Kita sering memakai istilah Milenial untuk menggambarkan anak muda zaman sekarang. Padahal, enggak semua anak muda yang hidup di era modern itu bisa dikategorikan milenial, loh. Ada juga istilah Gen Z untuk menggambarkan anak muda modern. Untuk yang belum tau apa itu Gen Z dan apa perbedaannya dengan Millenial, simak penjelasan berikut.
Pengertian Gen Z
Sebelum kita masuk dalam pembahasan Gen Z lebih dalam, perlu diketahui dulu apa itu Gen Z dan Gen Z mulai tahun berapa. Jadi, Generasi Z atau Gen Z adalah generasi yang lahir antara tahun 1996 sampai dengan tahun 2009. Perbedaan Gen Z dan milenial bisa kita lihat dari tahun kelahiran keduanya. Generasi milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1995. Jadi, generasi Z merupakan generasi setelah generasi Milenial. Generasi ini merupakan generasi peralihan dari generasi Milenial yang teknologinya terus berkembang. Generasi ini juga disebut dengan iGeneration, generasi online, atau generasi internet.
Gen Z memiliki kesamaan dengan generasi Milenial. Keduanya mampu menerapkan semua fungsi pada saat yang bersamaan, seperti mengoperasikan media sosial (Facebook, Instagram, Twitter dan lain-lain), surfing di computer, dan mendengarkan musik dengan headphone. Segala sesuatu yang dapat dilakukan terutama terkait dengan dunia maya. Sejak kecil, mereka akrab dengan teknologi dan gadget bagus yang secara tidak langsung mempengaruhi kepribadian mereka.
Karakteristik Gen Z
Menurut penelitian McKinsey (2018), perilaku Generasi Z dapat dikelompokkan dalam empat komponen utama berdasarkan landasan yang kuat.
Baca juga: Keistimewaan DIY dan Pelestarian Budaya
4 Karakteristik Utama
- Gen Z disebut sebagai “Undefined ID“, di mana generasi ini menghargai kebebasan berekspresi setiap individu tanpa melabelinya.
- Gen Z diidentikkan sebagai generasi “communaholic” yang sangat inklusif dan tertarik untuk terlibat dalam berbagai komunitas yang menggunakan kecanggihan teknologi untuk memperkuat manfaat yang ingin mereka tawarkan.
- Generasi Z sudah familiar sebagai “dialoger“, generasi yang meyakini pentingnya komunikasi yang mendalam. Mereka meyakini bahwa penyelesaian konflik dan perubahan datang melalui dialog. Selain itu, Gen Z terbuka terhadap pemikiran yang berbeda dari setiap individu dan ingin berinteraksi dengan orang dan kelompok yang berbeda.
- Generasi Z disebut sebagai “realistic”, generasi yang cenderung lebih realistis dan analitis dalam pengambilan keputusan dibandingkan generasi sebelumnya. Generasi Z adalah generasi yang mandiri dalam belajar dan dalam mencari informasi, yang membuat mereka senang untuk mengontrol keputusan mereka. Gen Z juga memahami pentingnya stabilitas keuangan di masa depan.
Selain karakteristik Gen Z yang bersifat positif, ada juga karakteristik negatif. Walaupun semua generasi tak terlepas dari karakteristik negatif dan tidak jauh-jauh beda antar generasi, karakteristik Gen Z sangat melekat dan identik dengan kebanyakan mereka.
Beberapa Karakteristik Negatif
1. Suka dengan Sesuatu Instan
Salah satu ciri Generasi Z adalah cinta yang instan. Hampir sama dengan generasi milenial yang juga menyukai hal-hal yang serba cepat dan mudah. Fitur ini juga tidak terlalu bagus karena pada akhirnya kita perlu mengetahui dan menghargai prosesnya. Apalagi, jelas bahwa jika menyangkut kesuksesan dalam hidup. Tidak ada yang bisa diraih secara instan.
2. Cuek
Kehidupan sosial juga tidak asing bagi kelompok generasi ini. Mereka lebih memilih untuk fokus pada diri mereka sendiri daripada harus bersosialisasi. Kondisi ini sebetulnya kurang bagus, sebab bisa mengikiskan budaya ramah-tamah yang melekat dari masyarakat Indonesia. Karena manusia adalah makhluk sosial yang butuh sosialisasi. Di saat yang sama, Gen Z lebih memilih untuk menjaga diri mereka sendiri dan malah lebih memilih untuk menghindari kehidupan sosial.
3. Terlalu Over di Media Sosial
Manfaat media sosial memang luar biasa. Selain untuk mempermudah komunikasi juga bisa meningkatkan kualitas ekonomi masyarakat. Namun, dampak negatif media sosial juga sungguh besar bagi Gen Z. Sebab, Gen Z merupakan kelompok yang paling dominan di media sosial. Generasi ini sangat paham teknologi dan sering menggunakan media sosial untuk tujuan yang berbeda. Sayangnya, mereka sering menggunakan media sosial dengan cara yang tidak bijak atau bisa dicap terlalu tidak masuk akal. Ini juga yang sering menjadi alasan mengapa Gen Z dibenci karena penggunaan media sosial yang tidak bijak.
4. Malas
Sikap Gen Z yang suka instan sehingga mereka juga cenderung malas. Mereka memang tidak ingin mempersulit diri dengan mengerjakan sesuatu proses yang panjang. Perasaan malas ini jelas merupakan aspek negatif yang harus dihindari oleh anggota kelompok Gen Z. Namun, kemalasan mencegah Gen Z mencapai tujuan mereka. Meski sudah disebutkan bahwa generasi ini cenderung memiliki cita-cita yang kuat. Oleh karena itu, kemalasan ini dapat berdampak negatif pada Gen Z bahkan membuat mereka depresi.
Sebetulnya karakteristik dari semua generasi itu terbentuk bisa dari faktor lingkungan. Lingkungan yang baik bisa membentuk karakter yang baik. Begitupun sebaliknya. Gen Z juga butuh bimbingan dari generasi sebelumnya. Perlunya pengayoman dan pengarahan supaya kelak bisa siap untuk memimpin di kemudian hari.
Editor: Widya Kartikasari
Visual Designer: Al Afghani