Pentingnya Menjaga Kesehatan Mental dalam Mengatasi Tantangan Perkuliahan – Di era yang serba cepat ini, menjaga kesehatan mental sudah bukan lagi hal yang bisa diabaikan, terutama bagi kamu yang masih berada di usia produktif atau sedang menempuh perkuliahan. Tekanan untuk sukses, ekspektasi sosial, hingga tanggung jawab akademik sering kali menjadi beban yang berat bagi anak muda, terutama Gen Z.
Jika tidak dikelola dengan baik, kesehatan mental yang terganggu bisa berdampak buruk pada kesejahteraan fisik, akademik, dan hubungan sosial. Oleh karena itu, sangat penting untuk memahami mengapa kesehatan mental perlu menjadi prioritas di masa muda ini. Maka dari itu, pentingnya kesehatan mental juga menjadi salah satu fokus dari PAFI yang dapat dicek melalui website resmi cabangnya di https://pafipcbangli.org/.
Tantangan Mental di Usia Muda
Kamu mungkin berpikir bahwa masa kuliah adalah masa yang menyenangkan: bertemu teman baru, menjelajahi passion, dan mengejar mimpi. Namun, di balik semua itu, ada banyak tantangan mental yang sering muncul tanpa disadari.
Beberapa tantangan umum yang sering dialami mahasiswa antara lain:
- Tekanan akademik: Tugas, ujian, dan target IPK yang tinggi sering kali menjadi sumber stres bagi mahasiswa.
- Ekspektasi sosial: Media sosial membuat perbandingan diri dengan orang lain menjadi lebih mudah dan cepat. Ini bisa menimbulkan perasaan cemas atau kurang percaya diri.
- Kebingungan akan masa depan: Ketidakpastian tentang pilihan karier dan masa depan sering kali membuat mahasiswa merasa tertekan dan cemas.
Menurut WHO, satu dari lima orang dewasa muda mengalami masalah kesehatan mental setiap tahunnya. Angka ini menunjukkan betapa rentannya kelompok usia ini terhadap masalah mental .
Dampak Kesehatan Mental yang Buruk
Kesehatan mental yang tidak terjaga bisa berdampak pada banyak aspek kehidupan, termasuk:
- Kinerja akademik: Mahasiswa yang mengalami depresi, kecemasan, atau gangguan stres bisa mengalami penurunan performa akademik. Sulit untuk fokus belajar, produktivitas menurun, dan semangat untuk kuliah bisa hilang.
- Kesehatan fisik: Stres berlebihan dapat memicu berbagai masalah fisik seperti gangguan tidur, masalah pencernaan, hingga melemahkan sistem imun .
- Hubungan sosial: Ketika kesehatan mental terganggu, kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain juga bisa terpengaruh. Kamu mungkin lebih sering merasa ingin sendiri atau tidak punya energi untuk bersosialisasi.
Baca juga: Bukan Cuma Perubahan Mood, Yuk Kenali Gangguan Bipolar pada Remaja
Bagaimana Menjaga Kesehatan Mental
Menjaga kesehatan mental di masa perkuliahan bukanlah hal yang mudah, tapi ada beberapa langkah sederhana yang bisa kamu lakukan untuk memulainya:
1. Manajemen Stres
Manajemen stres adalah kunci untuk menjaga kesehatan mental. Salah satu teknik yang paling mudah adalah time management. Membuat jadwal rutin untuk kuliah, belajar, dan bersosialisasi bisa membantu mengurangi tekanan. Kamu juga bisa mencoba teknik relaksasi seperti pernapasan dalam atau meditasi untuk menenangkan diri.
2. Ciptakan Batasan dengan Media Sosial
Media sosial bisa menjadi sumber kecemasan dan perbandingan diri. Jika kamu sering merasa cemas setelah melihat unggahan orang lain, cobalah untuk mengatur waktu penggunaan media sosial. Misalnya, gunakan hanya pada jam tertentu setiap harinya atau unfollow akun-akun yang membuatmu merasa buruk. Karena memang pada dasarnya media sosial adalah tempat pencitraan yang jangan sampai kita ini menjadi korbannya. Bahkan jika kalian sudah merasa sangat terpengaruh dengan unggahan orang lain di media sosial, ada baiknya juga untuk mempertimbangkan istirahat dari media sosial.
Baca juga: 5 Alasan Seseorang Memutuskan untuk Istirahat Sejenak dari Media Sosial
3. Bicarakan Perasaanmu
Jangan takut untuk membicarakan apa yang kamu rasakan. Berbicara dengan teman, keluarga, atau konselor bisa sangat membantu. Banyak kampus kini juga menyediakan layanan konseling gratis untuk mahasiswa yang membutuhkan bantuan.
Baca juga: Tiga Hal yang Bisa Didapatkan Saat Berteman dengan Kucing
4. Jaga Pola Hidup Sehat
Kesehatan fisik dan mental saling berkaitan. Makan makanan yang sehat, tidur cukup, dan olahraga teratur bisa membantu menjaga kesehatan mentalmu. Olahraga, misalnya, dapat meningkatkan produksi endorfin yang membuat mood lebih baik.
Ketahui Kapan Harus Mencari Bantuan
Jika kamu merasa stres atau cemas secara terus-menerus, jangan ragu untuk mencari bantuan profesional. Depresi, kecemasan, atau gangguan lainnya bukan sesuatu yang harus dihadapi sendirian. Menghubungi psikolog atau konselor profesional adalah langkah yang bijak dan merupakan bagian dari menjaga kesehatan mental. Jika merasa kewalahan, jangan malu untuk menghubungi tenaga profesional atau layanan konseling yang tersedia di kampusmu.
Untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai kesehatan mental, kamu bisa mengunjungi PAFI Cabang Bangli, yang memberikan berbagai layanan dan informasi penting terkait kesehatan, termasuk aspek kesehatan mental dan fisik. Kalian bisa langsung mengunjungi website resminya di https://pafipcbangli.org/.
Menjaga kesehatan mental di usia muda, terutama saat berada di masa perkuliahan, adalah kunci untuk menjalani hidup yang produktif dan bahagia. Dengan tekanan akademik dan sosial yang semakin tinggi, sangat penting bagi kamu untuk mulai peduli dengan kesehatan mentalmu. Jangan anggap remeh stres atau perasaan cemas yang datang, karena kesehatan mental yang baik adalah investasi untuk masa depan.
Sumber:
- World Health Organization. “Mental Health.” Retrieved from WHO website.