Persebaran Penutur Bahasa Indonesia di Berbagai Belahan Dunia

Bahasa Indonesia ternyata tidak hanya digunakan di dalam negeri saja, tetapi juga menjadi bahasa yang dipelajari dan digunakan oleh jutaan orang di berbagai belahan dunia. Berdasarkan data yang dirilis oleh GoodStats.id pada Juni 2023, jumlah penutur Bahasa Indonesia diperkirakan mencapai 278 juta orang yang tersebar di berbagai benua. Angka ini luar biasa, mengingat populasi dunia saat ini mencapai sekitar 8 miliar jiwa. Artinya, sekitar 3,3% dari total populasi dunia adalah penutur Bahasa Indonesia.

Persebaran Penutur Bahasa Indonesia di Berbagai Benua

Di Indonesia sendiri, jumlah penutur bahasa Indonesia diketahui terdapat 269 juta orang. Berikut persebaran penutur Bahasa Indonesia di berbagai belahan benua.

1. Asia Tenggara

Wilayah Asia Tenggara merupakan tempat dengan jumlah penutur Bahasa Indonesia terbesar di luar Indonesia. Sekitar 5,2 juta orang di kawasan ini menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Negara-negara seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor Leste memiliki komunitas penutur Bahasa Indonesia yang cukup signifikan.

Di Malaysia, meskipun Bahasa Melayu adalah bahasa resmi, banyak orang yang memahami dan menggunakan Bahasa Indonesia karena kemiripannya dengan Bahasa Melayu. Begitu pula di Singapura dan Brunei Darussalam, Bahasa Indonesia dipahami luas, terutama oleh komunitas Melayu yang tinggal di negara-negara tersebut. Di Timor Leste, Bahasa Indonesia masih digunakan secara luas meskipun negara ini telah merdeka dari Indonesia pada tahun 2002. Pengaruh budaya dan sejarah yang kuat membuat Bahasa Indonesia tetap menjadi salah satu bahasa yang penting di Timor Leste.

2. Asia-Pasifik dan Afrika

Di kawasan Asia-Pasifik dan Afrika, sekitar 2,4 juta orang berbicara dalam Bahasa Indonesia. Di kawasan ini, Bahasa Indonesia dipelajari oleh banyak orang, terutama di negara-negara yang memiliki hubungan sejarah atau perdagangan dengan Indonesia. Misalnya di Australia, Bahasa Indonesia diajarkan di sekolah-sekolah dan universitas sebagai bahasa asing. Banyak siswa Australia yang memilih untuk belajar Bahasa Indonesia karena pentingnya hubungan bilateral antara Australia dan Indonesia.

Selain itu, di Afrika, khususnya di negara-negara seperti Afrika Selatan, terdapat komunitas kecil diaspora Indonesia yang masih mempertahankan penggunaan Bahasa Indonesia. Meskipun jumlahnya tidak sebesar di Asia Tenggara, komunitas ini tetap menjaga bahasa dan budaya asal mereka.

3. Amerika dan Eropa

Di kawasan Amerika dan Eropa, terdapat sekitar 2 juta penutur Bahasa Indonesia. Sebagian besar penutur di kawasan ini adalah diaspora Indonesia yang tinggal di negara-negara seperti Amerika Serikat, Belanda, dan Inggris. Di Belanda, misalnya, Bahasa Indonesia masih dipelajari oleh generasi keturunan Indonesia yang memiliki hubungan dengan sejarah kolonial Belanda di Indonesia. Selain itu, banyak orang Belanda yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia karena alasan bisnis atau sekadar minat terhadap budaya Indonesia.

Di Amerika Serikat dan Kanada, terdapat banyak komunitas Indonesia yang aktif menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Bahasa Indonesia juga diajarkan di beberapa universitas terkemuka di Amerika Serikat, seperti Cornell University dan University of California, Los Angeles (UCLA), sebagai bagian dari program studi Asia Tenggara.

Alasan Menjadi Penutur Bahasa Indonesia

Mengapa begitu banyak orang di luar Indonesia tertarik untuk belajar dan menggunakan Bahasa Indonesia? Berikut beberapa alasan utama yang menjadikan Bahasa Indonesia populer di berbagai negara.

1. Hubungan Tetangga

Negara-negara tetangga Indonesia, seperti Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, dan Timor Leste, memiliki jumlah penutur Bahasa Indonesia yang cukup signifikan. Hubungan geografis dan sejarah membuat Bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang dipahami oleh banyak orang di negara-negara ini. Misalnya, di Malaysia, Bahasa Indonesia sering digunakan dalam komunikasi lintas negara, terutama di daerah perbatasan. Di Timor Leste, meskipun Bahasa Portugis dan Tetun adalah bahasa resmi, banyak orang yang masih menggunakan Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

2. Komunitas Diaspora Indonesia

Di berbagai negara, terutama di negara-negara tujuan migrasi tenaga kerja Indonesia, terdapat komunitas diaspora Indonesia yang besar. Mereka tentu saja menggunakan Bahasa Indonesia sebagai bahasa utama dalam kehidupan sehari-hari. Komunitas diaspora ini tidak hanya berada di negara-negara Asia, tetapi juga di Amerika, Eropa, dan Timur Tengah. Misalnya, di Arab Saudi dan Uni Emirat Arab, banyak pekerja migran Indonesia yang tetap menggunakan Bahasa Indonesia dalam komunitas mereka. Di Belanda, komunitas keturunan Indonesia tetap mempertahankan Bahasa Indonesia sebagai bagian dari identitas mereka.

3. Minat Belajar Bahasa Indonesia

Beberapa negara, terutama di kawasan Asia Tenggara dan Asia Timur, memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti hubungan bilateral, peluang bisnis, dan minat terhadap budaya Indonesia. Di Australia, Bahasa Indonesia diajarkan di banyak sekolah dan universitas sebagai bahasa asing karena pentingnya hubungan perdagangan dan politik antara Indonesia dan Australia. Di Jepang dan Korea Selatan, Bahasa Indonesia juga semakin populer, terutama di kalangan pelajar yang tertarik dengan budaya Indonesia.

Dengan populasi penutur yang mencapai 278 juta orang di berbagai belahan dunia, Bahasa Indonesia telah menjadi salah satu bahasa yang penting di kancah internasional. Persebaran Bahasa Indonesia tidak hanya terbatas di Indonesia, tetapi juga meluas ke negara-negara tetangga, kawasan Asia-Pasifik, Afrika, Amerika, dan Eropa. Alasan di balik popularitas Bahasa Indonesia bervariasi, mulai dari hubungan tetangga, komunitas diaspora, minat belajar, hingga peluang bisnis.

Dengan semakin banyaknya orang yang tertarik mempelajari Bahasa Indonesia, peran bahasa ini di dunia global akan semakin besar. Bahasa Indonesia tidak hanya menjadi identitas bangsa Indonesia, tetapi juga menjadi jembatan komunikasi antara Indonesia dan dunia internasional. Jadi, mari kita bangga menggunakan dan menjaga Bahasa Indonesia sebagai salah satu warisan budaya yang berharga!

Bagikan di:

Artikel dari Penulis