Biografi Petrus Getrudus Otto Noordraven, Pilot Keturunan Belanda yang Memilih Bergabung dengan Kubu Indonesia

Biografi Petrus Getrudus Otto Noordraven

Biografi Petrus Getrudus Otto Noordraven, Pilot Keturunan Belanda yang Memilih Bergabung dengan Kubu Indonesia – Pada masa revolusi hingga pengakuan kedaulatan, banyak tentara Belanda dan orang-orang yang memiliki keturunan Belanda berusaha untuk kembali bertempur demi mengukuhkan kembali kekuasaan kolonialis di Indonesia. Akan tetapi, tidak sedikit pula mereka yang keturunan Belanda justru memilih membela republik yang saat itu baru memproklamasikan kemerdekaan dan memasuki masa revolusi antara tahun 1945-1950. 

Para keturunan Belanda tersebut kemudian memilih masuk ke tubuh militer Indonesia sesaat setelah pengakuan kedaulatan. Salah satu keturunan Indo-Belanda yang memilih membela Indonesia pada saat setelah pengakuan kemerdekaan adalah Petrus Getrudus Otto Noordraven atau yang dikenal dengan nama P.G.O. Noordraven/Otto Noordraven.

Biografi Petrus Getrudus Otto Noordraven

Kehidupan Pribadi

Petrus Getrudus Otto Noordraven merupakan keturunan Indo-Belanda yang berasal dari keluarga militer. Ayahnya, Petrus G.O Noordraven yang memiliki nama yang sama dengannya, merupakan pensiunan tentara KNIL yang lahir di Belanda pada 22 September 1888. Pada masa pensiun, ayahnya terakhir kali berpangkat adjudant onderofficier atau yang memiliki arti pembantu letnan. 

Ayahnya sendiri semasa berdinas di kawasan koloni, diketahui pernah bertugas di Jambi dan Palembang. Ibunya bernama Humbertine Fransina Samson lahir di Ambon, 27 Agustus 1893. Ibunya sendiri diketahui merupakan seorang keturunan Ambon yang memiliki profesi sebagai bidan.

Otto Noordraven sendiri lahir di Cimahi, Bandung pada tanggal 15 Desember 1921. Beliau menamatkan pendidikannya di MULO sebelum ikut program penerbang sukarela di tahun 1942. Noordraven kemudian diterima sebagai awak penerbang dan bertugas sebagai penembak di bagian ekor pesawat atau tail-gunner. Pada saat itu, Noordraven bersama pada sukarelawan penerbang lainnya diberangkatkan ke Australia karena kondisi saat itu Jepang melakukan serangan militer ke Hindia-Belanda.

Dari Pilot Belanda Menjadi Pilot AURI

Pada masa pendudukan Jepang, Noordraven yang sedang bertugas dan menjalani pendidikan di Australia juga beberapa kali mengalami misi tempur di kawasan Pasifik. Akan tetapi, beliau mulai sering mengalami misi tempur pada saat masa revolusi Indonesia di tahun 1945-1950. Pada saat itu beliau memilih membela negara leluhurnya yakni Belanda karena termakan oleh propaganda pemerintah kolonial. Selain itu, karena beliau merupakan keturunan Indo-Belanda membuatnya sulit diterima oleh kalangan bumiputra sebab sentimen pada masa tersebut.

Setelah tahun 1950, Noordraven kemudian memilih masuk ke tubuh angkatan udara Indonesia atau yang pada saat itu dikenal dengan nama AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Di dalam tubuh AURI, Noordraven dikenal sebagai pilot pesawat bomber yang cukup disegani karena kemampuannya. Pesawat bomber favoritnya selama bertugas di AURI adalah B-25 “Mitchel” yang merupakan hibah dari pemerintah Belanda pada masa pengakuan kedaulatan. Oleh karena hal itu membuat beliau sangat familiar dengan pesawat tersebut karena sebelumnya sering mengoperasikannya. 

Otto Noordraven juga ikut andil dalam operasi penumpasan RMS (Republik Maluku Selatan) di Maluku dan Ambon pada dekade 50-an. Beliau juga menjabat sebagai komandan lanud di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma serta sekaligus menjabat sebagai komandan skuadron 1, 3, dan 4. Otto Noordraven juga disebut sebagai salah satu pendiri pasukan yang merupakan cikal bakal divisi Komando Operasi Angkatan Udara (Koopsau). 

Akhir Hayat

Otto Nordraven menghembuskan nafas terakhirnya pada 15 Maret 2011 di Rumah Sakit Asri Duren Tiga, Jakarta Selatan dikarenakan sakit yang dideritanya sejak lama. Setelah disemayamkan di rumah duka, beliau kemudian diberikan penghormatan terakhir oleh para perwira militer, khususnya dalam lingkup TNI-AU. Otto Noordraven kemudian dimakamkan secara militer di Taman Makam Karang Anyar di Bandung. 

Semasa hidupnya, Otto Noordraven dikenal sebagai pribadi yang sangat nasionalis meskipun beliau sempat memerangi pihak Republik Indonesia semasa periode 194-1950. Akan tetapi, semasa beliau bergabung dengan pihak Indonesia tidak segan untuk melaksanakan perintah dan terkenal sangat mengutamakan pengabdiannya untuk Indonesia yang merupakan tanah kelahirannya.

Editor: Firmansah Surya Khoir
Illustrator: Salman Al Farisi

Bagikan di:

Artikel dari Penulis