Sisi Lain Piala Dunia Qatar 2022: Momentum Memperkenalkan Indahnya Islam ke Masyarakat Dunia – Piala dunia Qatar 2022 resmi dihelat sejak tanggal 20 November 2022, yang dimulai dengan pelaksanaan acara pembukaan yang dikemas begitu elegan dan spektakuler. Beberapa laga perdana yang sudah berjalan pun mempertontonkan persaingan seru nan panas. Bahkan hal-hal yang menarik dan tak terduga pun turut menghiasi perhelatan turnamen sepak bola terbesar di dunia ini.
Sebut saja momen Qatar yang menjadi tuan rumah pertama dalam sejarah piala dunia yang kalah di laga perdananya, menggilanya performa Inggris di laga perdana, hingga yang paling menggemparkan kalahnya dua finalis piala dunia 2014 Argentina dan Jerman dari tim Asia, Arab Saudi dan Jepang.
Keseruan piala dunia yang baru berlangsung beberapa hari ini, menyimpan sisi lain yang menarik nan penting untuk dibahas. Sisi menarik itu terwujud pada usaha Qatar dalam mensyiarkan ajaran agama Islam ke dunia Internasional. Tidak dapat dipungkiri, Islam yang dipahami masyarakat dunia selama ini selalu berkonotasi pada hal-hal yang negatif.
Islam dipandang sebagai agama yang berbahaya, keras, dan identik dengan isu terorisme. Namun sedikit banyaknya Qatar telah berhasil membuktikan bahwa stigma buruk terhadap Islam itu salah. Qatar telah menunjukkan bahwa Islam adalah agama yang indah, dan mencinta perdamaian. Hal-hal tersebut tercermin dari beberapa wujud usaha Qatar untuk memperkenalkan Islam ke dunia.
Mural dan hiasan yang berisi kutipan hadits nabi menghiasi setiap langkah turis
Mural yang menghiasi setiap sudut kota. Dilansir dari Samaa Web Desk, bahkan kutipan-kutipan hadits ada di setiap sisi hotel hingga stadion begitu nyata menunjukkan bagaimana Islam itu diperkenalkan secara baik. Kutipan hadits yang menghiasi setiap langkah turis, pastinya akan menarik perhatian dari mereka yang lewat. Secara otomatis pesan-pesan yang indah pada kutipan hadits tersebut akan dibaca oleh mereka, dan pengetahuannya tentang indahnya Islam menjadi terwujud.
Kumandang adzan dilaksanakan oleh para muazin terpilih
Azan yang dikumandangkan 5 kali dalam sehari juga menjadi hal yang diperhatikan oleh Qatar. Qatar benar-benar menyeleksi para muadzin yang memiliki suara indah untuk mengumandangkan azan. Hal ini tentu sangat wajar, karena azan merupakan bentuk dari syiar Islam. Sehingga Qatar perlu mengatur hal tersebut, agar indahnya isi kalimat yang dilantunkan ketika azan seirama keindahannya dengan lantunan suara muazin.
Acara dibuka dengan lantunan Ayat Suci Al-Qur’an
Acara pembukaan yang menghadirkan lantunan surah Al-Hujurat ayat 13 oleh Ghanim Al Muftah sebagai pembuka, menjadi hal yang berbeda dan sangat menarik dari acara-acara pembukaan piala dunia sebelumnya. Terjemahan ayat tersebut berbunyi:
“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa.
Makna dari ayat tersebut, sangat jelas menunjukkan Islam sebagai ajaran yang sangat toleran terhadap perbedaan-perbedaan yang ada dari segi apapun. Islam juga tidak membeda-bedakan orang berdasarkan fisik, harta, dan sebagainya namun pada ketakwaannya.
Piala dunia dilaksanakan dengan tetap menegakkan aturan syariat
Larangan seks bebas, aturan ketat meminum alkohol, hingga melarang adanya kampanye LGBTQ menjadi hal yang kontroversial dari piala dunia tahun ini. Bukan tanpa alasan, hal semacam ini belum pernah terjadi di piala dunia sebelumnya. Banyak pihak yang mengkritik tuan rumah karena dianggap telah melanggar hak asasi manusia (HAM), terutama menyinggung masalah LGBTQ.
Namun kritik tersebut ditepis langsung oleh presiden FIFA Gianni Infantino, mengutip dari voaindonesia.com, ia menyatakan bahwa “Apa yang telah kami (orang Eropa) lakukan selama 3.000 tahun terakhir, kami harus minta maaf selama 3.000 tahun ke depan sebelum mulai memberikan pelajaran moral kepada orang lain,” ujarnya pada ratusan media internasional yang menghadiri konferensi pers sehari sebelum dimulainya Piala Dunia 2022.
FIFA juga menghimbau agar para kontestan dapat menghormati aturan dari tuan rumah tersebut. Menanggapi rencana beberapa tim yang akan tetap memakai simbol-simbol kampanye LGBTQ, membuat FIFA mengambil langkah tegas dengan memberikan sanksi olahraga bagi tim yang masih ingin melanggar.
Qatar benar-benar teguh dalam menjaga nilai-nilai Islam untuk tetap terpelihara selama piala dunia berlangsung. Tuan rumah tidak ingin didikte oleh pihak-pihak luar meskipun kecaman demi kecaman diterima. Lewat aturannya ini, Qatar seolah-olah ingin menunjukkan bahwa inilah Islam, ajaran yang melarang hal-hal seperti seks bebas, meminum alkohol, dan LGBTQ. Bahkan secara ilmiah pun hal-hal tersebut berbahaya bagi kehidupan manusia.
Keamanan dan kenyaman turis terjamin selama perhelatan
Keamanan dan kenyamanan turis menjadi hal yang sangat penting. Bahkan Qatar telah menggolontorkan dana yang sangat besar untuk membangun fasilitas hotel dan lainnya untuk kenyamanan para turis. Tidak hanya kenyamanan, keamanan pun benar-benar diperhatikan oleh tuan rumah piala dunia tahun ini. Buktinya hingga saat ini tidak ada komplain dari para turis tentang aksi kriminalitas dan semacamnya, bahkan sambutan hangat dan ramah yang turis temui di sana.
Jika kita flashback ke piala dunia 2014, di mana banyak turis yang menjadi korban aksi kriminalitas selama perhelatan berlangsung. Sekali lagi hal ini menunjukkan bahwa, di negara muslim orang-orang hidup dengan penuh kenyamanan dan kedamaian, tidak seperti stigma negatif yang tersebar di dunia selama ini.
Banyak supporter yang menjadi mualaf
Seminggu sebelum piala dunia dilaksanakan, viral video 500 lebih suporter masuk Islam. Sontak hal ini menjadi perbincangan hangat sebelum piala dunia berlangsung, bahkan terhembus kabar bahwa sudah lebih dari 1000 orang telah menjadi mualaf ketika piala dunia mulai dilangsungkan.
Diutusnya tim da’i untuk memfasilitasi turis yang ingin mempelajari Islam
Qatar juga mempersiapkan tim da’i (pendakwah) untuk memfasilitasi turis-turis yang tertarik untuk mengenal dan mempelajari agama Islam. Hal ini tidak terlepas dari fenomena mualaf yang sudah dijabarkan sebelumnya, sehingga peran para da’i sangat penting sebagai fasilitator. Perlu dipahami bahwa tidak ada sama sekali paksaan dalam hal ini, namun dilandasi oleh keinginan pribadi turis.
Upaya nyata meredam Islamphobia yang meradang di dunia
Islamphobia sederhananya merupakan keadaan di mana seseorang mengalami ketakutan, membenci dan memiliki prasangka terhadap apapun terkait dengan Islam. Piala dunia 2022 Qatar ini menjadi momentum yang sangat pas untuk menunjukkan Islam yang sebenarnya ke dunia.
Bahwa ajaran Islam selaras dengan misi perdamaian yang sering digaungkan di dunia internasional. Pengalaman nyata dari para turis yang dikelilingi nilai-nilai Islami sepanjang piala dunia 2022 berlangsung, sudah cukup berhasil membuktikan bahwa Islam sebagai agama dengan ajaran yang sangat indah kepada masyarakat Internasional.
Editor: Firmansah Surya Khoir
Visual Designer: Al Afghani