Tipe Dosen yang Berbahaya bagi Mahasiswa

Tipe Dosen yang Membahayakan bagi Mahasiswa

Tipe Dosen yang Berbahaya bagi Mahasiswa – Umumnya, ada dua tipe dosen yang sering jadi bahan perbincangan di kalangan mahasiswa. Tipe pertama adalah dosen yang baik alias dosen yang mengajarnya enak, ramah, enggak pernah marah, dan enggak sering ngasih tugas. Sedangkan tipe yang kedua adalah dosen killer, yaitu dosen yang judes, galak, dan doyan banget ngasih tugas. Kedua tipe dosen ini memang sudah menjadi stigma yang melekat di kalangan mahasiswa.

Padahal kalau boleh saya menambahkan, ada satu tipe dosen lagi yang justru luput dari perhatian mahasiswa. Tipe dosen itu adalah dosen yang berbahaya. Iya, berbahaya bagi kelangsungan hajat hidup perkuliahan dan masa depan mahasiswa. Tipe dosen seperti ini enggak kelihatan secara gamblang karakternya seperti apa. Nah, justru di situlah letak bahayanya. Bisa jadi si dosen kelihatannya baik dan menyenangkan, tetapi justru bisa menjerumuskan kamu ke lembah kenistaan.

Nah, biar kamu enggak penasaran, ini saya uraikan tipe-tipe dosen yang berbahaya menurut versi saya sendiri. Yuk, kita bahas satu per satu.

1. Dosen yang doyan melucu

Saya sering menjumpai tipe dosen seperti ini dan jujur saja saya juga suka dengan tipe dosen begitu. Gaya mengajarnya menghibur dan enggak kaku. Suasana belajar pun jadi lebih rileks dan nyaman. Lalu di mana letak bahayanya? Nah, bahaya bakal muncul kalau konten melucunya justru lebih banyak daripada materi perkuliahannya. 

Si dosen malah jadi lebih mirip komika yang sedang stand-up comedy ketimbang dosen yang sedang mengajar. Efeknya bakal terasa ketika ujian di tengah maupun di akhir semester. Kamu bakal kesulitan ketika mengerjakan soal-soal ujian. Ingat, gaes. Soal-soal ujian itu pasti berkaitan dengan materi perkuliahan, bukan materi stand-up comedy si dosennya. Iya, kan?

2. Dosen yang jarang masuk

Semua mahasiswa – termasuk saya – pasti bakalan senang banget kalau misalkan ada dosen yang enggak masuk kelas. Entah itu karena dosennya ada keperluan mendesak, ada kegiatan lain, atau sakit. Nah, jam kosongnya ini kan bisa dimanfaatkan dengan kegiatan lain. 

Misalnya, nongkrong di kantin atau rebahan sejenak di kosan teman. Enak banget, kan? Iya, sih. Tapi ya lagi-lagi bakal terasa efeknya ketika ujian tengah atau akhir semester. Kamu bakalan nge-blank dengan soal-soal ujian yang keluar. Ya gimana enggak nge-blank, lha wong dosennya jarang masuk kelas. Meski materi perkuliahannya bisa saja dikirim dalam bentuk file, kalau dosennya enggak menjelaskan dan mengajarkan, apa yang bisa dipahami?

3. Dosen yang jarang ngasih tugas

Tipe dosen seperti ini juga sering saya jumpai di kampus. Banyak loh mahasiswa yang suka sama tipe dosen seperti ini, termasuk saya sendiri. Bayangkan, kita enggak perlu mikir keras dan repot-repot bikin tugas yang memusingkan itu. Untuk jangka pendek, ya memang enak sih. Tapi untuk jangka panjang, justru tipe dosen seperti ini sangat membahayakan. 

Tugas yang diberikan dosen itu sebetulnya fasilitas pembelajaran yang dipakai untuk mengasah cara berpikir, keterampilan untuk menganalisis, dan kedisiplinan dalam mengelola waktu bagi para mahasiswa. Kalau enggak ada tugas, apanya yang bisa diasah coba? Padahal, cara berpikir, keterampilan menganalisis, dan kedisiplinan adalah hal penting bagi seorang mahasiswa.

4. Dosen yang doyan pamer

Meski jarang banget, saya pernah loh menjumpai dosen dengan tipe seperti ini. Entah itu pamer kekayaan, pamer jabatan, pamer gelar, pamer prestasi, dan pamer-pamer lainnya, yang menunjukkan bahwa si dosen tersebut lebih pintar dari mahasiswanya dan lebih unggul dibandingkan dengan dosen lainnya. Selain bikin muak, tipe dosen seperti ini juga bisa membahayakan karena berpotensi mempengaruhi pola pikir mahasiswanya. Kayaknya pepatah “guru kencing berdiri, murid kencing berlari” juga berlaku di dunia perkuliahan, loh.

5. Dosen yang doyan menakut-nakuti

Menakut-nakuti di sini bukan berarti menakut-nakuti hal-hal gaib macam penampakan kuntilanak di toilet kampus. Bukan itu. Menakut-nakuti di sini lebih ke arah akademis. Maksudnya, kadang dijumpai dosen yang dengan sengaja ataupun enggak, menceritakan pengalamannya saat menguji sidang tugas akhir mahasiswanya. 

Ada yang nyuruh merombak tugas akhir mahasiswanya di detik-detik akhir, ada yang sukses bikin nangis mahasiswanya saat sidang, dan pengalaman-pengalaman dengan vibe negatif lainnya. Alih-alih ngasih motivasi, tipe dosen seperti ini justru bakal meruntuhkan semangat mahasiswa selama menjalani perkuliahan.

Itulah tipe-tipe dosen yang bisa membahayakan mahasiswa. Makanya ketika ada dosen yang ngasih tugas, kamu harusnya senang karena tipe dosen itu bakal membimbing kamu ke jalan yang lurus. Saya yakin, dengan tugas-tugas yang seabreg itu, kamu bakal tumbuh menjadi mahasiswa yang cerdas, kompeten, dan berpikir kritis. Dengan syarat, kamu enggak bayar joki untuk mengerjakan tugas-tugas itu, ya. Hehe.

Editor: Firmansah Surya Khoir
Visual Designer: Al Afghani

Bagikan di:

Artikel dari Penulis