Es Cekek vs Es Gelas, Mana yang Lebih Nikmat? – Pembelian es seringkali dilakukan oleh umat manusia. Sama halnya dengan sekelompok mahasiswa di salah satu perguruan tinggi paling bergengsi di Jakarta, Universitas Muhammadiyah Jakarta. Dengan kesibukan dan lalu-lalang mahasiswa layaknya kampus lain seperti kuliah online, organisasi dan kumpul-kumpul yang penting-tak penting, kami memilih tempat untuk nongkrong dan ngobrol di taman yang sering disebut oleh mahasiswanya dengan sebutan gerbang assalamualaikum karena posisinya yang tepat di depan gerbang masuk.
Pada saat siang, sore, malam dan sampai pagi datang kembali, tak jarang obrolan kami ditemani secangkir es teh manis atau es Tea Jus Gula Batu. Dikarenakan minuman viral seperti Xi Boba, Haus, Street Boba, dan Janji Jiwa tergolong mahal, saya tidak mampu membelinya. Bayangkan saja, harga satu porsi minuman tersebut setara dengan 4 hari makan mi instan di kos. Terdengar amatir memang. Yaa walaupun sekali-sekali pernah juga membeli agar tidak terkesan kudet-kudet amat ketika kawan bercerita tentang beragam rasa per-es-an.
Hal yang patut disyukuri kepada Tuhan adalah kehadiran mamang es di depan kampus kami sehingga kami bisa menikmati dunia ini dengan sempurna. Apalagi ketika harus begadang sampai larut malam. Teman yang paling berharga adalah beliau.
Tetapi ada hal yang mulai meresahkan beberapa golongan mahasiswa dari berbagai fakultas, yaitu tawaran penyajian oleh pedagang es: dikepang atau di gelas, kak?
Pertanyaan tersebut dengan santai saya jawab dengan jawaban “dikepang”. Maka pesanan es akan disajikan dengan wadah plastik, yang sedang tren disebut es cekek. Namun, beberapa golongan menjawab sebaliknya. Dengan jawaban di gelas maka pedagang es akan menyajikan pesanan es dengan wadah gelas.
Lalu, muncul pertanyaan di benak saya “mana yang lebih nikmat antara es cekek dan es gelas?”. Walaupun memang rasa dan bahannya sama tetapi bentuk kenikmatan dari keduanya sangatlah jauh berbeda. Saya sendiri termasuk dalam golongan es cekek karena banyaknya keuntungan yang didapatkan.
1. Jumlah air dan es lebih banyak. Biasanya plastik yang digunakan lumayan besar, sehingga saat digunakan untuk menampung air dan es menjadi lebih banyak, apalagi dengan request es yang banyak sampai mentok di ujungnya.
2. Harganya lebih murah. Walaupun hanya berbeda beberapa perak, hal ini sangat berpengaruh besar untuk anak kos.
3. Jika es belum habis, masih bisa dibawa pulang dengan mudah.
4. Terakhir adalah membayangkan ada seseorang yang selalu memegang tangan saya dengan sempurna, membuat tubuh dan hati terasa dingin ketika meminumnya. Hal ini semacam life hack agar saya ada kerjaan jika sedang hening ketika kawan-kawan saya membawa pasangan sedangkan saya tidak, dan keadaan sedang hening-heningnya.
Entah terbuat dari apa hati mereka yang memilih es gelas. Apalagi ketika mereka meninggalkan es yang tersisa mencair di taman. Sungguh sangat amatir ketika segerombolan manusia memutuskan keputusan tersebut. Sekian.