Relevansi Islam dan Dunia Modern dalam Perspektif Fazlur Rahman

Relevansi Islam dan Dunia Modern dalam Perspektif Fazlur Rahman – Fazlur Rahman adalah seorang pemikir Islam modernis asal Pakistan. Ia lahir di District Hazara, Pakistan, pada 21 September 1919. Fazlur Rahman dikenal karena pendekatan hermeneutikanya dalam memahami Al-Qur’an serta usahanya mereformasi pemikiran Islam agar relevan dengan dunia modern. Ada beberapa inti pemikiran Fazlur Rahman, di antara seperti berikut.

Hermeneutika Al Qur’an 

Fazlur Rahman menekankan pentingnya membaca Al-Qur’an secara kontekstual melalui metode ganda. Langkah pertama adalah memahami konteks historis dan sosial saat wahyu diturunkan, untuk menangkap maksud asli serta situasi yang melatarbelakanginya. Langkah kedua adalah menerapkan nilai-nilai universal yang terkandung dalam Al-Qur’an ke dalam konteks kehidupan modern, sehingga tetap relevan dan dapat diterapkan.

Pendekatan ini dirancang agar Al-Qur’an tidak hanya menjadi pedoman spiritual. Akan tetapi, juga solusi etis dan praktis bagi umat Islam dalam menghadapi dinamika zaman, tanpa mengorbankan inti ajaran dan nilai-nilainya.

Islam sebagai Sistem Etika

Fazlur Rahman memandang Islam sebagai sebuah sistem etika yang komprehensif. Dengan nilai-nilai fundamental seperti keadilan, kasih sayang, dan keseimbangan dalam kehidupan manusia. Menurutnya, inti ajaran Al-Qur’an terletak pada penerapan prinsip-prinsip moral yang mampu menjawab tantangan zaman. Bukan semata-mata pada penegakan hukum secara formal.

Hukum Islam (Syariah), dalam pandangannya, bukanlah tujuan akhir, melainkan sebuah instrumen untuk merealisasikan visi etika Islam yang lebih luas. Dengan pendekatan ini, ia menekankan bahwa fokus utama umat Islam seharusnya pada penguatan dimensi etis dalam berbagai aspek kehidupan. Hal ini menjadikan Islam tidak hanya sebagai perangkat aturan, tetapi juga sebagai panduan moral yang relevan untuk menciptakan masyarakat yang adil dan harmonis.

Kritik terhadap Taklid, Tradisionalisme, dan Fundamentalisme 

Fazlur Rahman mengkritik taklid, yaitu mengamalkan pendapat orang lain tanpa memahami dalilnya. Menurutnya, taklid menjadi salah satu penyebab stagnasi intelektual di dunia Islam karena membatasi ruang berpikir kreatif dan inovasi dalam memahami agama.

Ia menegaskan perlunya menghidupkan kembali ijtihad, yaitu penafsiran independen yang bersifat dinamis, untuk menjawab berbagai tantangan sosial, politik, dan budaya di era modern. Ia percaya bahwa dengan mengedepankan ijtihad, umat Islam dapat menafsirkan ajaran agama secara kontekstual tanpa kehilangan esensi ajaran universal. Pendekatan ini, menurut Fazlur Rahman, akan membuka jalan bagi kebangkitan intelektual umat Islam sekaligus memperkuat relevansi Islam dalam kehidupan kontemporer.

Baca juga: Biografi Muhammad Abduh: Pembaharu Pemikiran Islam

Selain itu, Fazlur Rahman mengkritik keras kaum tradisionalis yang cenderung mempertahankan tafsir agama secara literal tanpa mempertimbangkan konteks zaman. Menurutnya, pendekatan semacam ini menyebabkan stagnasi pemikiran dan menghambat perkembangan intelektual umat Islam.

Ia juga menolak fundamentalisme yang sering mengabaikan konteks sosial dan sejarah Islam, sehingga menghasilkan pemahaman yang sempit dan kaku terhadap ajaran agama. Fazlur Rahman mendorong pendekatan yang lebih dinamis dan kontekstual dalam memahami Islam. Dengan menekankan pentingnya ijtihad (penafsiran independen) untuk menjawab tantangan kontemporer.

Reformasi Hukum Islam 

Fazlur Rahman menekankan urgensi reformasi hukum Islam agar dapat menjawab kebutuhan masyarakat modern yang terus berkembang. Menurutnya, hukum Islam tidak seharusnya dipahami secara statis, melainkan perlu dikontekstualisasikan sesuai dengan dinamika zaman.

Ia menyoroti pentingnya membedakan antara nilai-nilai inti Al-Qur’an yang bersifat universal. Seperti keadilan, kasih sayang, dan keseimbangan, dengan hukum-hukum yang bersifat historis atau kontekstual, yang dirumuskan dalam situasi tertentu pada masa lalu.

Baca juga: Biografi Rasyid Ridha, Pembaharu Islam dan Tafsir Al-Manar

Dalam isu-isu seperti keadilan sosial, ia mendorong reinterpretasi hukum yang lebih relevan, termasuk dalam bidang hak perempuan, sistem ekonomi, dan pemerintahan. Fazlur Rahman percaya bahwa reformasi ini tidak hanya akan menjaga relevansi Islam di era modern, tetapi juga memastikan bahwa nilai-nilai etis yang terkandung dalam Al-Qur’an benar-benar terwujud dalam kehidupan umat manusia.

Pendekatan ini, menurutnya, merupakan upaya untuk menjaga integritas ajaran Islam sekaligus menjadikannya instrumen yang efektif untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil dan harmonis.

Pendidikan Islam 

Fazlur Rahman menegaskan bahwa pendidikan merupakan kunci utama kebangkitan umat Islam, karena pendidikan yang berkualitas mampu melahirkan generasi yang berdaya saing dan berpikiran maju. Ia mengusulkan kurikulum yang mengintegrasikan ilmu agama dengan sains dan pengetahuan modern, agar umat Islam tidak hanya memahami ajaran agama secara mendalam, tetapi juga mampu berkontribusi pada kemajuan peradaban global.

Gagasan ini bertujuan menciptakan harmoni antara nilai-nilai spiritual dan perkembangan intelektual, sehingga umat Islam dapat menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan identitas keagamaannya. Pemikiran Fazlur Rahman ini telah memberikan pengaruh luas terhadap reformasi sistem pendidikan di berbagai negara Muslim, termasuk Indonesia.

Islam dan Modernitas

Fazlur Rahman memandang modernitas sebagai tantangan sekaligus peluang bagi umat Islam untuk memperbarui pemahaman dan praktik keagamaan. Ia meyakini bahwa Islam memiliki kapasitas inheren untuk beradaptasi dengan tuntutan zaman tanpa mengorbankan esensi ajarannya.

Menurut Rahman, nilai-nilai seperti demokrasi, hak asasi manusia, dan kesetaraan gender sejalan dengan prinsip-prinsip Islam yang menekankan keadilan, kesejahteraan, dan penghormatan terhadap martabat manusia. Ia mendorong reinterpretasi ajaran Islam yang kontekstual dan dinamis. Agar umat Islam dapat berpartisipasi aktif dalam kehidupan modern sambil tetap setia pada nilai-nilai spiritual dan etis agama mereka.

Karya-Karya Utama Fazlur Rahman 

Adapun beberapa karya utama dari Fazlur Rahman adalah sebagai berikut.

  1. Prophecy in Islam
    Membahas peran kenabian dalam Islam dari sudut pandang teologis dan historis.
  2. Major Themes of the Qur’an
    Menyajikan analisis tematik terhadap Al-Qur’an untuk menemukan nilai-nilai universal.
  3. Islam and Modernity: Transformation of an Intellectual Tradition
    Mengulas bagaimana tradisi Islam dapat beradaptasi dengan tantangan modern.

Pengaruh dan Warisan

Pemikiran Fazlur Rahman telah memengaruhi banyak intelektual Muslim di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Ide-idenya sering digunakan dalam diskusi tentang pluralisme, pendidikan, dan reformasi hukum Islam.

Fazlur Rahman dihormati sebagai salah satu pelopor pemikiran Islam modern yang visioner dan terus dikenang atas kontribusinya dalam menjembatani tradisi Islam dengan tuntutan era modern.

Bagikan di:

Artikel dari Penulis