Cristiano Ronaldo tentang Perlakuan dan Idealisme Klub

Cristiano Ronaldo tentang Perlakuan dan Idealisme Klub

Cristiano Ronaldo tentang Perlakuan dan Idealisme Klub – Akhir-akhir ini sedang hangat polemik antara Cristiano Ronaldo dengan pihak klub yang ia bela saat ini Manchester United. Hal ini makin mencuat sejak sebuah konten wawancara yang dilakukan oleh Piers Morgan beberapa hari yang lalu. Wawancara ini membahas topik tentang perjalanan karir, kehidupan pribadi CR7, hingga kondisinya di klub dan kondisi United saat ini.

Namun di luar dugaan, CR7 mengungkapkan hal yang sangat berbeda dari wawancaranya selaku narasumber selama ini. Cristiano Ronaldo mengungkapkan beberapa tanggapan yang berbau kritik dan kekecewaannya terhadap klub.

Beberapa hal yang mencakup hal tersebut adalah kritik pada fasilitas dan infrasrtuktur yang tidak mengalami kemajuan dari masa dia bermain di klub dulu, keputusan klub merekrut seorang direktur olahraga Ralf Rangnick sebagai pelatih kepala, mentalitas pemain muda yang kebanyakan acuh tak acuh juga menjadi pembahasan, hingga sampai pada perlakuan klub yang dinilai tidak menghargai dirinya sebagai bagian dari tim.

Konten yang telah terdokumentasi secara eksklusif dengan versi lengkap pada 18/11/22 di channel Youtube “Piers Morgan Uncensored” ini menyulut respon pro dan kontra dari banyak pihak. Banyak pihak yang menyayangkan tindakan dari CR7 ini yang dinilai menyudutkan klub yang sedang ia bela dan masih terikat kontrak dengannya.

Baca juga: Rekomendasi 4 Profesi yang Bisa Dicoba Cristiano Ronaldo Jika Pensiun Nanti

Namun tidak sedikit pula pihak yang mendukung aksi speak up dari CR7 ini,  karena sudah berani mengungkap kebenaran situasi klub saat ini. Sehingga dari sana, publik sepak bola mengetahui kebenaran dari isu-isu yang simpang siur terkait hubungan sang pemain dengan klub selama ini.

Ketidakharmonisan CR7 Dengan Klub

CR7 mengungkapkan bahwa hubungannya dengan pelatih tidak terlalu baik, dan merasa pelatih tidak menghargainya dengan baik terutama pada momen pelatih ingin memainkannya di 3 menit akhir laga ketika melawan Totenham Hotspurs. Ia pun sudah merasa benar-benar tidak dihargai dalam dua bulan terakhir ini. Ia menilai sikap tidak menghargai dirinya ini merupakan strategi klub untuk mengeluarkan dirinya secara paksa dari klub. Pihak yang menginginkannya keluar tidak hanya dari pelatih namun pihak-pihak sekitar klub juga menginginkan hal yang sama. Hal tersebut membuat sang mega bintang merasa telah dikhianati oleh klub.

Tentunya hal-hal yang diungkapkan oleh sang legenda ini makin memperkuat sinyal hengkangnya sang pemain pada jendela transfer musim dingin Januari ini. Bahkan sudah terhembus kabar bahwa pihak klub akan membiarkan sang pemain jika ingin hengkang dari klub. Terlepas dari hal itu ia tetap mengungkapkan kecintaannya bermain untuk United, dan bermain untuk para fans.

Kecintaan CR7 kepada tim setan merah bukan tanpa sebab,  karena membela United di masa mudanya menjadi tangga pertama sang mega bintang sampai berada pada level tertinggi dalam dunia sepak bola.

Tidak ada yang menduga kisah dua sejoli ini akan melewati jalan yang berduri. Namun kisah semacam ini bukan pula kali pertama terjadi dalam dunia sepak bola. Jika kita flashback kembali hengkangnya Iker Casillas dari Real Madrid juga diakibat hubungan yang tidak harmonis sang pemain dengan pihak klub. Bahkan pihak klub sama sekali tidak hadir dalam acara perpisahan sang pemain. Iker Casillas sendiri telah membela Real Madrid secara profesional selama 16 tahun, bahkan Iker merupakan binaan dari akademi sepak bola Real Madrid. Namun perjalanan karir yang spesial tersebut tidak selaras dengan perpisahannya dengan klub.

Tampaknya kisah yang sama akan kembali terulang kepada salah satu pemain terbaik sepanjang sejarah sepak bola, Cristiano Ronaldo. Pemain yang dikenal dengan jargon “siuuuu”-nya ini tampaknya akan benar-benar segera hengkang dari klub, karena pihak klub tampaknya sudah tidak menginginkannya lagi. Hal semacam ini sudah cukup menunjukkan bagaimana kejam dan kerasnya dunia sepakbola di level tertinggi. Bahkan pemain terbaik dunia, sekaligus sang legenda klub pun tidak luput merasakan impactnya. Selama sang pemain tidak terlalu memberi pengaruh kepada tim, maka siap-siap untuk angkat kaki dari klub.

Idealisme Klub: Ambisi dan Tak Mau Rugi

Perihal ini, keinginan klub agar CR7 hengkang dari klub menjadi sangat masuk akal. Hal ini memandang kondisi klub yang harus menggocek kantung yang lebih dalam untuk menggaji sang pemain, namun performa yang ditunjukkan tidak sesuai dengan yang diharapkan klub. Tentu jika kita memandang dari sisi ini, sangat wajar klub menginginkan sang pemain untuk hengkang, terlebih usia CR7 yang sudah tidak muda lagi.

Logikanya, uang yang banyak untuk menggaji satu pemain namun dirasa tidak terlalu memberikan dampak yang bagus untuk tim, lebih baik dialihkan untuk merekrut pemain. Pemain yang berada pada masa primenya, dan lebih mampu mendongkrak performa tim. Mengeluarkan CR7 dari tim tampaknya menjadi langkah yang dipikirkan klub dalam ambisi meningkatkan performa tim.

Hal ini tidak terlepas dari beberapa musim terakhir, di mana tim setan merah sangat sulit bersaing di papan atas liga Inggris, bahkan musim 2022/23 ini Manchester United harus absen dari perhelatan kompetisi klub paling bergensi UEFA Champions League. Manchester United hanya finish di urutan peringkat 6 Liga Inggris musim lalu, sehingga hanya akan bermain di European League musim ini.

Sebenarnya Manchester United sudah melakukan perombakan tim di musim-musim sebelumnya, termasuk di dalamnya merekrut kembali CR7 ke dalam klub, namun proyek tersebut tampaknya tidak bergitu berjalan lancar. CR7 dalam wawancaranya tersebut juga mengungkapkan pandangannya mengenai langkah yang harus dilakukan agar klub dapat berkembang ke depannya yaitu harus dilakukannya perbaikan pada struktur klub Manchester United, tidak hanya pada tim dan pemainnya saja.

Polemik dua sejoli ini menerangkan bahwa aksi CR7 untuk speak up tidak terlepas dari ketidaktahanannya terhadap perlakukan tim yang dinilai sama sekali tidak menghargai dirinya. Sang mega bintang menilai kebenaran ini harus diketahui oleh publik. Sepatutnya tim yang telah meneken kontrak dengan sang pemain dapat lebih menghargai pemain dan kontrak kerjasamanya tersebut. Ambisi dan idealisme klub tidak bisa menjadi pembenaran atas perlakuan buruk terhadap sang pemain.

Editor: Firmansah Surya Khoir

Bagikan di:

Artikel dari Penulis