Bangsa Afrika: Antara Konflik dan Kemajuan Umat Manusia

bangsa afrika

Bangsa Afrika: Antara Konflik dan Kemajuan Umat Manusia – 25 Mei 2023 diperingati sebagai Hari Pembebasan Afrika (African Liberation Day) atau Hari Afrika. Melansir dari National Today, hari itu juga dikenal dengan nama Hari Afrika Global. Ini merupakan perayaan tahunan yang dilakukan oleh bangsa Afrika, tidak hanya di benua Afrika saja, tetapi juga di seluruh dunia. Perayaan ini sebagai bentuk penyuaraan hak asasi setiap bangsa yang ada di Afrika. Sekaligus kampanye kesetaraan umat manusia dalam peran memajukan kehidupan manusia di masa mendatang.

Sejak lama, stereotipe bangsa Afrika yang dianggap sebagai masyarakat terbelakang memang membuat bangsa ini dianggap sebagai masyarakat dari dunia ke-3. Masyarakat Afrika di masa lalu dianggap sebagai kaum kelas rendah oleh bangsa lain. Khususnya kaum kulit putih yang sempat melakukan kolonialisme secara masif di benua Afrika. Peringatan ini diharapkan menjadi momentum bagi bangsa Afrika yang sebagian besar telah terbebas dari belenggu kolonialisme masa lalu. Juga menyuarakan hak dan peran mereka dalam perkembangan umat manusia di masa mendatang.

Bangsa Afrika Seringkali Berkutat dengan Konflik antar Sesamanya

Orang-orang kulit hitam di Afrika memang seringkali dianggap sebagai orang-orang kelas rendah oleh beberapa kalangan. Bahkan, hingga kini adanya stereotipe terhadap bangsa Afrika sebagai bangsa yang ‘barbar’ dan terbelakang masih melekat hingga hari ini. 

Hal ini tidak terlepas dari masih adanya konflik antar sesama yang umumnya dipengaruhi oleh perbedaan suku maupun etnis yang ada di kultur masyarakat Afrika. Negara-negara di benua Afrika memang seringkali dilanda perang saudara ataupun perang antar negara di benua tersebut. 

Salah satu konflik terbaru di benua Afrika adalah konflik perang saudara yang berada di negara Sudan. Konflik ini terjadi antara pihak pemerintah dan pihak paramiliter yang kemudian ingin menjatuhkan pemerintahan resmi di negara tersebut. 

Bila melihat dari sejarah panjangnya, masyarakat Afrika memang kerap kali dilanda konflik yang didasari atas suku, agama, maupun etnis. Namun, hal ini perlahan mulai diminimalisir dan diusahakan untuk ditempuh dengan cara damai dalam menyelesaikan konflik yang ada. Peran lembaga internasional diharapkan mampu menyelesaikan berbagai konflik yang ada di benua Afrika. Begitu juga dengan mendinginkan bibit-bibit konflik yang mungkin saja terjadi.

Permasalahan lain adalah masalah kemiskinan yang masih menjadi problem utama di masyarakatnya. Benua ini terkenal dengan masyarakat dengan angka kemiskinan yang cukup tinggi. Padahal, benua Afrika cukup memiliki potensi akan sumber daya alam hayati maupun tambang yang tentunya cukup melimpah. Namun, konflik antar suku maupun bangsa dan negara di benua ini membuat pengembangan dan pemanfaat sumber daya alam menjadi kurang begitu maksimal dan tidak dapat dinikmati oleh semua kalangan. 

Harapan Untuk Rakyat Afrika di Masa Mendatang

Peringatan Hari Pembebasan Afrika ini diharapkan menjadi sebuah momentum bagi rakyat Afrika dan keturunannya dalam merasakan kesetaraan dalam berbagai aspek. Seperti yang diketahui, tindakan rasial seringkali diterima oleh orang kulit hitam di berbagai belahan dunia, baik yang terpublikasi maupun tidak. Banyak hal yang mendasari adanya tindakan rasial yang dilakukan oleh oknum-oknum tersebut terhadap bangsa kulit hitam di dunia. Tentunya hal ini harus dihentikan agar tidak menimbulkan permasalahan yang lebih besar di kemudian hari.

Kesetaraan hak asasi yang diperoleh oleh kaum kulit hitam di seluruh dunia tentunya merupakan langkah yang positif dalam mendorong peran serta bangsa Afrika dalam peran untuk memajukan umat manusia. 

Di era modern seperti sekarang ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat di dunia dapat turut serta berperan dalam kepentingan umat manusia tanpa adanya pembeda. Banyak pula di era kini orang-orang Afrika ataupun keturunannya menduduki posisi strategis dalam masyarakat dan diharapkan mereka dapat memberikan dampak yang cukup baik bagi perkembangan umat manusia di masa mendatang.

Editor: Widya Kartikasari

Bagikan di:

Artikel dari Penulis