Kegiatan Perkenalan Anggota Baru: Daripada Pusing Mencari Dana, Mending Kegiatannya Sederhana saja – Setiap organisasi pasti ada kegiatan perkenalan anggota baru, hanya namanya saja yang berbeda-beda. Ada yang namanya Ta’aruf, Makrab, dan lain sebagainya. Kegiatan tersebut diadakan bertujuan agar anggota baru dapat saling mengenal satu sama lain, baik sesama anggota baru maupun dengan para senior.
Pada umumnya, kegiatan perkenalan anggota baru dilaksanakan di objek wisata. Ketika dilaksanakan di objek wisata, pasti membutuhkan dana yang besar, baik untuk akomodasi penginapan, transportasi, maupun konsumsi. Meskipun anggota baru dan panitia juga dikenakan patungan untuk kegiatan tersebut. Akan tetapi, panitia juga tetap harus memutar otak untuk mendapatkan dana karena mengandalkan uang patungan saja tidak akan cukup.
Mungkin bisa, akan tetapi patungan yang harus dibayar setiap individu akan besar. Kalau patungan yang harus dibayar besar, pastinya banyak yang malas ikut kegiatan tersebut. Sehingga, panitia menghindari menarik uang patungan dengan nominal yang besar.
Oleh sebab itu maka perlu dilakukan cara lain agar mendapatkan dana, diantaranya adalah dengan melakukan danus (dana usaha).
Selain danus, cara lainnya adalah menjadi penonton bayaran. Salah seorang teman saya yang menjadi panitia perkenalan anggota baru sebuah organisasi, demi mencari dana, ia rela menjadi penonton bayaran pada beberapa acara di stasiun televisi bersama dengan rekan sesama panitia, bahkan juga mengajak anggota baru untuk ikut serta menjadi penonton bayaran.
Selain itu, berdasarkan pengalaman saya menjadi panitia perkenalan anggota baru sebuah organisasi, mencari dana juga dapat dilakukan dengan cara silaturahmi ke para alumni. Caranya, perwakilan panitia chat terlebih dahulu menanyakan kapan alumni ada waktu senggang untuk silaturahmi, sekalian mengantarkan undangan.
Setelah disepakati waktunya, panitia akan bersilaturahmi ke rumah alumni dengan menyerahkan undangan. Lalu, mengobrol untuk waktu yang lumayan lama sebelum akhirnya pamit pulang, dan senior tersebut akan memberikan amplop. Isi amplop tersebut nantinya diberikan kepada bendahara kegiatan.
Karena saya masih polos saat itu, saya heran melihat hal tersebut. Begitu saya bertanya kepada salah satu teman sesama panitia, “Katanya silaturahmi, kok alumni malah memberikan amplop, sih?” Kawan saya lalu menjawab, “Itu amplop pemberian alumni untuk kegiatan.” Dalam hati saya mengira hanya silaturahmi saja, ternyata mencari dana juga.
Mencari dana untuk kegiatan pastinya pusing, apalagi mencari dana untuk kegiatan perkenalan anggota baru. Oleh sebab itu, daripada pusing mencari dana, lebih baik mengadakan kegiatan sederhana saja, yang penting bisa menghasilkan kader berkualitas. Percuma saja kegiatan perkenalan anggota baru diadakan di tempat yang mewah, tetapi hasil yang didapatkan nihil. Persetan dengan alasan tradisi kegiatan perkenalan anggota baru yang dilakukan di objek wisata, sekarang kan zamannya serba online.
Menurut beberapa teman saya, kalau kegiatan perkenalan anggota baru dilakukan di objek wisata, kekeluargaan yang erat akan mudah terjalin. Menurut saya, jika ingin kekeluargaan terjalin dengan erat bukan begitu caranya. Akan tetapi, dengan cara merangkul dan jangan dilepas begitu saja, dikembangkan skill-nya. Percuma saja melakukan kegiatan perkenalan anggota baru di objek wisata, tetapi setelah kegiatan selesai dijor-kolor. Hal inilah yang sering terjadi di beberapa organisasi. Sangat disayangkan.
Walaupun kegiatan perkenalan anggota baru dilakukan secara sederhana, tidak di objek wisata, yang terpenting adalah rundown acaranya berkualitas. Sehingga menghasilkan kader yang berkualitas juga, karena dalam organisasi yang paling penting adalah bagaimana cara menghasilkan kader yang berkualitas. Sayangnya, banyak organisasi yang tidak menyadari hal itu.