Tips Mudah yang Membuat Tekanan Hidupmu Jadi Terasa Lebih Ringan – Hidup sejatinya memang perkara menyelesaikan satu masalah menuju masalah yang lain. Tak ubahnya seolah jadi sekumpulan masalah yang tiada henti. Mbah saya juga pernah bertitah bahwa kalau tak mau ada masalah, ya jangan hidup. Lantas akan menjadi wajar tatkala seseorang dirundung stres akibat masalah yang terus-terusan melanda.
Masalah juga memiliki kasta masing-masing, tentunya ini bisa berlandaskan pada persepsi masing-masing orang. Beda orang, bisa beda-beda. Ada masalah kasta ringan, agak berat, berat, dan berat sekali. Sialnya, kita tidak dapat memilih kasta masalah mana yang akan datang menghampiri kita.
Sebagai disclaimer, saya bukanlah pakar psikologi. Dan tulisan ini hanya berdasar pada pengalaman pribadi saya dan beberapa kolega hidup yang menurut saya layak untuk diterapkan ketika Anda dilanda suatu masalah. Meski terkesan agak nyeleneh, bahkan juga remeh temen, tetapi tak ada salahnya beberapa tips di bawah ini layak buat dicoba.
1. Nongkrong
Hal pertama yang saya rekomendasikan adalah nongkrong. Jangan salah, Ngomong ngalor ngidul dalam tongkrongan bersama kawan atau tetangga jadi pelipur lara dan niscaya dapat mengurangi masalah yang berputar dalam kepala.
Baca juga: 3 Cara Mengatasi Stres Akibat Tumpukan Tugas
Bikin tablig ghibah memang tidak terlalu direkomendasikan. Kendati demikian, masih banyak hal yang dapat jadi topik bahasan tatkala waktu nongkrong tiba. Dari bola, politik, hingga prahara rumah tangga. Tak ayal, ini menjadi ajang curhat bergilir. Dari satu orang ke orang yang lain. Dengan demikian, hal ini justru membuat Anda sadar bahwa Anda tak sendirian, orang lain juga punya masalah dan punya kehidupan yang njelimet.
2. Makan yang enak
Rekomendasi kedua ini berhubungan langsung dengan fisik yang akan berbanding
lurus dengan psikologi manusia. Siapa dari kita yang merasa tidak senang hatinya ketika makan makanan yang disukai? Lagi glimbang-glimbung di kamar sembari mikirin tugas yang tiada berujung atau lagi stress pasca diputusin sang kekasih hati, kemudian Bapak pulang dengan membawakan sekotak berkat dari tahlilan tetangga. Siapapun pastinya dibuat sumringah karenanya.
Atau pas lagi suntuk suntuknya sama kerjaan kantor, maka sesekali Anda perlu pergi keluar atau memesan secara online makanan favorit Anda. Akan tetapi, cara ini tidak begitu direkomendasikan untuk dilakukan terus-terusan. Selain ketergantungan, cara ini juga dapat membuat kantong Anda bermasalah. Mengatasi masalah dengan melahirkan masalah baru.
3. Anggap dirimu sebagai karakter utama anime
Sudah dipastikan bahwa imaji mempengaruhi kondisi psikis seseorang. Dalam rentetan masalah hidup, acapkali kita sering insecure dibuatnya. Merasa bahwa kita paling kecil, paling tidak berguna, hingga kehadiran kita tidak diperhitungkan, bahkan layak untuk disingkirkan.
Pikiran seperti ini fatal adanya, biasanya terjadi pada korban bullying, atau mereka yang tidak percaya diri terhadap lingkungan di sekitarnya. Maka, solusinya adalah melakukan pengalihan dari pikiran negatif tersebut. Salah satunya adalah dengan menganggap bahwa Anda layak diperhitungkan, sampai Anda dapat mengubah dunia dengan segenap mimpi dan tekad yang membara dalam hati. Minimal, dunia di sekitar Anda.
Keyakinan seperti ini diperlukan, bahwa Anda yang bertanggung jawab penuh terhadap kehidupan Anda. Bahwa masa depan Anda tergantung dari apa yang Anda pilih di hari ini. Oleh karenanya, sesekali berfikirlah bahwa kita adalah karakter utama dengan ketulusan cinta yang mampu mendapatkan sang putri raja, meski pada faktanya kita adalah seorang petani rakyat miskin kota.
4. Tetap mandi dengan rutin
Barangkali ini kebalikan dari saran nomor 3, bahwa sesuatu yang bersentuhan dengan fisik nyatanya juga berpengaruh terhadap psikis seseorang. Tak hanya kebersihan dan kesehatan semata.
Pada teknik pengobatan jaman Mbah saya juga sering menggunakan media berupa mandi-mandian. Mandi kembang di tengah malem yang dikasih doa-doa tertentu. Mandi susu guna menyehatkan kulit, bahkan yang lebih ekstremnya adalah mandi darah. Namun, pada kesempatan kali ini saya tak akan membahas macam-macam mandi-mandian karena ini laman Kapito.id, bukan primbon jawa.
Mengguyurkan air dari ujung kepala hingga pangkal kaki tentunya membawa kesegaran tersendiri. Seolah merontokkan segudang masalah yang menempel pada tubuh. Setidaknya, hal ini juga diamini oleh peneliti modern yang menyatakan bahwa mandi dapat membantu psikis seseorang dan menghilangkan stres.
5. Membaca buku
Dalam beberapa kasus, buku jadi dunia peralihan yang baik. Dari pahit dan getirnya dunia, menuju dunia teks imajiner. Dalam membaca karya sastra semisal, menurut ahli dapat mengurangi tekanan stres pada seseorang. Selain tentunya mampu memperkaya intelektual pembacanya.
Pergi berpetualang ke negeri imajiner selalu jadi hal menarik, sebelum kembali ke dunia nyata dengan membawa pemikiran baru dan setidaknya tau bagaimana caranya bersikap atas berbagai masalah yang melanda. Tentu saja, enggak harus ndakik-ndakik baca buku filsafat. Buku bacaan ringan, seperti komik atau novel pun bisa jadi alternatif lainnya.
6. Membeli barang yang disukai
Siapa dari kita yang tidak senang ketika barang favorit dapat dimiliki? Barang tersebut bisa jadi sesuatu yang remeh-temeh, seperti kartu favorit, atau sesuatu yang bersifat virtual, seperti langganan Netflix. Bukan dari aspek menonton filmnya yang ingin saya bahas, tetapi dari sisi di mana munculnya rasa senang ketika mendapatkan hal yang memang diinginkan.
Dalam kasus yang lebih mudah, semisal berbelanja, barang-barang ini diharapkan mampu mengalihkan atau bahkan mengubur rasa sedih yang melanda, meski tidak sepenuhnya menjadi solusi langsung atas permasalahan yang terjadi. Semisal, membeli pakaian, sepatu, atau jaket yang Anda sukai. Minimal, ketika sedang ada masalah, mengingat pakaian yang Anda pakai adalah pakaian favorit dan baru dibeli, hal ini dapat menurunkan sedikit masalah yang melanda.
Namun, ketika Anda memiliki ekonomi yang terbilang kembang-kempis, sesuaikan lagi dengan anggaran dan kemampuan financial Anda masing-masing dengan memperhatikan beberapa rambu yang ada baiknya tidak sembrononya dilanggar. Sekalipun Anda konglomerat. Karena saran ini sebenarnya bagai pisau bermata dua.
Ini bagai kredo yang dipercaya masyarakat, layaknya hukum fisika. Tekanan berbanding lurus dengan gaya. Jikalau kamu merasa hidup ini penuh dengan tekanan, bisa jadi hidupmu selama ini terlalu banyak gaya. Oleh karenanya, berhati-hati dan mawas diri akan kemampuan finansial itu perlu. Enggak usah ndakik-ndakik.
Demikian adanya.
Editor: Widya Kartikasari
Illustrator: Natasha Evelyne Samuel