Beberapa Keambyaran dalam Hidup dan Cara Mengatasinya – Siapa sih yang hidup di dunia ini tanpa memiliki masalah sedikit pun? Setiap orang selalu punya permasalahan dalam hidupnya, entah itu ringan atau berat. Hanya saja, terkadang, ada yang berusaha untuk selalu menutupi dari orang lain, biar enggak ada yang tahu kalau hidupnya lagi berantakan. Percaya deh, manusia itu semuanya bermasalah dan punya masalah. Ke mana pun kakinya melangkah, pasti di situ akan muncul masalah. Mulai merasa insecure, iri hati, ketakutan, sampai overthinking tanpa alasan.
Dan lucunya, kalau manusia sudah ketemu manusia lain yang bikin nyaman buat cerita, pasti ujung-ujungnya ‘balapan sambat‘. Si A curhat, eh, si B malah ikutan curhat, bukannya dengerin atau kasih solusi. Bukannya makin lega, kita malah ngerasa masalah kita jadi enggak penting dibanding masalah orang lain.
Nah, daripada makin baper karena curhat ke orang yang salah, coba lakukan beberapa hal ini buat mengatasi kegalauan alias keambyaranmu dalam hidup. Biar enggak terus-terusan bergantung sama orang lain. Karena percayalah, netizen itu cuma kepo.
1. Cemas
Buat kamu yang sering overthinking soal masa lalu atau masa depan, pasti ingin berdamai dengan sama isi pikirannya. Simpelnya, apa yang sudah berlalu, ya sudah lupakan. Enggak usah dipikirin terus-terusan. Kalau emang ada yang salah atau kurang, cukup perbaiki dan dijadikan pelajaran biar enggak keulang lagi. Selesai.
Soal masa depan, biarkan mengalir seperti air. Mengalir sesuai arahnya. Walau harus ketemu batu dan arus deras, pada akhirnya kamu akan sampai di tujuanmu juga.
Jangan terlalu memikirkan masa lalu atau masa depan berlebihan, biar isi kepala gak semrawut. Fokus sama yang ada di depan mata sekarang. Mau mikirin masa lalu sekeras apa pun, waktu enggak akan bisa diputar balik. Dan mikirin masa depan berlebihan juga bisa bikin kamu makin cemas, apalagi kalau ternyata jalan hidupnya plot twist. Jadi… nikmati dan syukuri aja apa yang ada sekarang, ya!
2. Kecewa
Siapa di sini yang hobi buat wishlist kehidupan? Gimana, sudah sesuai harapan atau malah melenceng jauh dari prediksi BMKG, wkwk. Pasti kecewa banget kan kalau hasilnya enggak sesuai rencana dan ekspektasi.
Padahal, setiap orang pasti menginginkan punya jalan kehidupan yang indah. Tapi ya namanya juga manusia, cuma bisa berencana—selebihnya urusan Sang Pencipta. Berkspektasi itu boleh-boleh aja, asal diimbangi dengan usaha dan kerja keras. Jangan cuma bermimpi, tapi enggak ngapa-ngapain.
Baca juga: 6 Tipe Teman yang Bisa Bikin Kamu Melarat
Selain itu, jangan lupa pahami kalau enggak semua hal harus sempurna. Sesekali gagal, sesekali menangis, itu wajar banget—itu kan manusiawi. Jadi, daripada terus-terusan kecewa, coba deh turunkan sedikit ekspektasimu yang setinggi langit itu. Enggak harus terbang tinggi kok untuk jadi keren. Jadi tanah yang kuat diinjak pun punya peran penting.
3. Sedih
Ketika seseorang berada pada posisi yang sulit, ia akan merasakan yang namanya sedih. Puncak dari rasa sedih adalah menetesnya air mata hingga membahasi pipi.
Kalau kalian lihat ada orang lagi sedih, plis… jangan langsung tanya, “kamu kenapa?” Karena bisa jadi, dia pengen banget cerita tapi hatinya terus bilang, “gapapa.” Enggak semua perasaan bisa diungkapkan lewat kata-kata. Terkadang, tawa atau tangisan pelan aja udah cukup mewakili ribuan rasa yang enggak terucap.
Buat kalian yang lagi sedih, coba deh hibur diri sendiri. Lakukan kegiatan yang bikin kamu tenang: masak, makan, gambar, maraton drakor atau sekadar rebahan sambil dengerin lagu. Apapun itu, asal kamu bisa kembali merasa lebih baik. Lumayan untuk mengurangi keambyaran dalam hidup ini~
Mau bagaimana pun, yang bertanggung jawab atas kebahagian kalian… ya kalian sendiri. Dan jangan lupa, bukan cuma kamu yang pernah sedih sampai nangis darah. Bahkan kadang, hal kecil aja bisa bikin orang lain sedih banget. Jadi jangan ngerasa sendirian ya—semua orang juga berjuang dengan versinya masing-masing.
4. Marah
Setiap orang pasti pernah merasa marah, entah karena kegagalan dalam hidup atau saat merasa terancam. Amarah bisa datang kapan saja, baik ditujukan ke diri sendiri maupun ke orang lain. Tapi yang perlu diingat, marah itu cuma sifat sesaat—dan kalau enggak dikendalikan, bisa menghancurkan segalanya. Persahabatan, persaudaraan, bahkan cinta bisa hancur dalam sekejap kalau seseorang tidak dapat mengendalikan amarahnya.
Capek banget kan kalau harus memperbaiki semua yang sudah rusak cuma gara-gara emosi sesaat?
Baca juga: Spoiler Alert: Takdir dalam Genggaman Karakter Menurut Pemikiran Aristoteles
Yang paling bikin sedih adalah ketika masalahnya sama satu orang, tapi semua orang kena imbasnya. Orang lain enggak tahu apa-apa, eh tiba-tiba kena semprot juga. Nah, biar enggak kayak gitu, coba cari tahu apa sebenarnya yang bikin kamu marah. Kalau udah tahu akar masalahnya, baru deh obrolin sama orang yang tepat. Bicarakan dengan kepala dingin.
Percaya deh, kalau diselesaikan dengan emosi, bukannya selesai, malah makin runyam. Pahami juga, saat seseorang dikuasi amarah, dia bisa ngomong dan melakukan hal-hal yang bikin orang lain sakit hati. Jadi, yuk belajar kendalikan diri. Jangan sampai yang kamu sayangi malah menjauh gara-gara ledakan emosi yang cuma sementara.
5. Kesepian
Saat kebutuhan sosial seseorang kurang terpenuhi, dia akan merasa kesepian. Enggak punya temen yang bisa diajak ngobrol atau bertukar cerita bisa membuat kehidupan terasa kosong dan kehilangan arah. Bingung harus bagaimana, soalnya enggak ada tempat untuk minta saran atau sekadar didengar.
Bahkan, seorang introvert sekalipun juga butuh teman. Meskipun terlihat nyaman dan selalu sibuk dengan dunianya sendiri, sejatinya semua orang butuh koneksi dengan orang lain. Karena seberat apapun masalahnya, kalau bisa diceritain ke satu orang aja, hati dan pikiran rasanya bisa jauh lebih lega.
Buat kalian yang masih sering merasa kesepian, coba deh mulai bangun hubungan baru. Kalau teman kerja, sekolah, atau tetangga dirasa kurang asik, kalian bisa cari teman ngobrol lewat platform digital. Ikut kegiatan atau komunitas juga bisa jadi cara seru buat ketemu orang baru. Siapa tahu, dari ngobrol-ngobrol santai malah dapet bestie baru.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membebaskan diri kita dari keambyaran atau galau dalam hidup ini. Tapi pada akhirnya, cuma diri kita sendiri yang paling tahu bagaimana menyembuhkan luka yang tak terlihat itu. Setiap orang punya cara masing-masing untuk bisa tersenyum lagi—bukan karena pura-pura bahagia, tapi karena benar-benar sudah merasa lebih baik.
Jadi, nikmati hidupmu, pelan-pelan aja… yang penting tetap enjoy ya, gais!