Untuk Menjadi Seorang Leader, Value Apa yang Harus Dimiliki? – Ada banyak buku atau teori yang membahas mengenai kepemimpinan. Tidak sedikit teori yang membahas cara menjadi pemimpin yang ideal sehingga banyak yang melupakan fundamental seorang pemimpin (leader). Padahal pemimpin yang ideal harus mempunyai nilai agar energi dapat digunakan dan diterima oleh pengikutnya. Karena menjadi seorang pemimpin pasti identik dengan pengambilan keputusan, maka diperlukan kecepatan serta ketepatan dalam setiap mengambil keputusan. Tidak heran ada banyak kasus, pengambilan keputusan menjadi lama karena tidak sepenuhnya percaya terhadap timnya atau ada masalah lainnya. Ketika tim yang dipimpin sudah percaya pada leader secara otomatis mereka akan mengikuti keputusan dan arahan dari pemimpinnya.
Salah satu nilai (value) pemimpin (leader) dari Mohammad Arsjad Rasjid Prabu Mangkuningrat atau Asjad Rasjid yang dikenal menjadi seorang pengusaha asal Indonesia sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) periode 2021-2026. Banyak pelajaran yang dapat generasi muda contoh, salah satunya bagaimana beliau menahkodai sekitar 10.000+ karyawan di dalam Indika Energy serta berhasil membesarkan aset perusahaan sekitar 7x lipat dari Rp 2,78 triliun menjadi Rp 18,28 triliun dalam jangka waktu 6 tahun yaitu pada periode tahun 2005 – 2011 melalui strategi akuisisi.
Baca juga: Tujuh Sifat Pemimpin yang Tidak Ideal
Beliau memiliki filosofi value seorang leader yaitu ASA, yang di mana seorang leader yang mampu memberikan harapan, karena pemimpin harus memberikan harapan kepada diri sendiri sehingga dapat menyakinan sebuah harapan kepada orang lain. Apabila dibedah ASA sendiri memiliki 3 value: Authentic, Spiritual, Agility.
1. Authentic
Merupakan gaya memimpin yang fokus menyelaraskan karakter dengan nilai kelompok atau tim sehingga dapat berjalan semestinya, kuncinya adalah be your self atau menjadi diri sendiri. Leader harus mampu jujur pada diri sendiri dan karakter leader yang mengimplementasikan visi-misi untuk mencapai tujuan jangka panjang atas kesadaran akan kekuatan dan kelemahan yang ada.
2. Spiritual
Leader harus memiliki kumpulan nilai-nilai sikap bahkan perilaku yang digunakan untuk mendorong diri sendiri dan orang lain dalam tim mencapai tujuan yang telah disepakati. Maka seorang leader akan terlihat spiritual apabila memunculkan sikap menghargai, saling menghormati, jujur dan saling membantu satu sama lain. Tim atau kelompok yang membersamai akan merasakan bergerak tanpa ada yang menggerakan melalui keteladan yang dimiliki oleh leader.
3. Agility
Pengertian agility leadership adalah kepemimpinan lincah dan tangkas, yang berfokus pada kolaborasi daripada hanya sekadar memberi perintah sementara leader yang agility adalah pemimpin yang menjalankan tim dengan gaya kepemimpinan yang lebih fleksibel serta memiliki kelincahan dalam berbai sudut pandang, mampu melakukan adaptasi pada segala kondisi dan bergerak cepat untuk menyelesaikan masalah dan mengambil peluang yang ada (resilient).
Baca juga: Tiga Nilai Kepemimpinan yang Bisa Dipetik dari Sosok Hokage
Untuk merekruit orang seperti menyiapkan permainan sepak bola atau basket harus membentuk tim, dan setiap tim tidak boleh sama karena memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, ada yang offensive dan defensive. Relasi pemahaman tentang tujuan bermain sepak bola akan membawa pemain pada pilihan apakah permaian hanya akan tetap bertahan semata didalam kompetisi atau kemudian berharap keluar dan menjadi juara kompetisi tersebut. Layaknya sebuah pertandingan, hanya akan ada satu pemenang dalam sebuah permainan, sementara itu beberapa pemain lain hanya akan menjadi pelengkap. Ketika menjadi leader sebuah kegagalan menjadi bagian dari pembelajaran kepemimpinan sehingga proses pembelajaran yang panjang akan menjadikan leader menjadi pribadi yang lebih tangguh.
Editor: Firmansah Surya Khoir
Illustrator: Salman Al Farisi