Biografi Sri Mulyani, Ekonom Terkemuka Sekaligus Menteri Keuangan Indonesia ke-26

Biografi Sri Mulyani

Biografi Sri Mulyani, Ekonom Terkemuka Sekaligus Menteri Keuangan Indonesia Ke-26 – Berbicara salah satu tokoh perekonomian Indonesia di era modern, nama Sri Mulyani tentunya tidak boleh dilewatkan sebagai salah satu ekonom terkemuka di Indonesia saat ini. Wanita yang memiliki nama lengkap Sri Mulyani Indrawati tersebut kini menjabat Menteri Keuangan Republik Indonesia di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo sejak tahun 2016 silam. Jabatan sebagai Menteri Keuangan merupakan yang kedua kalinya diemban oleh Sri Mulyani sejak pertama kali menjabat di masa kepemimpinan Presiden Indonesia ke-6, yakni Susilo Bambang Yudhoyono.

Sri Mulyani sendiri juga dikenal pernah menjabat salah satu posisi strategi di Bank Dunia. Di Bak Dunia atau World Bank, Sri Mulyani menjabat posisi sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dirinya menjabat posisi tersebut dari tahun 2010 hingga tahun 2016. Dirinya juga masuk ke dalam jajaran wanita paling berpengaruh di dunia versi majalah Forbes di tahun 2008 silam. Berikut adalah profil singkat serta biografi lengkap Sri Mulyani.

Profil Singkat Sri Mulyani

Nama Sri Mulyani Indrawati
Tempat LahirBandar Lampung, Lampung, Indonesia
Tanggal Lahir26 Agustus 1962
Pendidikan– Sekolah Dasar (Nama Tidak Diketahui)
– SMP Negeri 2 Bandar Lampung
– SMA Negeri 3 Semarang
– Strata-1 Universitas Indonesia
– Strata-2 University Illinois at Urbana-Champaign, Illinois, Amerika Serikat
– Strata-3 University Illinois at Urbana-Champaign, Illinois, Amerika Serikat
AyahSatmoko
IbuRetno Sriningsih
KeluargaTony Sumartono (Suami)
Profesi– Menteri
– Dosen
AgamaIslam

Biografi Sri Mulyani

Latar Belakang dan Kehidupan Pribadi

Sri Mulyani lahir di Tanjung Karang atau yang kini bernama Bandar Lampung, Provinsi Lampung pada 26 Agustus 1962. Beliau merupakan putri sekaligus dari pasangan Satmoko dan Retno Sriningsih. Ayahnya, yakni Prof. Satmoko merupakan salah seorang tenaga pengajar di Universitas. Ibunya sendiri, yakni Retni Sriningsih juga diketahui merupakan seorang tenaga pengajar di sebuah Perguruan Tinggi. Hal inilah yang membuat Sri Mulyani cukup kental dengan dunia akademisi sejak kecil.

Baca juga: Biografi Soemitro Djojohadikusumo, Tokoh Ekonom Era Orde Baru Sekaligus Ayah dari Prabowo Subianto

Pendidikan sekolah dasar Sri Mulyani kurang begitu dikekatui. Namun, kemungkinan besar beliau menempuh sekolah dasar di daerah kelahirannya, yakni Bandar Lampung. Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMP Negeri 2 Bandar Lampung dan lulus di tahun 1978. Lalu, beliau melanjutkan sekolahnya di Semarang, Jawa Tengah, yakni di SMA Negeri 3 Semarang dan lulus di tahun 1981.

Sri Mulyani kemudian mengambil perkuliahan di perguruan tinggi di Universitas Indonesia. Beliau lulus dan mendapatkan gelar sarjana pada tahun 1986. Beliau kemudian melanjutkan ke jenjang pendidikan selanjutnya di Amerika Serikat. Beliau menempuh perkuliahan di bidang Ekonomi di University Illinois at Urbana-Champaign di Illinois, Amerika Serikat dan berhasil mendapatkan gelar master dan doktoral di universitas tersebut di tahun 1992.

Sri Mulyani sendiri dikenal sebagai salah satu sosok Menteri Keuangan yang tidak terafiliasi dengan partai politik manapun. Hal inilah yang dianggap sebagai salah satu alasannya dalam mengeluarkan kebijakan yang terkesan tidak tebang pilih. Dirinya menikah dengan Tony Sumartono yang juga merupakan seorang ekonom terkemuka dan dikaruniai 3 orang anak.

Karier di Dunia Ekonomi, Perguruan Tinggi, dan Ditunjuk sebagai Menteri Keuangan Indonesia

Sri Mulyani mengawali kariernya di dunia perekonomian di tahun 2001 silam. Beliau bekerja di USAID (US Agency for International Development) Atlanta, Georgia, Amerika Serikat sebagai konsultan. Sembri bekerja sebagai konsultan, beliau juga pernah mengajar sebagai pendidik di Andrew Young School of Policy Studies di Georgia State University dengan basis pengajaran ekonomi Indonesia. Pada tahun 2002, Sri Mulyani kemudian ditunjuk sebagai Direktur eksekutif di International Monetary Fund (IMF) hingga tahun 2004 mewakili 12 negara Asia tenggara kala itu. Di tahun yang sama, dirinya juga ditunjuk sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas pada masa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hingga tahun 2005.

Pada tahun 2005 beliau kemudian ditunjuk oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia. Semasa menjabat sebagai menteri keuangan di periode pertamanya, beliau menjalankan kebijakan yang dirasa cukup memengaruhi revolusi perekonomian Indonesia kala itu. Beliau tak segan-segan menyingkirkan orang-orang atau pihak yang dirasa melakukan tindak pidana korupsi atau sejenisnya di Departemen Keuangan Republik Indonesia. Beliau juga dianggap sebagai salah satu tokoh yang memprakarsai revolusi pajak dan keuangan di Indonesia kala itu.

Beliau bahkan dikenal sebagai salah satu sosok paling berpengaruh di dunia ekonomi Indonesia kala itu dan sering disebut sebagai salah satu tokoh perempuan di Indonesia yang cukup berpengaruh di masa modern dalam bidang perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan dirinya disebut sebagai wanita nomor 2 paling berpengaruh di Indonesia versi majalah Globe Asia di tahun 2007 lalu.

Ditarik ke Bank Dunia dan Kembali Menduduki Jabatan Menteri Keuangan

Karier Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia dijalaninya hingga tahun 2010. Lalu, dirinya ditarik oleh Bank Dunia atau World Bank di tahun yang sama guna menjadi salah satu Direktur Pelaksana Bank Dunia kala itu. Hal ini membuat dirinya kemudian meletakkan jabatannya sebagai Menteri Keuangan dan digantikan oleh Agus Martowardjojo. Namun, ada isu bahwa dirinya kala itu sengaja dipindah ke Bank Dunia karena ada beberapa pihak yang tidak begitu menyukai kebijakannya selama menjabat Menteri Keuangan.

Setelah kurang lebih 6 tahun bertugas di Bank Dunia atau World Bank, Sri Mulyani kemudian dipulangkan kembali oleh Presiden Indonesia selanjutnya, yakni Joko Widodo. Presiden Indonesia ke-7 ini memulangkan Sri Mulyani di tahun 2016 dan kembali mengangkatnya sebagai Menteri Keungana Republik Indonesia.

Baca juga: Biografi Gibran Rakabuming Raka, dari Pengusaha hingga Politisi

Kembalinya Sri Mulyani ke jabatan Menteri Keuangan kala itu tidak diduga-duga oleh banyak pihak. Namun, Sri Mulyani langsung menjawab keraguan tersebut di tahun pertamanya dengan kinerja yang cukup luar biasa. Tercatat, dirinya pernah melakukan pemangkasan besar-besaran terhadap anggaran belanja di beberapa kementrian dan lembanga negara yang menurutnya tidak efisien dan rawan tindak pidana korupsi. Selain itu, dirinya juga sempat menunda beberapa pendanaan ke dinas-dinas terkait yang menurutnya masih belum jelas anggarannya.

Atas langkah yang dianggap cukup berani tersebut, Sri Mulyani kembali diganjar penghargaan sebagai Menteri Keuangan terbaik se-Asia Pasifik oleh majalah Finance Asia di tahun 2017 lalu. Salah satu tolak ukur dari pemberian nominasi tersebut adalah kemampuannya melakukan kinerja luar biasa, termasuk dalam aspek perpajakan di Indonesia dan sukses menstabilkan keuangan negara saat itu.

Pada masa jabatan periodenya yang kedua, Sri Mulyani juga mampu membuat Indonesia melewati masa-masa pandemi covid-19 yang pada tahun 2020 mengguncang dunia. Pada masa itu, Sri Mulyani mengeluarkan beberapa kebijakan guna menanggulangi kondisi perekonomian Indonesia dan hal-hal lainnya. Beberapa kebijakannya antara lain pemberian stimulus bantuan yang dibagi dalam beberapa tahap. Lalu, dirinya melakukan pemangkasan anggaran belanja kepada banyak Kementerian guna dialihkan untuk percepatan penanganan pandemi,

Langkah terakhir adalah dirinya sempat berencana menerbitkan ‘Pandemic Bond’, yakni surat utang negara yang akan dikeluarkan dalam bentuk dolar Amerika Serikat. Namun, rencana ini kemudian direvisinya dan diganti dengan skenario kebijakan lainnya. Banyak yang memuji dirinya kala itu atas kinerjanya dalam menangani kondisi perekonomian saat pandemi. Namun, tak sedikit pula yang juga mengkritisi kebijakannya saat pandemi terjadi.

Itulah biografi lengkap dari Sri Mulyani, ekonom terkemuka sekaligus Menteri Keuangan Indonesia ke-26.

Bagikan di:

Artikel dari Penulis