Biografi Christopher Columbus, Penemu Benua Amerika

Biografi Christopher Columbus, Penemu Benua Amerika – Christophorus Columbus, yang lebih dikenal sebagai Christopher Columbus. Dia adalah seorang penjelajah asal Genoa, Italia, yang terkenal karena pelayarannya pada tahun 1492 yang mengarah pada penemuan Benua Amerika oleh bangsa Eropa. Columbus sering dianggap sebagai orang yang membuka jalan bagi kolonisasi Eropa di Dunia Baru, meskipun ia sebenarnya tidak pernah menyadari bahwa ia telah menemukan benua baru. Sebaliknya, ia percaya bahwa ia telah menemukan rute ke Asia. Melalui artikel ini, kita akan mengenal lebih dalam seorang Christopher Columbus melalui biodata dan biografi lengkapnya.

Biodata / Profil SIngkat Christopher Columbus

NamaChristophorus Columbus / Christopher Columbus
Tempat LahirGenoa (Sekarang Italia)
Tanggal LahirAntara 25 Agustus sampai 31 Oktober 1451 (Tanggal pastinya tidak diketahui)
PendidikanTidak mendapatkan Pendidikan formal, belajar secara mandiri (Membaca, menulis latin, dan Bahasa Portugis)
AyahDomenico Colombo
IbuSusanna Fotanarossa
IstriFelipa Moniz Prestrella
Anak– Diego Columbus
– Fernando Columbus
ProfesiPenjelajah dan Navigator
AgamaKatolik Roma

Biografi Christopher Columbus

Latar Belakang

Christopher Columbus lahir pada tahun 1451 di Genoa, Italia, dalam keluarga sederhana. Ayahnya, Domenico Colombo, adalah seorang penenun wol dan pedagang kecil, sementara ibunya, Susanna Fontanarossa, mengurus rumah tangga. Sejak kecil, Columbus tumbuh dalam lingkungan yang penuh dengan aktivitas perdagangan. Ia tidak memiliki pendidikan formal yang tinggi, tetapi dari lingkungan dan pengalamannya sehari-hari, Columbus mengembangkan minat terhadap laut dan pelayaran.

Baca juga: Biografi Cai Lun, Penemu Kertas Modern Asal Tiongkok

Pada usia remaja, Columbus mulai bekerja di pelabuhan Genoa dan terlibat dalam pelayaran di Laut Mediterania. Pengalamannya di laut membantunya memahami navigasi dan berbagai keterampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pelaut. Ketertarikannya pada eksplorasi semakin tumbuh, meskipun pada awalnya ia hanya terlibat dalam pelayaran komersial.

Ketika berusia 20 tahun, Columbus terlibat dalam sebuah pelayaran di mana kapalnya diserang oleh kapal perang Prancis, dan dia terdampar di pantai Portugis. Setelah diselamatkan, Columbus diasuh oleh seorang pelaut dan terlibat dalam usaha pelayaran Portugis, yang kemudian menjadikannya warga negara Portugal. Di sana, ia belajar membaca, menulis dalam bahasa Latin, dan menguasai bahasa Portugis. 

Pada tahun 1478, ia menikahi Felipa Perestrello Moniz, seorang janda kaya dan terkenal, yang memberinya seorang putra bernama Diego Columbus. Dari keluarga istrinya, Columbus memperoleh berbagai naskah dan peta pelayaran yang berharga. Dengan bakat dan minatnya, serta akses ke kapal layar, Columbus berkesempatan menjadi seorang pelaut yang handal. Ia menyusun proposal pelayaran mengelilingi dunia, namun proposal tersebut ditolak oleh pemerintah Inggris, Portugal, dan Spanyol.

Perjalanan Melaut

Perjalanan Pertama (1492-1493)

Columbus memulai perjalanan pertamanya yang terkenal pada 3 Agustus 1492, dengan tiga kapal: Santa María, Pinta, dan Niña. Setelah lebih dari dua bulan berlayar melintasi Samudra Atlantik, mereka tiba di sebuah pulau di Bahama pada 12 Oktober 1492, yang Columbus sebut sebagai “San Salvador”. Dia percaya telah menemukan rute ke Asia, padahal sebenarnya dia telah mencapai benua baru. Columbus kemudian menjelajahi lebih banyak wilayah di Karibia sebelum kembali ke Spanyol pada Maret 1493.

Baca juga: Biografi Isaac Newton, Fisikawan Penemu Hukum Gaya Gravitasi

Perjalanan Kedua (1493-1496)

Pada perjalanan keduanya, Columbus membawa armada yang lebih besar dengan 17 kapal dan sekitar 1.200 orang. Ia kembali ke Karibia, menemukan lebih banyak pulau, termasuk Puerto Rico. Columbus mendirikan koloni pertama di Hispaniola, tetapi ekspedisi ini juga mulai menunjukkan kesulitan, termasuk konflik dengan penduduk asli dan masalah dengan kolonisasi.

Perjalanan Ketiga (1499-1500)

Dalam perjalanan ketiganya, Columbus berlayar lebih jauh ke selatan dan mencapai daratan Amerika Selatan, di tempat yang sekarang dikenal sebagai Venezuela. Ia menyadari bahwa ini adalah sebuah daratan besar, tetapi masih percaya bahwa ia berada di dekat Asia. Selama ekspedisi ini, masalah di Hispaniola memuncak, dan Columbus akhirnya ditangkap dan dibawa kembali ke Spanyol sebagai tahanan, meskipun kemudian dibebaskan.

Perjalanan Keempat (1502-1504)

Perjalanan terakhir Columbus adalah upayanya untuk menemukan rute barat ke Asia yang sebenarnya. Ia berlayar sepanjang pantai Amerika Tengah, mencapai Honduras, Nikaragua, Kosta Rika, dan Panama. Namun, ekspedisi ini dihantui oleh badai, kapal yang rusak, dan konflik dengan penduduk lokal. Columbus dan krunya akhirnya terdampar di Jamaika selama hampir satu tahun sebelum diselamatkan. Setelah kembali ke Spanyol pada tahun 1504, kesehatan Columbus memburuk, dan ia meninggal pada tahun 1506, masih meyakini bahwa ia telah menemukan rute ke Asia, bukan benua baru.

Penemuan Benua Amerika

Penemuan Benua Amerika oleh Christopher Columbus pada tahun 1492 adalah salah satu peristiwa paling signifikan dalam sejarah dunia, meskipun Columbus sendiri tidak menyadari bahwa ia telah menemukan benua baru.

Pada akhir abad ke-15, Eropa sedang dalam masa eksplorasi dan mencari rute perdagangan baru ke Asia, terutama untuk memperoleh rempah-rempah dan barang berharga lainnya. Kebanyakan pelaut dan penjelajah saat itu berusaha menemukan rute ke Asia dengan berlayar ke arah timur melalui Tanjung Harapan di ujung selatan Afrika. Namun, Columbus memiliki gagasan yang berbeda. Ia percaya bahwa dengan berlayar ke barat melintasi Samudra Atlantik, ia bisa mencapai Asia lebih cepat.

Baca juga: Biografi Hiram Maxim, Penemu sekaligus Pencipta Senapan Mesin Modern

Setelah gagal mendapatkan dukungan dari beberapa kerajaan Eropa, Columbus akhirnya mendapatkan pendanaan dari Raja Ferdinand dan Ratu Isabella dari Spanyol. Mereka memberinya tiga kapal kecil: Santa María, Pinta, dan Niña untuk melakukan ekspedisi tersebut.

Pada 3 Agustus 1492, Columbus memulai perjalanannya dari Palos, Spanyol. Setelah lebih dari dua bulan berlayar tanpa melihat daratan, pada 12 Oktober 1492, salah satu pelaut dari kapal Pinta melihat daratan. Mereka mendarat di sebuah pulau yang sekarang dikenal sebagai Bahama, dan Columbus menamai pulau itu “San Salvador.” Columbus percaya bahwa ia telah mencapai bagian dari Asia, mungkin kepulauan di sekitar India atau Cina, dan menyebut penduduk asli yang ia temui sebagai “Indian.”

Setelah menemukan San Salvador, Columbus melanjutkan pelayarannya ke Kuba dan Hispaniola (sekarang terbagi menjadi Haiti dan Republik Dominika). Ia menjelajahi pulau-pulau ini dan mendirikan koloni pertama di Hispaniola sebelum kembali ke Spanyol dengan membawa berita tentang penemuan “dunia baru” ini.

Meskipun Columbus tidak pernah menyadari bahwa ia telah menemukan benua baru, penemuan ini membuka jalan bagi eksplorasi dan kolonisasi Eropa di Amerika. Setelah ekspedisi Columbus, banyak penjelajah lain yang datang ke Amerika, dan akhirnya benua ini dikenal sebagai “Dunia Baru.” Penemuan ini juga memulai era kolonisasi yang berdampak besar pada kehidupan penduduk asli Amerika, termasuk perampasan tanah, perbudakan, dan penyakit yang dibawa oleh orang-orang Eropa yang menghancurkan banyak populasi pribumi.

Meskipun Columbus dianggap sebagai penemu Benua Amerika dalam sejarah Eropa, banyak orang sekarang mengakui bahwa penduduk asli Amerika telah menghuni benua ini selama ribuan tahun sebelum kedatangan Columbus, dan ada juga bukti bahwa penjelajah Viking seperti Leif Erikson mungkin telah mencapai Amerika Utara sekitar 500 tahun sebelum Columbus.

Demikianlah biografi seorang Christopher Columbus, penemu Benua Amerika.

Bagikan di:

Artikel dari Penulis