Cara Membedakan Buku Asli dan Bajakan
Buku bajakan bisa didefinisikan sebagai buku cetak atau digital yang disebarluaskan secara ilegal. Jenis pembajakannya pun beragam. Semakin maju zaman semakin banyak pula jenis pembajakan buku. Dari pembajakan buku cetak yang biasanya hanya meng-copy ulang buku asli menggunakan kertas buram, di-scan menjadi bentuk pdf, hingga mengetik ulang buku asli, atau sering disebut buku repro. Walaupun istilahnya terdengar lebih keren tapi ya sama saja, buku bajakan.
Selain kertas buram, buku bajakan juga banyak yang dicetak di kertas hvs atau bahkan kertas macam paperbook versi lebih tipis. Kenapa? Mungkin untuk kenyamanan pembaca atau mungkin untuk ‘menyamarkan’ buku bajakan itu sendiri. Entahlah..
Maka dari itu kita sebagai pembeli buku yang budiman juga perlu pintar membedakan mana buku bajakan dan mana buku asli. Agar tidak terkecoh, ini berbagai cara untuk mengenali buku bajakan.
Tanya penjual
Cara ini adalah cara termudah. Beberapa penjual biasanya juga menyadari buku jualannya adalah bajakan dan mereka juga mengenali mana buku bajakan dan mana buku yang orisinil.
Cara ini juga bisa digunakan saat membeli buku secara online. Di kolom deskripsi barang, biasanya buku bajakan akan dideskripsikan dengan “buku non ori” atau “buku repro”, tidak terang-terangan menulis “buku bajakan”. Ada juga yang hanya mencantumkan judul dan penulis buku, jadi tidak ada salahnya menanyakan jika buku yang dijual adalah buku asli atau tidak.
Penjual yang menjual buku asli biasanya akan mencantumkan keterangan ”original” karena hal ini adalah sebuah pride yang patut ditunjukkan.
Jika penjual tidak membalas chat atau tidak menjawab pertanyaanmu, coba perhatikan beberapa ciri di bawah ini.
Tempat di mana buku dijual
Untuk toko buku resmi macam Togamas, Gramedia, dan beberapa toko buku yang terpercaya, pasti buku yang dijual orisinil. Di Surabaya, toko-toko buku yang kebanyakan menjual buku bajakan berada di sepanjang Jalan Semarang. Namun bukan berarti di tempat ini semua buku yang dijual adalah buku bajakan, hanya sebagian besar saja. Ada juga kok buku orisinil baik bekas atau baru. Itulah kenapa kita harus teliti ketika membeli buku di tempat-tempat seperti ini.
Harga buku bajakan tidak masuk akal
Kalau kita lihat buku-buku segel yang dijual di Kampung Ilmu Surabaya atau di market place ada beberapa yang menawarkan dengan harga miring. Jika terdapat buku best seller dengan kondisi baru berharga kurang dari 15 ribu? Itu patut dicurigai, jangan-jangan bajakan.
Memang tidak semua buku murah bisa dikategorikan bajakan. Bisa saja buku bekas, sedang diskon, atau memang penjual menjual dengan harga lebih murah. Sayangnya ada juga penjual buku bajakan yang memasang harga yang hampir sama dengan buku asli. Maka dari itu kita juga perlu cerdas dan teliti dalam membeli buku. Jangan kasi kendor~
Tampilan cover buku bajakan aneh
Cover buku bajakan kebanyakan tidak simetris. Baik margin yang kurang pas atau tidak rapi.
Selain rapi dan simetris, biasanya kebanyakan buku asli memiliki cover yang timbul di beberapa bagian. Inilah kenapa buku bajakan kalau sudah lama warna cover-nya akan memudar, berbeda dengan buku asli yang tetap kinclong.
Pernah juga saya melihat buku dengan judul “THE SUBTLE ART OF NOT GIVING A FUGK“. Nggak, nggak. Saya gak salah ketik, di judulnya memang memakai huruf G untuk kata yang harusnya “FUCK”. Ini jelas bajakannya. Kocak yak.
Kertas yang digunakan
Kebanyakan buku bajakan menggunakan kertas buram atau kertas HVS. Sedangkan buku asli biasanya menggunakan paperbook yang warnanya agak krem. TAPI, ada juga beberapa buku bajakan yang lumayan niat dengan memakai book paper. Juga ada beberapa buku asli yang memakai kertas buram, misal macam buku komik atau buku kumpulan soal. Hati-hati ya.
Tulisan
Karena biasanya buku bajakan proses produksinya dengan difotokopi, berbeda dengan buku asli yang di-print, tulisan di buku bajakan tidak konsisten. Kadang tidak terbaca jelas karena tulisannya membayang, pudar, atau terlalu tebal.
Sama halnya dengan sampul, berbeda dengan buku asli yang biasanya dicetak dengan margin yang simetris, margin pada buku bajakan terkadang terlihat miring.
Bahkan ada bagian halaman yang terbalik. Jadi bacanya sambil kayang.
Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kamu membeli buku. Supaya kamu tahu cara membedakan buku asli dan bajakan (palsu). Nah, sekarang kamu bisa perhatikan perbedaan buku bajakan dan buku asli dari ciri-ciri di atas ya. Kalau sudah bisa mendeteksi buku bajakan, jangan dibeli. Dosa!
Editor: Firmansah Surya Khoir