Obat Generik vs Obat Paten: Apa Bedanya? — Pernahkah kamu bingung memilih antara obat generik dan obat paten saat ke apotek? Pertanyaan seperti “mau yang generik atau paten?” sering membuat pasien ragu, apalagi jika dikaitkan dengan anggapan bahwa obat mahal pasti lebih manjur. Faktanya, pilihan obat tidak sesederhana soal harga atau merek. Melansir pafikepbadas.org, Ada aspek ilmiah, hukum, dan ekonomi yang membedakan keduanya.
1. Apa Itu Obat Paten?
Obat paten adalah produk farmasi yang dikembangkan oleh perusahaan dan dilindungi oleh hak paten—sebuah perlindungan hukum terhadap inovasi. Hak paten memberikan hak eksklusif untuk memproduksi dan menjual obat tersebut selama jangka waktu tertentu, biasanya 20 tahun sejak tanggal pendaftaran paten (menurut WIPO dan WHO).
Kenapa Bisa Dipatenkan?
Sebelum bisa dipasarkan, obat paten harus melewati:
- Riset laboratorium.
- Uji praklinik (pada hewan).
- Uji klinik fase 1–3 (pada manusia).
- Uji stabilitas, keamanan, dan efektivitas.
- Izin edar dari otoritas (seperti BPOM, FDA, EMA).
Riset tersebut bisa memakan biaya hingga miliaran dolar AS, dan memakan waktu 10–15 tahun. Karena itulah, obat paten dijual dengan harga tinggi—untuk menutupi biaya riset dan memberi keuntungan atas inovasi.
Contoh Obat Paten:
- Imatinib (Gleevec) – untuk leukemia.
- Oseltamivir (Tamiflu) – untuk flu.
- Sildenafil (Viagra) – untuk disfungsi ereksi.
2. Apa Itu Obat Generik?
Setelah masa paten habis, produsen lain boleh membuat salinan obat tersebut, selama kandungan zat aktifnya sama dan kualitasnya setara. Inilah yang disebut obat generik.
Menurut WHO, obat generik adalah “obat yang dapat dipertukarkan dengan produk bermerek karena telah terbukti memiliki kesetaraan bioekivalensi.” Artinya, efektivitas obat generik tidak kalah dibanding versi patennya.
Jenis Obat Generik:
- Obat Generik Berlogo (OGB): Dijual dengan nama zat aktifnya (contoh: Amoksisilin).
- Obat Generik Bermerek: Tetap generik, tapi dipasarkan dengan merek dagang oleh perusahaan tertentu (contoh: Amoksisilin “X Pharma”).
Persyaratan Produksi Obat Generik:
- Harus memiliki izin edar dari BPOM.
- Harus lolos uji bioekivalensi.
- Harus diproduksi di fasilitas dengan sertifikasi CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
3. Uji Bioekivalensi: Bukti Bahwa Generik Setara
Uji bioekivalensi adalah kunci dari kepercayaan terhadap obat generik. Ini adalah studi ilmiah yang membandingkan kecepatan dan kadar zat aktif dalam darah antara obat generik dan paten.
Jika hasilnya berada dalam rentang 80%–125% dari versi paten, maka generik dinyatakan setara (bioekivalen) dan boleh dipasarkan.
🔍 BPOM RI mewajibkan semua obat generik melewati uji ini sebelum mendapat izin edar.
4. Apa Saja Perbedaannya?
Aspek | Obat Paten | Obat Generik |
---|---|---|
Harga | Mahal | Lebih murah |
Nama dagang | Merek eksklusif | Nama zat aktif atau merek generik |
Hak paten | Dilindungi selama 20 tahun | Tidak memiliki paten |
Produsen | Satu perusahaan (selama paten aktif) | Banyak produsen |
Efektivitas | Telah diuji | Sama, setelah lolos bioekivalensi |
Pemasaran | Gencar dengan promosi | Minim promosi |
Ketersediaan | Mungkin terbatas di fasilitas publik | Lebih umum di layanan kesehatan |
5. Mengapa Obat Generik Lebih Murah?
Banyak yang menyangka murah = tidak berkualitas. Tapi sebenarnya:
- Produsen obat generik tidak perlu membayar biaya riset jutaan dolar.
- Tidak ada biaya iklan besar-besaran.
- Persaingan antarpabrikan membuat harga lebih kompetitif.
Kesimpulannya: Obat generik bukan murahan, tapi efisien secara ekonomi.
6. Apakah Semua Obat Ada Versi Generiknya?
Tidak semua. Hanya obat yang sudah habis masa patennya dan tidak memiliki perlindungan eksklusif lain (misalnya, hak data atau paten tambahan) yang boleh diproduksi secara generik. Obat-obatan baru biasanya masih dalam periode paten dan hanya tersedia dalam bentuk paten.
7. Panduan Memilih Obat: Generik atau Paten?
Pilih Obat Generik Jika:
✅ Ingin opsi ekonomis.
✅ Sedang dirawat di fasilitas kesehatan pemerintah.
✅ Tidak memiliki kondisi medis khusus.
✅ Mengikuti program JKN/BPJS.
Pilih Obat Paten Jika:
✅ Obat generiknya belum tersedia.
✅ Kamu punya alergi terhadap bahan tambahan tertentu.
✅ Kamu butuh formulasi khusus (contoh: pelepasan lambat).
✅ Berdasarkan rekomendasi dokter.
8. Apa Kata Otoritas Kesehatan?
- BPOM: “Obat generik sama aman dan efektifnya dengan obat bermerek.”
- Kementerian Kesehatan RI: “Penggunaan obat generik adalah bagian dari kebijakan efisiensi biaya kesehatan nasional.”
- WHO: “Generic medicines are essential in improving access to essential health services globally.”
Kesimpulan
Obat generik dan obat paten memiliki khasiat yang sama jika digunakan dengan benar. Perbedaan utamanya hanya pada harga, hak paten, dan branding. Jadi, jangan ragu memilih obat generik, terutama jika kamu ingin solusi yang terjangkau, aman, dan efektif.
Yang paling penting, konsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker sebelum memutuskan, apapun jenis obatnya.