Berkaca pada Perang Modern dari Konflik Rusia-Ukraina

Berkaca Tentang Perang Modern Dari Konflik Russia-Ukraina

Berkaca pada Perang Modern dari Konflik Rusia-Ukraina – Konflik antara Rusia dan Ukraina pada awal tahun ini telah berlangsung selama kurang lebih 1 tahun. Konflik yang dimulai saat Rusia menginvasi tetangganya Ukraina pada bulan Februari 2022 tersebut sontak cukup menjadi perbincangan di beberapa kalangan. Rusia sendiri menyebut aksi tersebut sebagai “Operasi Khusus” yang dicanangkan untuk mengamankan etnis Rusia yang berada di wilayah Ukraina seperti Donetsk dan Luhanks. 

Di sisi lain, pihak Ukraina menyebut aksi Rusia tersebut sebagai tindakan penjajahan yang tentunya melanggar hak kewenangan sebuah negara. Hal inilah yang menjadi alasan Ukraina melakukan serangan balik dalam merebut kembali kota-kota yang telah diduduki oleh Rusia. Konflik yang terjadi di Ukraina tersebut tentunya juga memberikan gambaran tentang perang di era modern yang dapat terjadi di masa-masa yang mendatang. Tentu seperti lazimnya perubahan zaman, konflik akan selalu menyertai setiap gerak langkah umat manusia baik secara terbuka maupun konflik secara tak langsung.

Perkembangan Teknologi Menjadi Penentu Jalannya Peperangan

Konflik antara Rusia dan Ukraina tentunya juga membuka mata semua orang, bahwa teknologi dalam dunia peperangan telah melangkah jauh lebih maju dari waktu ke waktu. Kita ambil contoh mungkin pada 20-40 tahun yang lalu keberadaan tank sebagai kendaraan tempur ibarat sebuah momok bagi pihak lawan. Ukuran yang besar, perlindungan yang kuat dan persenjataan yang mematikan tentunya membuat siapapun prajurit yang bertemu dengan kendaraan ini di medan laga akan langsung berpikir berulang kali untuk melawannya.

Namun, dari perang Rusia-Ukraina keberadaan tank baik dari kedua kubu tentunya tidak lagi dapat menjadi game changing pada jalannya konflik tersebut. Kemunculan rudal anti tank yang dapat dipanggul (Anti-tank Guided Missile) atau ATGM menjadi sebuah senjata yang cukup ampuh dalam melawan tank-tank yang dikenal cukup perkasa. Bahkan, seorang prajurit infanteri saat ini mampu melumpuhkan sebuah tank dengan berbekal rudal anti tank yang dibawanya. Pertempuran antara tank melawan tank kini juga tidak sesering seperti dalam konflik-konflik yang telah terjadi di masa lalu.

Selain itu, dalam perang antara Rusia dan Ukraina tersebut juga menjadi ajang pembuktian dari beragam jenis kendaraan tanpa awak atau yang lazim dikenal dengan nama drone. Di fase-fase awal perang, pihak Ukraina sukses menggunakan drone sebagai penyerang beragam alutsista yang digunakan oleh pihak Russia. 

Sebut saja seperti Bayraktar TB-2, Switchblade 300 dan beragam drone lainnya sukses digunakan oleh pihak Ukraina. Lantas bagaimana dengan Rusia? Tentunya negara terkuat ke-2 dari segi militer di dunia ini tidak mau kalah dalam menggunakan teknologi drone atau UAV. Sebut saja drone Mohajer 6, Orlan-10, dan ZALA Lancet sukses digunakan oleh pihak Rusia dalam menggempur posisi-posisi strategis Ukraina. Beberapa contoh di atas tentunya hanya segelintir penggunaan berbagai teknologi yang diperuntukan untuk peperangan modern. Tentunya beragam teknologi tersebut bukan tidak mungkin akan mengalami pengembangan dari waktu ke waktu. 

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Membuktikan Perdamaian Itu Tak Dapat Dicapai dengan Mudah

Adu Sanksi Internasional dan Propaganda Media

Di era modern seperti sekarang, peran media sosial tentunya kian masif dalam seluruh aktivitas umat manusia. Di lingkup dunia peperangan, media sosial juga mengambil peran yang cukup strategis dalam aspek propaganda. Sejak invasinya ke Ukraina, berbagai media yang berafiliasi dengan pemerintah Rusia mengalami blokade di beberapa negara. Hal ini tentunya dianggap sebagai salah satu perang propaganda yang dilakukan di era modern. Terlebih lagi, seringnya pemberitaan media yang dianggap tidak terlalu netral dalam memberitakan berita juga menjadi salah satu faktor dalam menjalankan peperangan modern.

Media sosial memang memegang peran penting dalam membentuk pola pikir masyarakat secara luas. Hal inilah yang digunakan oleh kedua pihak yang berkonflik dalam menghimpun dukungan dan untuk menjaga moril pasukan masing-masing pihak ketika berkonflik. Mudahnya mengakses informasi dari beragam media tentunya menjadi salah satu hal yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berkonflik dalam menghimpun dukungan dari masyarakat luas.

Perang di era modern tentunya juga melibatkan beragam aspek-aspek di luar peperangan antar senjata. Sejak melakukan serangan terhadap Ukraina, pihak Rusia langsung mendapatkan beragam sanksi dari berbagai pihak, khususnya dari Uni Eropa dan Amerika Serikat. Sanksi tersebut meliputi sanksi ekonomi, pengembangan senjata dan sanksi di bidang lainnya. Hal yang serupa juga dilakukan oleh pihak Rusia dengan melakukan sanksi pembatasan pembelian gas alam atau hasil alam lainnya dari Rusia kepada negara-negara Uni Eropa. Hal tersebut dianggap sebagai serangan balik Rusia terhadap berbagai sanksi yang diberikan dunia barat kepadanya.

Sanksi dari segi ekonomi tersebut tentunya cukup beresiko dalam melemahkan kekuatan ekonomi negara yang berkonflik. Bahkan, tidak jarang pula negara-negara yang tidak ikut berkonflik akan tetapi memiliki hubungan dagang yang erat dengan negara yang sedang berkonflik turut merasakan imbas dari sanksi tersebut. Langkah sanksi tersebut diambil umumnya untuk memberikan tekanan agar dapat menyudahi perang yang sedang terjadi antara kedua pihak.

Editor: Firmansah Surya Khoir
Visual Designer: Al Afghani

Bagikan di:

Artikel dari Penulis