Apa Faktor Penghambat Belajarmu?

Apa Faktor Penghambat Belajarmu

Apa Faktor Penghambat Belajarmu?

Pandemi covid-19 sudah sudah memasuki dua tahun di Indonesia, bahkan sekarang sudah hampir normal kembali. Sekolah sudah mulai tatap muka, pekerja sudah mulai ke kantor, wisata yang sudah mulai ramai pengunjung, dan lain sebagainya. Tentunya banyak perubahan yang terjadi secara signifikan di semua aspek semenjak adanya wabah ini, salah satunya pada aspek pendidikan. 

Kondisi ini membuat semua aktivitas pendidikan dilakukan secara daring (dalam jaringan). Semua kalangan mengalami perubahan, tidak memandang kaya, miskin, tua, muda. Semua mengalami dampak dari wabah ini salah satunya kita sebagai pelajar. Belajar secara online itu hal yang sangat di luar dugaan, tidak ada yang berekspektasi akan pembelajaran online. Sistem demi sistem pendidikan diperbarui mengikuti alurnya wabah corona. 

Semua pelajar dituntut untuk paham ilmu yang diajarkan secara daring, apakah kita akan bertahan terus menerus seperti ini? Namun, sudah menjadi kewajiban pelajar untuk menuntut ilmu.

Belajar adalah suatu kegiatan di mana setiap individu menginginkan sebuah kepandaian atau ilmu. Aktivitas belajar bagi setiap individu juga tidak selamanya dapat berlangsung secara normal, terkadang kita mempunyai semangat tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk berkonsentrasi.  Setiap individu memang tidak ada yang sama, begitu pun dengan cara belajar masing-masing.

Baca juga: Prokrastinasi: Raksasa dalam Otakku yang Mengecil

Kesulitan belajar tidak semata-mata disebabkan oleh faktor intelegensi yang rendah loh, terkadang juga oleh faktor non-intelegensi. Jadi, IQ yang tinggi bukanlah serta-merta tanda keberhasilan belajar. Untuk itu, kita perlu mengenali terlebih dulu beberapa faktor yang menghambat semangat belajar, yaitu ada faktor internal dan eksternal. Telah kita ketahui internal yaitu faktor yang berada dalam diri sendiri, contohnya faktor fisiologi dan psikologi. Faktor Internal diantaranya :     

1. Sakit

Seseorang yang sakit akan mengalami kelemahan fisiknya, sehingga saraf sensoris dan motorisnya lemah. Akibatnya, rangsangan yang diterima melalui indra tidak dapat diteruskan ke otak. Oleh karena itu, kita harus menjaga kesehatan dengan baik.

Sama halnya dengan kondisi yang kurang sehat. Anak yang kurang sehat dapat mengalami kesulitan belajar, sebab ia mudah merasa capek, pusing, daya konsentrasinya hilang, kurang semangat, dan pikiran terganggu. Akibatnya, respon belajar akan berkurang dan saraf otak tidak dapat bekerja secara optimal memproses, mengelola, menginterpretasi dan mengorganisasi bahan pelajaran melalui indranya.

2. Inteligensi

Seseorang yang mempunyai IQ kurang dari 90 tergolong lemah mental (mentally defective). Anak inilah yang banyak mengalami kesulitan belajar, mereka ini digolongkan atas debil, imbisil, idiot.

3. Motivasi

Motivasi dapat menentukan baik tidaknya seseorang dalam mencapai tujuannya, sehingga semakin besar motivasinya akan semakin besar pula kesuksesan belajarnya. Inilah pentingnya membuat daftar pencapaian agar kita selalu semangat dalam belajar.

Baca juga: Pola Pikir yang Menentukan Kualitas Diri

Adapun faktor eksternal yaitu yang berasal dari luar diri manusia diantaranya :

1. Faktor keluarga

Faktor keluarga dapat dilihat dari cara mendidik dan hubungan antara orang tua dan anak. Selain itu, suasana rumah atau keluarga juga dapat memengaruhi faktor berkurangnya semangat belajar, untuk itu keharmonisan sebuah keluarga juga sangat penting.

2. Faktor sekolah

Diantaranya adalah guru maupun warga sekolah lainnya. Seorang guru seharusnya mengerti bagaimana menjadi pendidik yang berkualitas. Hubungan guru dengan murid pun harus baik, jika terjadi sebuah konflik, hal ini akan menghambat proses pembelajaran yang nyaman. Berlakulah sopan terhadap guru dan semua warga sekolah agar terciptanya kenyamanan dalam belajar. 

3. Faktor lingkungan dan media sosial

Media seperti TV, surat kabar, majalah, buku-buku komik yang ada di sekeliling kita akan menghambat belajar apabila anak terlalu banyak waktu yang digunakan untuk itu, hingga lupa kewajibannya yaitu belajar (Dalyono,2015:236-244).

Nah, setelah kita kenali faktor-faktor yang dapat menghambat semangat kita dalam belajar, apalagi dalam kondisi yang seperti yang disebutkan di atas, diharapkan kita tetap berjuang untuk tetap menuntut ilmu karena menuntut ilmu adalah wajib. Carilah hal yang kau sukai agar mood belajar kamu selalu meresap di hati dan pikiran.

Menuntut ilmu adalah takwa, menyampaikan ilmu adalah ibadah, mengulang-ulang ilmu adalah dzikir, mencari ilmu adalah jihad.

Editor: Widya Kartikasari
Illustrator: Natasha Evelyne Samuel

Bagikan di:

Artikel dari Penulis