JalaLive: Platform Streaming Sepak Bola Terbaik, tapi Banyak Tukang Bacot – Siapa yang tidak kenal dengan JalaLive? Belakangan ini JalaLive memang sedang digandrungi oleh banyak orang terutama bagi para pecinta sepak bola. JalaLive merupakan platform media olahraga yang sudah memiliki hak siar untuk menayangkan lebih dari 50 liga, baik di tingkat nasional maupun internasional. Bahkan, bukan hanya untuk olahraga sepak bola saja, tetapi cabang olahraga lainnya seperti basket dan baseball juga bisa ditonton di platform ini.
Hadirnya JalaLive tentu menjadi semacam angin segar bagi para pecinta bola di Indonesia. Sebab, Menonton di platform streaming satu ini tidak perlu bayar alias gratis, berkualitas HD dan, tanpa adanya iklan pula. Sehingga, para pecinta bola tidak akan dipusingkan lagi dengan mahalnya biaya langganan aplikasi yang menayangkan World Cup, Euro, dan liga-liga top Eropa.
Saya sendiri mengenal JalaLive melalui iklan yang lewat di beranda Facebook saya. Perkenalan saya dengan platform yang identik dengan warna hijau ini sangat pas karena bertepatan dengan diselenggarakannya Euro 2024. Saat baru pertama kali menonton di platform ini, seketika saya mbatin, “nah, inilah yang saya cari-cari selama ini.” Yang menarik dari JalaLive ini adalah selain karena gratis, HD, dan tanpa iklan, kita juga sudah bisa menonton sampai puas meski tanpa membuat akun terlebih dahulu.
Opsi Menonton
Untuk menikmati layanan JalaLive ada dua opsi. Pertama, bisa melalui website-nya, yakni https://jalalive5.com atau https://m.jalalive29.com. Kedua, lewat aplikasi. Namun, aplikasi JalaLive tidak ada di Play Store. Aplikasinya bisa diunduh ketika sudah masuk ke dalam website-nya, akan ada petunjuk untuk mengunduh aplikasinya.
Saya sendiri lebih memilih menonton pertandingan sepak bola di JalaLive melalui website-nya saja ketimbang lewat aplikasi yang tentunya hanya akan membuat HP jadi tambah berat. Selain karena lebih menghemat penyimpanan memori HP, menonton via website juga tidak kalah bagus kok jika dibandingkan dengan di aplikasinya.
Baca juga: Indonesia dan Argentina: Kembar Perkara Gila Bola
Hanya saja, ketika menonton melalui website JalaLive, kita tidak dapat mengatur resolusi gambarnya. Berbeda kalau nontonnya di aplikasi, resolusi gambarnya lebih leluasa diatur. Mulai dari 360P sampai 1080P atau HD. Meski begitu, menonton via website juga sudah cukup jernih kok.
Hadiah Menarik
Menonton pertandingan sepak bola di JalaLive juga memberikan kesempatan bagi kita untuk mendapatkan hadiah menarik. Ada beberapa kuis dengan hadiah menarik, seperti jersey, iPhone, iPad, dll. yang bisa kita ikuti. Makanya, bagi saya, JalaLive ini adalah platform streaming sepak bola terbaik. Sudah gratis, HD, bisa dapat hadiah pula. Benar-benar mantap, kan?
Komentator Tidak Profesional
Namun, meski begitu, ada satu hal yang membuat saya (bahkan mungkin juga banyak orang lainnya) cukup resah di JalaLive, yakni komentator yang mengulas jalannya pertandingan itu sangat jauh dari kata profesional. Bahkan, mereka sebenarnya tidak layak disebut sebagai komentator sepak bola.
Lha, bagaimana tidak dikatakan demikian kalau pada saat mengulas jalannya pertandingan komentatornya malah ngawur, berisik, bacot, suka teriak-teriak enggak jelas, dan malah sibuk meladeni komentar para netizen yang kebanyakan tidak ada faedahnya sama sekali. Ya, di JalaLive memang tersedia kolom komentar bagi para penonton yang memungkinkan mereka untuk bebas mengetik apa saja.
Baca juga: Asal Muasal Makna Sepak Bola Gajah
Bahkan, sering kali juga saya jumpai komentator yang dengan sengaja salah menyebut nama pemain, seperti Cristiano Ronaldo malah disebut Penaldo. Ada komentator yang menjuluki pemain dengan sangat tidak sopan, seperti Pepe yang dijuluki sebagai “Si Botak Merah”, Mbappe dipanggil “kura-kura”. Dan, ada juga komentator yang menganggap aneh seorang pemain hanya karena tendangannya melambung jauh ke luar lapangan.
“Situ tuh yang aneh, dasar bacot!” ucap saya dalam keadaan emosi saat mendengar komentator menyebut seorang pemain aneh. Tentu saja saya marah karena kebetulan yang disebut pemain aneh oleh komentator tersebut adalah pemain yang saya favoritkan.
Sebenarnya, banyak juga netizen yang mengeluhkan kelakuan komentator JalaLive yang asal ngomong ini di kolom komentar. Tidak sedikit dari mereka meminta agar sebaiknya si komentator untuk diam saja supaya bisa lebih fokus menonton pertandingan yang sedang berlangsung. Namun sayang, si komentator malah menanggapinya dengan menyuruh netizen yang mengeluh itu untuk tidak menonton di JalaLive saja kalau memang tidak mau mendengar suara si komentator. “Sudah dikasi gratis, malah banyak maunya.” Begitu kira-kira ucap komentator. Duh, kayak pejabat aja nih komentator JalaLive, yang mentang-mentang punya kuasa sehingga bertindak seenaknya kepada rakyat kecil.
Padahal, kalau ditelisik lebih dalam, sejatinya seorang komentator juga memiliki peran yang sangat penting dalam sebuah pertandingan. Tidak dapat dipungkiri, komentator juga turut andil dalam menciptakan sebuah pertandingan menjadi lebih menarik, seru, dan menghibur untuk ditonton. Lihat saja Peter Donald Drury. bagaimana komentator asal Inggris ini mampu membuat seluruh penonton terpukau berkat kepiawaiannya dalam mengulas pertandingan.
Akan tetapi, kalau komentatornya malah banyak bacot, menjelek-jelekkan pemain, ya, sudah pasti penonton jadi malas, tidak betah, bahkan mungkin jengkel karena mendengar pemain andalannya dikata-katain yang tidak-tidak. Sayangnya, komentator ampas seperti inilah yang sering saya jumpai di JalaLive.
Makanya, setiap kali saya nonton di JalaLive, volume suara HP selalu saya kecilkan. Malas banget mendengar komentatornya yang berisik. Bikin tidak fokus menonton. Kenikmatan menonton terganggu akibat polusi suara yang diciptakan si komentator.
Baca juga: Tantangan Menjadi Minoritas di Tengah Kota yang Mayoritas Rival
Meski tidak semua komentator JalaLive itu berisik, ada juga yang masih bisa fokus kepada pertandingan dan hanya meladeni komentar netizen yang positif. Namun, komentator yang seperti ini hanya satu-dua orang, selebihnya ampas semua.
Hal yang Seharusnya Dilakukan Komentator Bola
Untuk menjadi komentator yang baik, tentu tidak harus sama persis dengan Peter Drury dengan suaranya yang khas, kuat, dan menggelegar yang mampu menghipnotis para penonton. Tapi, minimal seorang komentator menyampaikan hal-hal yang berkaitan dengan pertandingan yang sedang berlangsung. Oleh karena itu, komentator haruslah betul-betul memiliki pengetahuan yang cukup terhadap pertandingan yang akan diulas. Jadi, seorang komentator sangat perlu melakukan riset terlebih dahulu sebelum acara dimulai.
Tugas utama seorang komentator adalah menganalisis dan mengulas jalannya pertandingan. Komentator seharusnya mampu menyampaikan deskripsi yang jelas terkait kondisi yang terjadi di lapangan, peluang yang terjadi, serangan tim, dan berbagai kejadian penting lainnya. Komentator juga harus mampu melakukan analisis terhadap strategi dan taktik yang digunakan oleh kedua tim, memberikan penilaian terhadap penampilan seorang pemain, serta menyampaikan informasi yang dapat menambah wawasan penonton, sejarah pertemuan kedua tim, misalnya.
Namun, tampaknya pihak JalaLive tidak memahami betul apa saja peran dan tugas seorang komentator. Padahal, kalau kita masuk website JalaLive, di bagian “tentang kami” dijelaskan dengan gamblang bahwa JalaLive akan menciptakan event olahraga yang terkemuka dan platform olahraga yang sehat. Lha, bagaimana mau menciptakan platform olahraga yang sehat kalau komentatornya saja banyak yang tidak beres. Logikanya di mana coba?
Masukan untuk JalaLive
Saya rasa, pihak JalaLive sebaiknya merombak dan menyeleksi ulang komentator yang akan ditugaskan untuk mengulas pertandingan. Paling tidak, pilih komentator yang memiliki ketertarikan terhadap bidang olahraga yang akan dianalisis. Buat pula aturan yang tegas untuk setiap komentator yang terpilih agar hanya menyampaikan hal-hal yang penting saja dan bekerja secara profesional selayaknya komentator pada umumnya. Dengan begini, upaya untuk mewujudkan event olahraga yang terkemuka dan platform olahraga yang sehat tentu lebih mungkin untuk tercapai. Karena sayang banget jika platform streaming sepak bola sekeren JalaLive harus memiliki komentator yang kacau, tidak becus, dan sembarangan saat bekerja. Sebagai pecinta sepak bola, saya harap semoga kedepannya JalaLive bisa lebih baik lagi, semakin maju dan tetap menyuguhkan tontonan yang gratis, berkualitas HD, dan tentunya tanpa iklan.