5 Hal yang Enggak Menyenangkan dari Baju Lari – Olahraga dewasa ini buka lagi hanya urusan kesehatan semata akan tetapi dapat menyenangkan hati pula. Sebab saat ini berbagai macam olahraga seperti sepak bola sampai lari dapat dikontenin sebagai bahan posting dan instastory. Agar lebih totalitas untuk olahraga dan dapat terlihat beneran niat berolahraga di sosial media, maka perlu juga berbagai perlengkapan untuk menunjang kegiatan olahraga.
Hal-hal yang dapat menunjang olahraga agar lebih optimal bisa berupa alat, sepatu, apparel olahraga dll. Salah satu hal yang paling penting saat berolahraga adalah pakaian yang digunakan. Memang masih banyak orang di Indonesia pada umumnya saat berolahraga cukup menggunakan kaos oblong biasa saja untuk lari, jalan cepat bahkan bulu tangkis.
Padahal bila menggunakan pakaian yang sesuai untuk kegunaanya dalam berolahraga dapat mengoptimalkan olahraga yang dijalani. Begitu pula yang terjadi pada baju lari yang dapat membuat olahraga berlari menjadi lebih optimal. Akan tetapi saya mengalami berbagai macam hal enggak menyenangkan selama memakai baju lari, sebagai berikut :
1. Dibilang mirip saringan tahu
Baju untuk lari hasil produksi luar negeri maupun dalam negri memiliki ketebalan yang kurang lebih sama dalam hal bahan. Kenapa saya tahu ? karena saya menggunakan dan membelinya untuk lari pagi atau sore hari. Akan tetapi saya sering mendapatkan kritik dan saran berkaitan baju lari yang dianggap sangat tipis bahkan ada orang yang mengatakan bahwa baju lari itu mirip dengan saringan tahu.
Baca juga: Empat Alasan yang Menjadikanmu Tak Harus Lari ketika Bertemu dengan Seorang Wibu
Saya kurang tau jokes atau stigma dari mana itu sehingga kaos yang saya kenakan untuk lari disebut dengan cara-cara yang jahat nan sadis. Padahal selama ini yang saya tahu bahwa kaos partai lah yang dianggap mirip dengan saringan tahu. Kenapa baju lari bisa disetarakan dengan kaos partai sih bestie, jian rak mashoook tenan.
2. Nyeplak
Dalam bahasa Cikarang yang saya pahami, pengertian dari nyeplak adalah ketika menggunakan pakaian sampai menonjolkan bentuk tubuh. Hal ini disebabkan oleh pakaian yang digunakan terlalu pas atau terlalu kecil, jika dibandingkan dengan ukuran badan. Memang ukuran baju lari ini seperti dibuat ngepas ke badan gitu. Bagi yang biasa menggunakan kaos agak oversize bakal kurang nyaman apalagi untuk orang-orang yang perutnya one pack hehe.
3. Size chart berbeda dengan kaos pada umumnya
Jangan sekali-kali membeli apparel olahraga secara daring berdasarkan satuan pakaian yang biasa dipakai sehari-hari. Baik itu ukuran standar sepatu yang biasa dipakai sampai ukuran kaos yang biasa digunakan sehari-hari. Alasannya adalah apparel olahraga ini biasanya memiliki keanekaragaman ukuran mulai dari nomor di sepatu, ada yang pakai satuan angka mulai dari 36 – 45, ada pula yang pakai satuan angka mulai dari 3 – 11.
Begitu pula yang terjadi ketika membeli baju lari, ukuran baju lari yang saya beli ini cukup berbeda dengan standar kaos biasanya. Misal ukuran M di kaos pada umumnya adalah 68 cm (P) x 50 cm (L) sedangkan ukuran M di baju-baju lari yang saya beli dengan merek lokal adalah 66 cm (P) x 48 cm (L). Jika kamu membeli apparel olahraga secara daring sebaiknya berdasarkan ukuran cm dan diukur kembali ke tubuh kamu.
4. Panasnya Matahari Tembus ke Kulit
Dalam baju lari dari merek lokal yang saya beli terdapat fitur sun protection (Block UV Rays). Mungkin memang benar bisa memblok sinar UV dari matahari tapi karena ketipisan bahannya membuat panasnya sinar matahari menembus langsung ke kulit. Cukup berbeda dengan kaos oblong biasa dengan kualitas yang bagus bakal cukup menahan panasnya matahari agar tidak terasa langsung ke kulit.
Oleh karena itu saya selalu memulai olahraga sekitar jam setengah enam pagi. Dengan tujuan agar tidak terkena teriknya sinar matahari. Karena kalau sinar matahari sudah cukup terik maka stamina dalam berolahraga akan lebih cepat habis.
5. Harga yang Cukup Mahal
Rata-rata harga baju lari produk keluaran apparel olahraga luar negeri dimulai dari harga 199 ribu rupiah ke atas. Harga itu bila tidak ada promo atau diskon tertentu dari toko luring maupun daring penjual baju lari ya. Dengan harga segitu menurut saya tidak dapat dikatakan murah ya, terlebih baju lari ini memang hanya pantas digunakan untuk berolahraga karena kurang cocok jika dipakai jalan atau nongkrong menurut saya. Sebagai alternatif ada berbagai macam baju lari dari brand-brand lokal yang harganya setengah dari baju lari apparel luar negeri.
Editor: Firmansah Surya Khoir
Visual Designer: Al Aghani