8 Nasihat Sederhana untuk Bekal Mengarungi Tahun 2023

Nasihat Sederhana untuk Bekal Mengarungi Tahun 2023

8 Nasihat Sederhana untuk Bekal Mengarungi Tahun 2023 – Menjadi makhluk ciptaan Tuhan yang memiliki korelasi kuat dengan waktu membuat kita sebagai manusia terus dituntut untuk belajar. Waktu berlalu tanpa terasa sehingga setiap pembelajaran dan nasihat yang kita pegang dapat menjadi pemandu untuk menjalani hidup yang penuh dengan ketidakpastian di masa depan. 

Tahun 2022 telah berlalu. Selama tahun 2022, tentu banyak pelajaran atau nasihat kehidupan yang kadang hadir pada setiap interaksi sosial. Saya pribadi mendapatkan banyak nasihat sederhana yang kadang datang secara tidak langsung dari pembicaraan orang lain atau mendengar sendiri kisah orang lain secara langsung. 

8 Nasihat Mengarungi Tahun 2023

Berikut beberapa nasihat sederhana yang bisa kalian terapkan di tahun 2023. 

1. Kembalikan barang yang dipinjam meski menurutmu itu kurang berharga

Saya punya cerita menarik ketika sepupu saya begitu sedih karena dia lupa mengembalikan sarung yang dia pinjam dari temannya. Dia baru sadar saat temannya telah meninggal. 

Sepupu saya meminjam sarung tersebut saat mereka sama-sama mengikuti agenda perkemahan komunitas. Ketika dia mengembalikan sarung itu kepada Ibu temannya, sang Ibu membagi kisah bahwa sarung itu pemberian dari ayah temannya yang meninggal 5 tahun lalu. Temannya selalu memakai sarung itu untuk beribadah. 

Sepupu saya mengaku bahwa temannya tak pernah menagih sarung itu sehingga dia pun tak menganggap sarung itu bukan barang yang penting. Nyatanya, sarung tersebut memiliki nilai historis. 

Kita sering menyepelekan barang-barang pinjaman yang secara materi kurang bernilai. Menganggap karena harganya murah, mudah didapat, atau mudah dibeli sehingga mengesampingkan nilai emosional atau historis yang membersamai barang tersebut. Mulailah menghargai barang pinjaman dengan sesegera mungkin mengembalikannya ke si empunya ketika sudah selesai digunakan atau tidak digunakan lagi. 

2. Ketika ada orang yang sedang ditegur atau dimarahi, jangan dilihat

Pasti kita pernah menyaksikan momen seseorang ditegur atau dimarahi di depan umum. Biasanya terjadi dalam relasi pekerjaan, percintaan, atau bahkan dalam ekosistem akademik seperti di sekolah atau kampus. 

Apa jadinya jika kalian berada di kondisi seperti itu? Sedang ditegur atau dimarahi di tengah keramain? Di saat yang sama orang-orang di sekitarmu memperhatikan momen tersebut? Pasti malu banget dan secara mental pasti langsung down. Kecuali kalian punya muka badak. 

Dengan tidak memerhatikan atau melihat momen tersebut, kalian setidaknya tak ikut jadi norak dalam perilaku mempermalukan dan menjatuhkan mental orang. 

3. Jika seseorang tidak mendengarkanmu, hentikan pembicaraan 

Dalam dialog yang padat, baik di sebuah forum besar maupun kecil, akan sangat menyebalkan ketika kita sedang berbicara, tapi lawan bicara tidak mendengarkan dengan baik atau terkesan acuh tak acuh. 

Untuk menghindari emosi yang tidak perlu dan buang-buang tenaga, lebih baik hentikan pembicaraan dengan orang atau dalam forum tersebut. 

4. Selalu pesan makanan yang lebih murah dari yang mentraktir

Nasihat ini saya peroleh langsung dari orang tua saya. Mereka berkata bahwa ditraktir itu rezeki kita, tapi sebagai orang yang menerima rejeki, kita perlu tahu bahwa orang yang mentraktir itu juga punya kebutuhan sendiri, terutama keluarganya di rumah. 

Tapi kalau mereka kaya ‘kan gak apa-apa. Hemm lebih dari perkara kebutuhan sendiri, perilaku ini juga tentang etika agar tak kelihatan gragassss

5. Jangan marah dengan orang yang sedang makan

Ada nasihat yang menyebut kalau saat marah kita dilarang makan. Nasihat ini benar karena berkenaan dengan mekanisme tubuh yang sulit untuk mencerna makanan saat kondisi stres. 

Tubuh kita tersusun dari dua sistem saraf, yakni simpatis dan parasimpatis. Keduanya memiliki peranan yang berbeda. Jika rasa marah menghampiri, hal tersebut akan mengaktifkan saraf simpatik dan secara otomatis akan menghentikan proses pencernaan. Mengingat pada kondisi tersebut, tekanan darah, gula darah, dan kadar kolesterol turut melonjak. 

Sama halnya dengan saat marah, ketika dimarahi pun juga punya efek yang sama karena menimbulkan kecemasan dan perasaan tertekan sehingga proses makan jadi kurang maksimal. Itu baru dari aspek kesehatan. 

Dari aspek perilaku, ini tentu juga kurang sopan. Orang lagi makan kok dimarah-marahi. Yah mbok tunggu makannya selesai dulu. 

6. Ketika bertamu dan disuguhkan makanan, makanlah meski sedikit

Memakan apa pun yang disuguhkan tuan rumah ketika bertamu adalah adab sebagai seorang tamu. Bahkan dalam sebuah hadis, ketika sedang berpuasa pun dianjurkan untuk dibatalkan untuk menghargai si pemilik rumah yang telah menyediakan berbagai hidangan. 

Selain itu, menikmati hidangan yang sudah disediakan juga membuat kita sebagai tamu ikut membantu sang pemilik rumah mendapatkan pahala dari Yang Maha Kuasa. 

7. Ketika orang tua melarangmu pergi, patuhilah

Ridho orang tua adalah ridho Tuhan. Larangan orang tua itu biasanya bersumber dari firasat dan pengalaman yang sudah mereka jalani. Jangan membantah dan ngeyel ketika orang tua ngotot melarangmu pergi. Banyak kasus yang menunjukan anak yang melanggar larangan orang tua justru bernasib kurang baik. Terkesan klenik (mistis) memang, tetapi begitulah realitanya. 

Ingat, larangan di sini ketika orang tuamu ngotot melarang meski sudah kamu jelaskan alasan dan kepentingan kamu harus pergi atau mendatangi suatu tempat. 

8. Jangan pernah membuat lelucon tentang kekurangan orang lain

Lelucon bernada sarkas, rasis, atau sentimen fisik yang mengeksploitasi kekurangan orang lain yang dilontarkan di depan forum tanpa empati itu sebaiknya dihindari. 

Kita tidak pernah tahu dan memprediksi dengan presisi seperti apa hati dan perasaan seseorang ketika mendengar lelucon yang mengolok-olok kekurangannya, meski bercanda sekalipun. Banyak variabel dalam kehidupan seseorang yang tidak bisa kita pukul rata dengan mengatakan, “halaah, ngono ae baper.” Dia berhak marah apabila merasa tak nyaman. 

Maka dari itu, bila ingin bikin lelucon, buatlah lelucon yang lebih universal, misalnya, “Wajar kalau DPR itu gak bisa memposisikan diri sebagai wakil rakyat, lah wong isinya kumpulan anak-anak TK. Bukan DPR di Indonesia ya, tapi di negara nan jauh di sana.” Misalnya gitu. 

Nah, itulah delapan nasihat sederhana dan sepele yang bisa bikin kalian dipandang jadi orang yang berkualitas dari segi kepribadian dan akhlak. Sebenarnya, banyak nasihat lain yang bisa dijadikan pegangan dalam mengarungi kehidupan. Akan tetapi, mulailah dari delapan nasihat itu.  Selamat menjalani kehidupan di tahun 2023.

Editor: Widya Kartikasari
Visual Designer: Al Afghani

Bagikan di:

Artikel dari Penulis