Hal tersebut dapat dilihat dari pengelolanya, tingkat pendidikan, status kepegawaian, dan keterampilan yang dimiliki.
Terdapat pengelola perpustakaan di beberapa sekolah yang sudah berstatus sebagai fungsional pustakawan, ada juga yang tamatan SLTA atau sederajat (non perpustakaan). Di beberapa sekolah, ada pula yang pengelola perpustakan berasal dari tenaga pendidik (guru).
Baca juga: Gaji UMK adalah Jackpot bagi Tenaga Pendidik (Guru)
Perpustakaan sekolah dapat dikatakan berhasil salah satunya melalui pengelola perpustakaan yang ahli dan profesional sesuai dalam bidangnya. Mengingat tuntutan atau kebutuhan informasi di era digital ini, pemerintah seharusnya lebih banyak memberikan lowongan untuk pustakawan sekolah.
Era digital lebih menekankan perpustakaan sekolah mampu mencukupi kebutuhan penggunanya yang tidak bisa dilepaskan dari gawai (android) dan internet. Program digitalisasi sekolah membuat sekolah mulai menerapkan kegiatan belajar mengajar dengan android (tanpa kertas). Hal tersebut menuntut pustakawan untuk meningkatkan kemampuan dan bertransformasi menjadi pustakawan yang handal dan mumpuni dalam teknologi, kolaborasi, negosiasi, dan literate (terpelajar). Hal ini dibutuhkan karena perpustakaan menjadi salah satu pokok yang menyukseskan tujuan pendidikan sesuai visi dan misi sekolah.
Seorang pustakawan harus menguasai informasi dan literasi, mengingat kebanyakan masyarakat berpendapat bahwa kebutuhan segala informasi dapat didapatkan tanpa melalui buku dan perpustakaan. Hal ini terjadi akibat adanya penyebaran luas informasi tanpa batas. Padahal tidak semua informasi selalu benar dan tidak semua informasi dapat dipertanggungjawabkan.
Namun, kebanyakan orang menilai pustakawan dan perpustakaan di sekolah lambat dalam menyediakan dan menjawab informasi atau kebutuhan penggunanya. Kebanyakan dari mereka memilih menggunakan internet yang lebih mudah dan cepat dalam menyediakan informasi.
Pustakawan harus mampu berperan strategis dalam era digital ini untuk membuktikan kemampuannya kepada masyarakat luas. Seperti dalam menyediakan informasi misalnya, pustakawan harus memberikan informasi yang dibutuhkan secara cepat, tepat, akurat, dan bisa dipertanggungjawabkan. Selain itu, pustakawan berperan sebagai kurator ilmu pengetahuan yang keberadaannya selayaknya diperhitungkan oleh berbagai pihak.
Perubahan Pustakawan Sekolah
Perpustakaan berperan semakin lengkap dan menyeluruh akibat tuntutan teknologi informasi (digitalisasi). Jika awalnya perpustakaan sekolah hanya melayani yang berhubungan dengan buku dan informasi yang berupa teks, sekarang perpustakaan harus menyediakan keperluan khususnya dalam bentuk digital.
Baca juga: Biografi Sulistyo Basuki, Profesor Pertama Ilmu Perpustakaan di Indonesia
Pustakawan perlu meng-upgrade diri dan bertransformasi. Meng-upgrade diri dapat diartikan menambah kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan teknologi informasi dengan tujuan memaksimalkan pelayanan karena perpustakaan sekolah membutuhkan pengelola yang mampu mengembangkan sesuai tuntutan saat ini. Dengan demikian, perpustakaan sekolah mampu bersaing dengan berbagai sumber informasi dan mampu menjadi sumber informasi yang optimal, akurat, dan dapat dipertanggungjawabkan. Berikut beberapa tindakan yang bisa dilakukan dalam meningkatkan kualitas diri guna menambah pengetahuan, keahlian, dan keterampilan oleh pustakawan sekolah, sebagai berikut:
1. Meneruskan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
Pengelola perpustakaan yang awalnya memiliki ijazah diploma bisa melanjutkan ke jenjang sarjana. Selanjutnya, pengelola perpustakaan yang sudah memiliki ijazah sarjana bisa melanjutkan ke jenjang pascasarjana. Dengan demikian, pustakawan bisa menambah keilmuan, wawasan, kemampuan, dan keterampilan. Mengingat ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang teknologi, yang semakin dinamis.
2. Aktif mengikuti berbagai seminar dan pelatihan
Cara ini paling efisien dan andal guna menambah pengetahuan, keahlian, dan keterampilan diri. Berbagai seminar dan pelatihan dapat diikuti pustakawan baik yang masih berhubungan dengan teknik pengelolaan perpustakaan, teknologi informasi, maupun literasi.
3. Memaksimalkan komunikasi dalam komunitas
Komunikasi dalam komunitas merupakan media yang begitu andal dalam hal diskusi atau pertukaran pengetahuan, penyaluran pengetahuan, dan informasi. Cara ini lebih optimal dalam berbagai pengetahuan, informasi, dan keterampilan. Hal tersebut otomatis meningkatkan kemampuan pustakawan dengan adanya pertukaran pengetahuan, informasi, keterampilan dalam pengembangan dan pengelolaan perpustakaan.
Keikutsertaan Pustakawan yang Aktif dalam Digitalisasi Sekolah
Adanya digitalisasi sekolah membuat seluruh pihak yang berada di sekolah tanpa terkecuali harus berperan aktif. Salah satunya yaitu pustakawan sekolah. Pengelola perpustakaan wajib berperan aktif. Syarat mutlak dalam program digitalisasi sekolah yaitu dengan menguasai teknologi informasi. Banyak pengelola perpustakaan sekolah belum memiliki kemampuan penguasaan teknologi yang tinggi. Beberapa pelayanan perpustakaan sekolah yang masih tradisional (belum terotomasi) menjadi evaluasi dan tantangan, lebih-lebih pada taraf digital library.
Ubah Model Media Informasi
Mengubah model berarti mengubah berbagai informasi dengan mengalihkan dalam berbagai bentuk yang menarik. Sebagai pendukung lembaga induk atau pembuat keputusan, diperlukan informasi yang cepat, tepat, dan akurat. Informasi yang diberikan juga mudah dimengerti, mudah dibaca, mudah diterima, dan digunakan.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi pengelola perpustakaan atau pustakawan. Dengan terus mengembangan kemampuan dalam mengelola perpustakaan, pelayanan perpustakaan juga akan membaik dan pemanfaatan bahan pustaka atau sumber informasi akan lebih optimal.
Editor: Widya Kartikasari
Visual Designer: Al Afghani