Langkah-langkah Mitigasi Gempa Bumi yang Perlu Kita Ketahui – Gempa dengan magnitudo 6,4 kembali mengguncang Turki pada 20 Februari2023. Sebelumnya, pada 6 Februari 2023, gempa pertama dengan magnitudo 7,8 dan kedua dengan magnitudo 7,5 juga mengguncang Turki dan Suriah. Tak lama kemudian tagar #PrayForTurkey menempati posisi puncak di media sosial Twitter. Seluruh warganet turut berbelasungkawa atas bencana nahas tersebut.
Gempa bumi memang salah satu bencana alam yang sering terjadi di belahan bumi mana pun. Hal ini dikarenakan lempeng bumi yang terus bergerak sehingga antara lempeng satu dengan yang lain akan saling bergesekan. Dalam kasus gempa Turki, lempeng Arab bergerak ke arah utara yang menyebabkan terjadinya pergesekan dengan lempeng Anatolia.
Sedangkan di Indonesia sendiri, terdapat tiga lempeng tektonik yang saling bertumbuk. Kondisi ini menyebabkan Indonesia juga rentan terhadap bencana gempa bumi, letusan gunung berapi, hingga tsunami. Oleh karenanya, langkah-langkah mitigasi perlu diketahui agar dapat meminimalisir korban jiwa.
Baca juga: Apa Salahnya Membuang Sampah di Sungai?
Langkah-langkah Mitigasi Gempa Bumi yang Perlu Kita Ketahui
Berikut ini adalah langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi yang dilansir dari buku saku “Tanggap Tangkas Tangguh Menghadapi Bencana” oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
1. Jangan panik dan tetap waspada
Perasaan panik sebetulnya merupakan hal yang wajar, sebab tubuh ini secara otomatis merespons hal-hal berbahaya yang dapat mengancam diri kita. Di titik ini, mayoritas orang akan kebingungan, seakan-akan ajal sudah di depan mata, jantung berdebar kuat, hingga bergetar yang pada akhirnya kita tidak bisa berpikir jernih untuk melindungi diri sendiri dan orang lain.
Di sinilah ketenangan dan kewaspadaan dibutuhkan agar kita tetap fokus untuk menyelamatkan diri kita sendiri dari bencana alam yang dapat merenggut korban jiwa.
2. Saat berada di rumah atau gedung
Saat berada di dalam rumah atau di dalam gedung, kita akan merasakan guncangan. Durasi guncangan tergantung dari seberapa kuat magnitudo gempa dan seberapa dalam hiposentrum atau pusat gempanya. Semakin dekat hiposentrum dengan permukaan tanah, semakin besar kerusakan yang akan ditimbulkan.
Sedangkan gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan Bumi diklasifikasikan ke dalam gempa bumi dangkal.
Selama guncangan berlangsung, upayakan keselamatan kita dengan cara berlindung di bawah meja yang kokoh untuk menghindari dari benda-benda yang mungkin akan jatuh atau dari reruntuhan atap. Bila perlu lindungi kepala dengan bantal atau helm.
Jika sedang memasak, segera matikan kompor dan memutus seluruh arus listrik. Hal ini penting dilakukan agar mencegah terjadinya kebakaran. Dan jika terdapat jeda selama terjadinya guncangan, segera lari keluar menuju tanah lapang atau titik kumpul yang telah ditentukan.
Apabila di gedung tinggi, sebisa mungkin jangan menggunakan lift. Gunakan tangga darurat untuk evakuasi keluar gedung. Ikuti petunjuk jalur evakuasi yang terpasang di tiap sudut dinding. Saat sudah di luar gedung atau rumah sebisa mungkin jangan berdiri di dekat tiang, pohon, sumber listrik, dan gedung yang rentan roboh.
3. Langkah mitigasi gempa bumi saat di dalam mobil
Saat terjadi gempa bumi dengan hiposentrum yang relatif dekat dengan permukaan bumi, kita dipastikan akan susah mengendalikan laju mobil sebab guncangan yang begitu kuat. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, jauhi persimpangan lalu menepi dan pinggirkan mobil. Kemudian ikuti instruksi institusi resmi–dalam hal ini Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Tetap berada di tanah lapang yang jauh dari tebing, dan jika mengetahui permukaan tanah yang retak selama gempa berlangsung, segera menjauh dari retakan tersebut.
4. Langkah mitigasi gempa bumi peringatan tsunami pasca gempa bumi
Jika pusat gempa berada di dasar laut dengan magnitudo yang cukup besar, diikuti penyusutan air laut, dan sirine tanda bahaya berbunyi, kemungkinan besar gelombang tsunami akan segera datang.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah usahakan agar tetap tenang dan segera lakukan evakuasi diri menuju ke tempat tinggi seperti bukit dan bangunan tinggi yang kokoh.
Jika sudah berada di tempat atau daerah tinggi, tetap bertahan di sana sebab gelombang tsunami susulan akan jauh lebih besar ketimbang gelombang pertama. Jangan kembali sebelum keadaan dinyatakan benar-benar aman oleh BMKG.
Baca juga: Kesepakatan Lingkungan Tersukses dalam Sejarah Manusia
5. Pascabencana
Jika gempa bumi sudah dinyatakan berakhir, tetap waspada dengan gempa bumi susulan sebab hingga kini belum ada lembaga yang dapat memperkirakan kapan gempa bumi akan terjadi. Karenanya, tetap utamakan keselamatan dan bukan berfokus pada barang-barang kita. Waspadai juga instalasi listrik dan pipa gas yang masih aktif. Hati-hati saat memasuki gedung sebab dikhawatirkan kondisi atap yang sewaktu-waktu dapat rubuh. Dan hindari tebing atau daerah yang rawan longsor.
Itulah langkah-langkah mitigasi bencana gempa bumi yang harus kita ketahui, dengan mengetahui langkah mitigasi di atas diharapkan dapat menyelamatkan kita dari bencana alam yang dapat terjadi sewaktu-waktu dan dapat meminimalisir korban jiwa.
Editor: Widya Kartikasari
Visual Designer: Al Afghani